Pembunuhan terhadap anak-anak, atau bayi, pastilah akan meninggalkan
kepedihan yang sangat mendalam apalagi kalau dilakukan dengan cara
brutal. Itulah yang terjadi di SD Sandy Hook, Connecticut, USA. Seorang
remaja bernama Adam Lanza (20) membantai 26 orang anak-anak setelah
sebelumnya membunuh ibunya sendiri yang juga adalah guru di sekolah
tersebut.
Rakyat Amerika berduka. Obama sampai menitikkan air mata menahan
kesedihan dan kepedihan membayangkan puluhan bocah dibunuh tanpa ampun.
Bahkan di belahan dunia lainpun orang-orang menyatakan kepiliuannya
atas tragedy yang menimpa bocah-bocah manis yang dengan riang gembira
bermain berlarian kian kemari lalu terceguk ketika diberondong senjata
api Adam Lanza.
Para pemimpin duniapun tak kalah sedihnya, bahkan Perdana Menteri
Australia menangis sesunggukkan ketika member pernyataan atas insiden
yang menimpa anak-anak Amerika tersebut. Hanya orang-orang yang tak
waraslah yang mampu melakukan kebiadaban seperti itu.
Nun jauh dibelahan dunia lain di negeri yang rakyatnya mengalami nasib
yang paling tragis di dunia, tragedy kematian anak-anak yang dibantai
oleh zionis Israel berlangsung setiap tahun adalah hal yang biasa
dilakukan Israel ketika sedang meluluh lantakkan Gaza atas nama membela
diri. Dari mulai bayi sampai remaja disapu oleh peluru-peluru tentara
Israel yang tak mengenal belas kasihan.
Setia kali Israel melakukan serangan ke Gaza yang paling banyak jadi
korban adalah anak-anak yang tak berdosa. Ada yang mengatakan bahwa
membunuh anak-anak itu adalah kebijakan Zionis Israel untuk memutus
rantai keturunan orang Palestina. Kendati begitu, tak ada yang mampu
menghentikan Israel.
Walaupun kekejaman Israel itu sudah melebihi takaran akal manusia,
reaksi para pemimpin dunia tidak sehebat reaksi ketika 26 anak Amerika
dibantai oleh Adam Lanza. Obama jangankan berurai air mata berusaha
menghentikan kebiadaban Israel saja dia tak mau. Apalagi Australia, yang
selama ini dikenal Negara yang paling manut kepada Amerika. Mana
mungkin Perdana Menterinya menangis sesungukan karena bayi dan anak-anak
Palestina di bantai. Jangan-jangan mereka tak tahu adanya pembantaian
tersebut atau kalaupun tahu mereka hanya akan mengatakan Israel hanya
membela diri.
Selama tidak ada pemimpin Amerika yang menitikkan air mata (takkan
pernaha ada), selama tidak ada Perdana Menteri Australia yang menangis
sesunggukan, selama tidak ada pemimimpin terkemuka dunia mengecam habis
pembantai anak-anak Palestina, selama itu pula Israel akan terus
membantai bocah Palestina, karena tak ada yang peduli kepada kematian
mereka sebagaimana orang peduli kepada kematian anak-anak Amerika.
Sumber : http://luar-negeri.kompasiana.com/2012/12/16/perbedaan-anak-palestina-dan-anak-amerika-516509.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar