A. Persiapan Umum
1. Memelihara keinginan untuk senantiasa bangun malam, perkuatkan niat untuk bangun malam sebelum tidur.
2. Jangan makan terlalu banyak makan yang akan membuat perut terasa kenyang dan mengantuk.
3. Mengusahakan tidur pada siang hari beberapa saat.
4. Menjaga pandangan.
5. Menjaga diri dari berbuat maksiat.
6. Melaksanakan shalat fardhu (diutamakan shalat berjamaah di masjid), iringi dengan mengerjakan shalat rawatib.
7. Berinteraksi dengan orang-orang yang dapat membuat kita ingat kepada Allah
B. Persiapan Menjelang Tidur
Setelah
melaksakanakan shalat isya (diutamakan berjamaah di masjid bagi
laki-laki), lakukan aktivitas seperlunya yang bermanfaat dan diridhoi
Allah. Upayakan jangan terlalu malam untuk beranjak tidur (kecuali
dalam hal-hal yang baik).
“Bahwasanya Rasulullah saw membenci tidur
malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak
bermanfaat) setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebelum tidur bila memungkin lakukan hal berikut:
1. berwudhu’ terlebih dahulu,
Rasulullah
saw bersabda kepada Al-Barra’ bin Azib: “Jika engkau akan pergi ke
tempat tidurmu, hendaklah engkau berwudhu seperti wudhu untuk sholat.”
(Muttafaq Alaih).
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan
(tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu
untuk melakukan sholat.” (HR. Bukhari)
2. bila memungkin lakukan
shalat sunnah dua rakaat dan bila khawatir bangun menjelang adzan
shubuh yang menyebabkan tidak melaksanakan shalat malam laksanakan
shalat witir 3 atau 1 rakaat.
3. upayakan untuk senantiasa mengevaluasi diri atas apa yang telah dikerjakan sebelumnya.
4. membersihkan tempat tidur
“Jika
salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil
potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut
sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi
sepeninggalnya tadi.” (HR. Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, dan Abu
Dawud).
5. Pasang Alarm (Siapa ya yang akan bangun duluan, alarm atau kita?)
6. Lakukan tidur dengan posisi tubuh miring ke kanan
Sabda
Rasulullah saw kepada Al-Barra’ bin Azib: “Jika engkau akan pergi ke
tempat tidurmu, hendaklah engkau berwudhu seperti wudhu untuk sholat,
kemudian tidurlah di atas lambung kananmu.” (Muttafaq Alaih).
“Rasulullah saw apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah)
Dari
Al Barra' bin Azib ra berkata, "Apabila Rasulullah saw berada pada
tempat tidurnya dan akan tidur maka beliau miring ke sebelah kanan,
kemudian membaca: "Allahumma aslamtu nafsii ilaika wawajjahtu wajhi
ilaika wafawwadhtu amrii ilaika wa alja'tu zhahrii ilaika raghbatan
warahbatan ilaika laa malja-a walaa manja-a minka illaa ilaika. Aamantu
bikitaabikalladzii anzalta wanabiyyikal ladzii arsalta (Wahai Allah,
saya menyerahkan diriku kepada-Mu, menghadapkan mukaku kepada-Mu,
menyerahkan semua urusanku kepada-Mu, dan menyandarkan punggungku
kepada-Mu dengan penuh harapan dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat
berlindung dan menyelamatkan diri dari siksaan-Mu kecuali hanya
kepada-Mu. Saya beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dari nabi
yang Engkau utus." (HR. Bukhari).
Abu Huraira ra berkata,
Rasulullah saw melewati orang yang sedang tidur dengan posisi
tengkurap, beliau membangunkan orang itu dengan kakinya dan berkata,
“Ini adalah posisi yang tidak disukai Allah.” (HR. Ahmad).
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud)
7. membaca do'a sebelum tidur,
Rasulullah
saw jika mau tidur berdoa, " Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa" (Dengan
nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup), bila bangun tidur berdoa,"
Alhamdulillahillazi ahyana ba'da maa ama tanaa wa ilayhinnusur." (Segala
puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan
kepada-Nya kami kembali." (HR. Muslim).
Rasulullah saw bersabda
kepada Ali bin Abu Thalib dan Fatimah yang meminta pembantu kepada
beliau, “Maukah kalian berdua aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik
daripada apa yang kalian berdua minta? Kalian berdua hendak tidur,
bacalah tasbih (subhanallah) sebanyak tiga puluh kali, bacalah hamdalah
(alhamdulillah) sebanyak tiga puluh tiga kali, dan bacalah takbir
(Allahu Akbar) sebanyak tiga puluh empat kali. Itu semua lebih baik bagi
kalian berdua dari pada pembantu. (HR. Muslim)
Kemudian membaca
surat Al Fatihah, lima ayat pertama surat Al Baqarah, ayat kursi, dan
surat Al-Baqarah 2 ayat terakhir (2: 285-286).
Rasulullah saw
membaca doa terakhir sebelum tidur : Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa
bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa
bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin (Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku,
aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun
daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat
padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah,
sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Bukhari,
Muslim, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi).
C. Ketika Bangun Malam
1. Membaca do’a bangun tidur dan dilanjutkan dengan membaca QS. Ali Imran dari ayat 190 sampai akhir surat.
2. Segera berwudhu, jangan lupa bersiwak (menggosok gigi)
3. lakukan shalat dua rakaat yang ringan (pendek)
4. bangunkan keluarga, tetangga dan teman
5. jika mengantuk jangan lakukan shalat, tidurlah sesaat.
6.
Manfaatkan malam untuk shalat, tilawah (membaca Al Qur’an), berdzikir,
beristighfar, dan panjatkan doa sesuai dengan keinginan masing-masing
(tentu permohonan yang baik bagi kehidupan di dunia dan akhirat)
7. Jangan lupa shalat Shubuh.
Mudah-mudahan kita bisa bangun malam dan mampu menikmati kelezatan bertaqarub (mendekatkan diri) kepada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar