Satu kisah yang bisa membuat … “Menghargai Keberadaan Orang Lain”
Di hutan ini terdapat sekelompok tikus yang hidup di lubang-lubang yang mereka buat. Tikus-tikus ini tidak mengetahui sedikit pun mengenai harimau si raja hutan itu. Pada suatu hari, tikus-tikus itu keluar dari lubang-lubang persembunyiannya dan mulai bermain lompat-lompatan. Mereka berlompat-lompat dan berlarian.
Kemudian ada seekor tikus di antara tikus-tikus itu yang melompat terlalu keras sehingga tak diduga mengenai wajah harimau si raja hutan ini yang sedang tidur. Harimau itu lalu terbangun dari tidurnya ketakutan dan ia pun marah. Ia lalu membuka mulutnya dan meraung dengan suara yang sangat keras. Semua tikus-tikus itu pun lari bersembunyi ke lubangnya masing-masing. Sedang tikus yang jatuh ke wajah harimau, ia hanya bisa terdiam tak bergerak dan tidak bisa lari ke lubangnya.
Harimau itu melihat dan menemukan tikus kecil ini, ia lalu menerkamnya. Kemudian diangkatnya tikus itu dari tanah dan ia hanya bisa berteriak, ”Sik…sik…” Harimau itu lalu berkata pada tikus ini, ”Eh! kesini kamu. Bagaimana kamu berani-beraninya berjalan di mukaku dan membangunkanku dari tidur, hei makhluk kecil lemah ? Kamu harus dibunuh.” Tikus itu pun menjerit dan ia pun gemetaran.
Tikus itu lalu memelas, ” Aku mohon, aku mohon, jangan bunuh aku. Bisa saja aku akan bermanfaat buatmu di kemudian hari.” Harimau itu pun tertawa dan berkata, ”Kamu sesuatu yang hina dan kecil dapat bermanfaat untukku, sedang aku adalah raja hutan ini dan semua yang ada di hutan ini tunduk padaku ? Kamu sesuatu yang kecil tidak pantas dibunuh. Suatu aib bagi seekor raja hutan sepertiku membunuh seekor tikus miskin sepertimu.” Kemudian harimau itu meninggalkan tikus itu dan memaafkannya. Lalu harimau itu melemparkan jauh-jauh darinya dan tikus itu pun berlari seraya mengatakan, ”Terima kasih,terima kasih.”
Tikus itu lalu kembali berkumpul dengan kawan-kawannya dan menceritakan sebuah cerita apa yang terjadi kepada mereka. Tikus itu berkata pada mereka, ” Harimau itu memaafkan dan mengampuniku. Aku harus membalas kebaikannya itu.”
Pada suatu hari, harimau itu sedang berjalan di hutan. Ia menemukan sepotong daging besar di sebuah jaring. Lalu ia menerkamnya dan ingin cepat-cepat memakannya. Ia lalu menarik sepotong daging itu dan menarik lagi. Setiap kali ia menarik sepotong daging itu, jaring itu menempel di tubuhnya sampai semua tubuhnya terlilit dengan jaring itu. Harimau itu berusaha melepaskan diri namun ia tidak berhasil.
Ia lalu berteriak dan datanglah istrinya, harimau betina, anak-anak, dan kawan-kawannya. Ia menemukan singa itu dalam sebuah jaring. Lalu istrinya maju dan berusaha memotong jaring itu dengan taringnya namun tetap tidak berhasil. Kemudian anak-anaknya yang masih kecil maju dan berusaha memotong jaring itu namun mereka tidak berhasil juga. Dan majulah harimau yang lain dan berusaha memotong jaring itu tapi tidak berhasil juga. Pada saat itu, harimau si raja hutan ini terus meraung.
Tikus yang pernah jatuh ke wajah harimau dan diberi ampunan itu mendengar suara harimau si raja hutan ini dan ia mengenalinya. Lalu ia keluar dari lubangnya dan berlari menuju tempat raungan harimau itu. Searah itu, ia melihat dan mendapati harimau itu terperangkap didalam jaring. Tikus itu berkata pada si harimau, ”Jangan khawatir, hei si raja hutan, aku akan datang dan membantu melepaskanmu.”
