Salah satu dari mereka yang meninggal ayahnya adalah seorang jenderal militer di bawah Sisi. Ia mengatakan sebelum meninggal "katakan pada ayah, aku tidak marah padanya". (@gelhaddad)
MESIR - Setidaknya lima puluh orang meregang nyawa dan seribu
orang lainya terluka dalam insiden serangan terhadap demonstran pro
Morsi di dekat lapangan Masjid Rabia Al Adawiya, Nasr City, Kairo.
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah pernyataan Menteri Dalam
Negeri Mohammed Ibrahim yang menegaskan bahwa dalam waktu dekat
demonstrasi pro Morsi akan dibubarkan paksa sesuai hukum.
Para pejabat rumah sakit sipil di lapangan Rabia Al Adaweya menerangkan,
lebih dari 50 dari para demonstran pendukung Morsi meniggal dan sekitar
1.000 terluka. Banyak dari mereka meninggal dan terluka akibat peluru
tajam. Pihak
rumah sakit merasa khawatir kemungkinan keterbatasan kapasitas rumah
sakit untuk menangani demonstran yang terluka.
UPDATE: Saat berita ini ditulis (13:25 WIB), Gehad El-Haddad jubir Ikhwanul Muslimin menyatakan korban meninggal terkonfirmasi lebih dari 70. "confirmed death toll just tipped over 70 !!!" tulisnya via akun twitter @gelhaddad.
Satu diantara yang terbunuh dari demonstran Pro Mursi adalah anak seorang jenderal.
"one of those dead his father is a military general under sisi, he died saying tell him I'm not angry at him" tulis El-Haddad.
El-Haddad melanjutkan, "btw, it hasnt stopped yet. police is still shooting at peaceful protestors & as more of them fall more emerge from within the sit-in" (Sampai detik ini masih terus berlangsung penembakan oleh polisi pada demonstran damai).
A war photographer saying he never saw such hatred & brutality. police killing unarmed protestors in cold blood. (Seorang fotografer perang mengatakan dia tidak pernah melihat kebencian & kebrutalan seperti ini dimana polisi membunuh demonstran tak bersenjata dengan darah dingin).
UPDATE: Saat berita ini ditulis (13:25 WIB), Gehad El-Haddad jubir Ikhwanul Muslimin menyatakan korban meninggal terkonfirmasi lebih dari 70. "confirmed death toll just tipped over 70 !!!" tulisnya via akun twitter @gelhaddad.
Satu diantara yang terbunuh dari demonstran Pro Mursi adalah anak seorang jenderal.
"one of those dead his father is a military general under sisi, he died saying tell him I'm not angry at him" tulis El-Haddad.
El-Haddad melanjutkan, "btw, it hasnt stopped yet. police is still shooting at peaceful protestors & as more of them fall more emerge from within the sit-in" (Sampai detik ini masih terus berlangsung penembakan oleh polisi pada demonstran damai).
A war photographer saying he never saw such hatred & brutality. police killing unarmed protestors in cold blood. (Seorang fotografer perang mengatakan dia tidak pernah melihat kebencian & kebrutalan seperti ini dimana polisi membunuh demonstran tak bersenjata dengan darah dingin).
Menurut seorang dokter dari rumah sakit kepada Aljazeera, rumah sakit
menerima sekitar 700 kasus demonstran terluka dalam tiga jam. Ia
memprediksi jumlah yang meninggal akan bertambah karena banyak korban
cedera berada dalam kondisi kritis.
Ia menyebutkan apa yang terjadi terhadap para demonstran sebagai “genosida” karena sebagian besar cedera terjadi di kepala.
Koresponden Al-Jazeera Abdel Fattah Fayed mengatakan, sebelum aksi
serangan itu polisi menembakkan gas air mata untuk mencegah para
pengunjuk rasa mendirikan tenda di lokasi yang jauh dari daerah lapangan
Rabia Al Adaweya. Sementara jumlah demonstran semakin banyak dan tidak
tertampung lagi di lapangan Rabia Al Adaweya.
Sekonyong-konyong rentetan suara senjata terdengar beriringan dengan
datangya sejumlah kendaraan polisi dan sejumlah tembakan dari penembak
jitu yang bersembunyi di sejumlah bangunan di sekitar lokasi. Para
pengunjuk rasa sebelumnya telah membangun dinding semen di dekat pintu
jalan yang mengakses ke jembatan, untuk masuknya pasukan keamanan.(LNA)
Tulisan di lantai berdarah: "Ini adalah bahan bakar Kemenangan!" |
*http://tajuk.co/2013/07/demonstran-pro-mursi-diserang-lebih-dari-50-orang-meninggal/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar