Sekarang ini sering kita jumpai beberapa orang yang sedang asyik
terhadap kebiasaan dan budaya Barat, sehingga mereka menganggap Barat
itu mempunyai kehalusan budi dan perikeimanusiaan yang tinggi serta
menaruh kasih-sayang kepada semua binatang yang hidup. Mereka
menganggapnya, bahwa Islam itu bersikap keras terhadap binatang yang
dapat dipercaya, tunduk dan beramanat.
Berikut sebuah artikel ilmiah yang sangat berharga sekali, ditulis
oleh seorang sarjana spesialis dari Jerman. Artikel tersebut menjelaskan
betapa besar bahaya yang akan ditimbulkan karena memelihara anjing. Ia
mengatakan: “Bertambahnya musibah yang diderita umat manusia pada tahun
terakhir yang disebabkan oleh anjing, memaksa kita untuk memperhatikan
secara khusus tentang betapa bahaya yang nampak sekali yang disebabkan
oleh anjing, lebih-lebih situasinya bukan terbatas karena memelihara itu
ansich, tetapi sampai kepada bermain-main dan menciumi serta
mengusap-usap anjing dengan tangan oleh anak-anak kecil dan orang-orang
dewasa. Bahkan banyak sekali anjing-anjing itu menjilat bekas bekas
makanan yang ada di piring orang tempat menyimpan makanan dan minuman
manusia.”
Kebiasaan-kebiasaan jelek yang kami sebutkan di atas akan sangat
bertentangan dengan perasaan yang sehat dan tidak mungkin dapat diterima
oleh kesopanan manusia. Lebih lebih persoalan ini sangat kontradiksi
dengan kebersihan dan kesehatan. Tetapi kami tidak akan membicarakan
persoalan ini ditinjau dari segi tersebut, karena telah menyimpang dari
pokok persoalan yang sedang dibahas dalam studi ilmiah ini. Biarlah itu
kita serahkan kepada masalah pendidikan budi-pekarti dan pendidikan jiwa
untuk menentukannya.
Di sini akan kita tinjau dari segi kesehatan –dan itulah yang kami
anggap sangat urgen dalam pembahasan ini– sebab bahaya yang sangat
mengancam kesehatan manusia dan kehidupannya yang disebabkan memelihara
anjing tidak boleh dianggap remeh.
Banyak orang yang terpaksa harus mengorbankan uang yang tidak sedikit
karena digigit oleh anjing, apabila cacing pita anjing itu justru yang
menyebabkan penyakit yang berkepanjangan. Bahkan tidak kurang juga
penderita yang akhirnya menemui ajalnya.
Cacing ini bentuknya sangat kecil sekali, dan disebut cacing pita
anjing. Cacing ini akan tampak pada diri manusia dalam bentuk jerawat.
Cacing ini terdapat juga pada binatang-binatang lain terutama babi,
tetapi pertumbuhannya tidak secepat cacing pita anjing. Terdapat juga
pada anak-anak anjing hutan dan serigala, tetapi jarang ada pada kucing.
Cacing pita anjing ini berbeda sangat dengan cacing-cacing pita
lainnya, dan sangat kecil sekali, sehingga hampir-hampir tidak dapat
dilihat, dan tidak dikira dia itu hidup kecuali setelah beberapa tahun
lamanya
Selanjutnya Dr. Graard Pentsmar menulis artikel tersebut berkata:
Perkembangan tumbuhnya cacing pita anjing ini dalam ilmu hewan ada
beberapa keanehan tersendiri, misalnya satu telur dapat menumbuhkan
kepala-kepala casing pita yang banyak sekali dengan membawa bisul-bisul
(jerawat) yang timbul karena cacing tersebut. Telur-telur ini akan
memungkinkan untuk menumbuhkan jerawat-jerawat yang berbeda-beda pula.
Demikianlah, bahwa kepala-kepala cacing yang ditumbuhkan karena
bisul-bisul itu akan berubah menjadi cacing-cacing pita lagi yang dapat
terbentuk dengan sempurna dan berkembang dalam usus-usus anjing.
Cacing-cacing ini tidak dapat tumbuh pada diri manusia dan hewan,
melainkan berupa jerawat-jerawat dan bisul-bisul. Kebanyakan bisul ini
menyerang hati manusia dan akan nampak dalam bentuknya yang
berbeda-beda, tetapi, kebanyakan kemudian pindah pada paru-paru, lengan,
limpa dan anggota yang lain. Semua ini dapat berubah bentuk maupun
keadaannya dengan perubahan yang besar sekali, sehingga dalam waktu
relatif pendek sukar untuk dapat dibedakan dari yang biasa.
Dengan demikian, maka kita pun tahu betapa Nabi Muhammad melarang
kita untuk bergaul dengan anjing dan memperingatkan kita jangan sampai
bejana-bejana kita itu dijilat oleh anjing serta melarang memelihara
anjing, kecuali karena diperlukan. Betapa pula sesuainya ajaran Muhammad
dengan pengetahuan modern dan ilmu kedokteran yang mutakhir!
Dalam hal ini kami tidak akan memperpanjang perkataan, kiranya cukup apa yang dikatakan al-Quran:
“Muhammad tidak berbicara yang keluar dari hawa nafsunya. Tidak lain
yang dikatakan itu melainkan wahyu yang diwahyukan.” (an-Najm: 3-4)
Sumber : http://sehatkaya.wordpress.com/2007/07/17/cacing-pita-pada-anjing/
Subhanallah, itu sebabnya islam mengharamkan umatnya untuk memelihara anjing dan yg diharamkan lainnya. semua ada alasannya :)
BalasHapus, ♧ȋȋ̊γ̲̣̣̥ÿ̲̣̣̣̥γ̥ɑ̤̥̈̊α̣̣̥α̍̍̊α̇̇̇̊♧ jika saja kita tidak berburuk sangka, sesungguh'a apa ƔªϞğ ϑΐ larang islam sangatlah baik ϑΐ lihat dari sisi manapun....
BalasHapus