Anak-anak harimau, harimau, dan harimau betina itu melihat keheranan. Istri harimau itu berkata, ”Kalau kita yang besar-besar dan kuat saja tidak mampu melepaskannya, lalu apakah kamu mampu, hei makhluk kecil hina?” Tikus itu hanya menjawab, ”Biarkanlah aku berusaha dulu.” Ia pun mulai menggigiti tali-tali jaring itu dengan giginya yang tajam lalu ia memotomg satu tali,dua tali,tiga tali, hingga terlepaslah satu kaki harimau itu. Tikus itu tetap terus memotong tali-tali itu lalu terlepaslah kaki kedua, namun harimau itu tetap saja terperangkap dalam jaring itu.
Begitulah tikus itu terus menggigiti tali-tali jaring hingga harimau itu lepas semua. Harimau itu lalu berdiam diri dan berteriak kegirangan dan semua harimau yang ada di situ juga ikut berteriak kegirangan berikut anak-anaknya. Semua harimau mengucapkan terima kasih kepada si tikus atas bantuan yang telah diberikannya.
Kemudian harimau itu berkata pada tikus, ”Sungguh aku ketika mengampunimu, aku tidak pernah menduga kalau kamu akan melepaskanku dari kematian, seperti yang kamu lakukan sekarang ini. Saya memaafkanmu saat itu karena kamu adalah makhluk kecil dan lemah. Sekarang aku tahu kalau segala sesuatu mungkin saja dapat membantu makhluk yang lain sampai makhluk yang kecil dan lemah sekalipun. Beribu-ribu terima kasih aku ucapkan untukmu.” Tikus itu hanya menjawab, ”Terimakasih kembali, tuanku.” Ia pun lalu bergegas pergi.
Catatan : Kumpulan dongeng dan cerita rakyat
Kehidupan di dunia pada dasarnya hanyalah senda gurau atau main-main saja. Orang akan semakin merugi bila tidak tahu untuk apa ia diciptakan Allah dan menjalani kehidupan di dunia ini.
Kalau kita melihat besar kekuasaan Allah niscaya kita akan segera mengucapkan “Allahu Akbar” “Subhanallah”. Allah menciptakan langit tanpa tiang serta semua bintang yang menghiasi dan Allah turunkan dari air hujan dan tumbuh dengan segala jenis tumbuh-tumbuhan. Bumi terhampar sangat luas segala jenis makhluk bertempat tinggal di atas berbagai keni’matan dikandung dan tiap orang dengan mudah bepergian ke mana yg dia inginkan.
Binatang ada dengan berbagai jenis bentuk dan warnanya. Tumbuh-tumbuhan dengan segala jenis dan buah-buahan dengan segala rasa dan warnanya. Laut yg sangat luas dan segala rizki yg ada di dlm semua mengingatkan kita kepada kebesaran Allah dan ke-Mahaagungan-Nya.
Kita meyakini bahwa Allah menciptakan semua itu memiliki tujuan dan tidak sia-sia. maka dari itu mari kita berlaku jujur pada diri kita dan di hadapan Allah yaitu tentu bahwa kita juga diciptakan oleh Allah tidak sia-sia dalam arti kita diciptakan memiliki tujuan tertentu yg mungkin berbeda dengan yg lain. Allah berfirman,
“Maka apakah kalian mengira bahwa sesungguh Kami menciptakan kalian secara main-main dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami?”
Jangan pernah meremehkan sesama makhluk karena Allah telah menciptakan sesuatu tentu ada maksudnya… menghargai orang lain baik terhadap yang lebih ataupun kurang dalam pandangan kita, sangatlah bijaksana, jangan karena kehadiran orang lain maka dianggap saingan ataupun ancaman buat diri… ketika kita menjadi seseorang yang pentingpun (pejabat) tak seharusnya menyepelekan seseorang hanya karena kedudukannya… setiap orang dalam sebuah episode tidak ada orang yang lebih penting dari yang lain… sebab yang penting melaksanakan apa yang menjadi tugas (peran) kita sesuai dengan kemampuan… semoga… Amien … *_*
Sumber : http://informasismpn9cimahi.wordpress.com/2010/05/19/harimaupun-butuh-pertolongan/
Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)
Catatan ini kami tujukan untuk kami pada khususnya
dan untuk semua pembaca pada umumnya...
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...
Itu hanyalah dari kami...
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan... Amin
Wassalam...
Semoga Bermanfaat dan bisa kita ambil hikmahnya... Amin
Silahkan COPY atau SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...
Catatan :
Lampirkan sumbernya ya... Syukron
Tidak ada komentar:
Posting Komentar