Media-media Israel melaporkan pada Rabu (4/9) bahwa mantan Perdana
Menteri Israel, Ariel Sharon telah menjalani prosedur pembedahan di
perut pada Selasa kemarin (3/9) sementara kondisinya masih dalam keadaan
koma.
Sharon menjalani operasi di pusat medis Sheba dekat ibukota wilayah
Palestina yang dijajah Israel sejak 1948 (Tel Aviv), untuk meningkatkan
kinerja perangkat makan pada pencernaannya, di mana tabung pengisi
terhubung pada sistem pencernaannya.
“Prosedur (operasi) selama satu jam itu telah direncanakan dan tidak ada
perubahan dalam kondisi Sharon,” menurut pejabat pusat medis Sheba
seperti dikutip media The News Tribune.
Melalui tabung itu, Sharon menerima cairan, karena ia dalam pemberian
obat penenang terus menerus dan tidak bisa menelan. Dia kemudian
dipindahkan ke unit perawatan intensif.
Direncanakan, Sharon akan kembali menjalani perawatan pernapasan dan
Unit rehabilitasi, di mana selama ini dirinya telah dirawat selama
bertahun-tahun, sebagaimana dilaporkan media pemantau Timur Tengah
Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Sharon (85), menderita stroke pada awal tahun 2006, saat menjabat
sebagai Perdana Menteri Israel periode 2001-2006, yang membuatnya koma
hingga saat ini.
Sharon lahir pada 26 Februari 1928 di desa Kfar Malal, Palestina. Saat
ia menjadi perwira di militer Israel, ia melakukan pembantaian Qibya
pada 1953, di mana korban yang gugur mencapai 170 warga Yordania.
Dia pun kembali dengan pembantaian yang sadis di daerah Lod tahun 1948,
yang mengakibatkan 426 warga Palestina meninggal setelah mereka ditahan
di dalam masjid.
Ketika menjabat sebagai Perdana Menteri Israel, Sharon membantai ribuan
warga Palestina. Tercatat pada 2000, Sharon telah membunuh lebih dari
9000 warga Palestina saat gerakan perlawanan intifadha kedua pecah yang
dipicu oleh kunjungan Sharon ke Masjid Al-Aqsha.
Pada tahun 2005, dia memprakarsai dan melakukan pelepasan orang-orang
Yahudi dari Jalur Gaza. Pada saat itu, ia memerintahkan perpindahan
semua orang Israel dari daerah kantong Palestina yang dikontrol penuh
gerakan perlawanan Hamas.
Pada tahun 2010, keluarga Sharon memulangkan kembali Sharon ke kediaman
di sebuah peternakan miliknya di Negev, bagian selatan wilayah Palestina
yang dijajah Israel. Tetapi, akhirnya dia kembali menjalani perawatan
di pusat medis Sheba di mana dia dirawat sampai hari ini. (mina).
Sumber : http://muslimina.blogspot.com/2013/09/di-isukan-tewas-ternyata-ariel-sharon.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar