Pengecualian berpuasa hanya berlaku bagi anak-anak kecil.
(VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)
Bantahan itu disampaikan oleh Duta Besar China untuk Indonesia, Liu Jianchao, saat ditemui VIVAnews
di kediamannya di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin malam,
22 Juli 2013. Menurut Jiu, Pemerintah China sangat melindungi konstitusi
warganya untuk beragama dan beribadah.
"Tidak benar, Pemerintah China melarang umat Muslim berpuasa.
Memang ada pengecualian bagi anak-anak sekolah yang masih kecil untuk
tidak berpuasa. Sehingga mereka tidak dipaksakan untuk berpuasa.
Intinya, kami tidak pernah memaksakan pihak mana pun supaya membatalkan
puasa mereka," ujar Liu.
Saat ini, disebutkan oleh Liu, terdapat sekitar 23 juta umat Muslim
yang sedang menjalankan puasa di bulan Ramadan. Pemerintah Negeri Tirai
Bambu bahkan ikut menggelontorkan anggaran untuk membangun sekitar 30
ribu masjid yang tersebar di seluruh China.
"Pembangunan masjid dilakukan untuk memenuhi kebutuhan beribadah bagi umat Muslim," kata Liu.
Pernyataan itu diberikan Liu untuk menepis berita mengenai kelompok
minoritas Muslim Uighur di Xinjiang, China yang mengalami tekanan agar
tidak menjalankan ibadah puasa. Tekanan itu mereka rasakan dari
pemerintahan Partai Komunis dan direalisasikan dalam bentuk larangan
memasuki masjid dan dipaksa untuk berbuka puasa di tengah hari.
Informasi ini diperoleh dari Kongres Uighur Dunia, sebuah
organisasi Uighur di pengasingan, yang mengatakan petugas pemerintah
kerap masuk ke dalam rumah warga setempat sambil membawa buah-buah dan
minuman di siang hari. Juru bicara kongres ini, Dilxadi Rexiti,
mengatakan bahwa pemerintah China juga melarang pengajaran kitab suci
Al-Quran dan mengawasi dengan ketat tempat-tempat ibadah.
Sumber : http://dunia.news.viva.co.id/news/read/431201-pemerintah-china-bantah-larang-umat-islam-berpuasa?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar