Mengatasi demam pada anak.
Demam pada anak adalah sesuatu yang akan membuat kita panik. Tapi
benarkah demam adalah penyakit? Apakah ada cara yang baik untuk
mengatasi dan mengobati demam pada anak? Apakah penanganan demam harus
segera dibawa ke dokter? Dan hal-hal apa sajakah yang membuat anak bisa
terkena demam? Lalu bagaimanakah cara dan menyikapi penyakit demam
yang benar?
Orangtua ketika
melihat anaknya demam biasanya hal yang dilakukannya adalah dengan
mengkompres kepalanya dan memberinya obat penurun panas. Banyak obat
penurun panas yang tersedia baik itu di apotik maupun di warung-warung.
Hal tersebut dilakukan karena para orangtua beranggapan bahwa demam
adalah penyakit yang harus segera diobati. Bahkan beberapa orangtua
langsung membawanya ke rumah sakit untuk segera diobati.
Lalu apakah demam itu?
Demam bukanlah
penyakit. Jadi pemberian obat penurun panas pada anak belum tentu akan
bisa menurunkan demamnya. Demam adalah tanda dimana seseorang sedang
ada yang tidak beres dalam tubuhnya. Oleh karena itu ketika anak sedang
demam harus dicari apa penyebabnya. Bisa jadi anak menjadi demam
disebabkan karena sedang ada peradangan di tenggorokan, tumbuh gigi,
batuk, pilek, sariawan, ataupun hal-hal lainnya. Nah, setelah diketahui
penyebabnya baru diberikan pengobatan yang benar.
Terus apakah demam bisa memberikan manfaat?
Demam pada
anak, sepintas akan membuat para orangtua panik apalagi mertua ataupun
saudara lainnya. Pasti pesan yang disampaikan agar segera diobati tanpa
mencari apa penyebab timbulnya demam pada anak. Tapi ternyata demam
banyak memberikan manfaat kepada kita. Apa saja manfaat demam?
Manfaat dan fungsi demam yaitu
1. Memberikan
informasi kepada kita bahwa anak sedang terkena virus, bakteri atau
kuman, sehingga tubuh akan memberikan respon terhadap serangan kuman dan
virus tersebut. Ketika ada serangan virus/kuman maka suhu tubuh akan
naik untuk meningkatkan pertahanan tubuh dan melawan infeksi.
2. Dengan
demam maka akan dapat menurunkan zat kadar besi. Zat besi ini merupakan
tumpuan kuman, virus untuk berkembang di dalam tubuh. Sehingga dengan
demam dapat melemahkan virus/kuman.
3. Dengan
demam dapat meningkatkan produksi interferon dan bahan antivirus lainnya
yang bisa menambah kekebalan tubuh dan daya tahan tubuh terhadap
serangan virus dan kuman.
Sebaiknya para
orangtua tidak berlebihan dalam memberikan obat penurun panas kepada
anak. Batasan untuk memberikan obat adalah ketika demam anak sudah
mencapai 38,5 derajat celcius atau lebih. Pemberiannya pun tidak boleh
terlalu sering. Minimal selang waktu yang diberikan adalah 6 jam. Para
orangtua tidak perlu khawatir ketika melihat anaknya demam namun
aktivitas anak masih ceria, lincah, masih mau makan dan bermain. Demam
anak tersebut bisa jadi akan sembuh dengan sendirinya.
Pemberian
parasetamol atau obat penurun panas tidak akan bisa mmenyembuhkan demam
selama penyebab dari demam tersebut belum diatasi. Anak akan tetap panas
kembali dan efek dari parasetamol tersebut hanya sebentar saja.
Makanya diperlukan pengetahuan tentang penyebab dari demam tersebut.
Tindakan sederhana yang bisa kita berikan kepada anak ketika anak sedang demam
1. Mengontrol
dan mengukur suhu anak dengan termometer. Bagian tubuh yang bisa diukur
yaitu ketiak, dubur, mulut. Jangan hanya mengandalkan perabaan tangan
kita karena hasil perabaan tangan tidak akurat. Bisa jadi suhu tubuh
anak lebih tinggi dari hasil pengukuran menggunakan perabaan tangan.
Pengukuran dengan termometer bisa dilakukan setiap 4 jam sekali.
2. Sebaiknya
anak jangan diberi pakaian tebal, selimut tebal karena bisa menghambat
penyaluran panas untuk keluar. Berikan baju yang nyaman kepada anak
agar panas anak bisa keluar.
3. Berikan
anak cukup air agar tidak dehidrasi. Bisa dengan jus, kuah sayuran dan
banyak minum. Untuk bayi yang masih minum asi maka berikanlah asi
sesering mungkin.
4. Usahakan
anak agar tetap mau makan. Agar anak tetap mau makan maka berikan
makanan yang sesuai dengan kemauannya. Tentunya makanan yang menyehatkan dan gampang dicerna oleh tubuhnya.
5.
Istirahatkan anak dengan cukup dan kondisikan dengan suasana yang
tenang dan meyenangkan. Hal ini bisa membantu untuk memulihkan
kesehatannya.
6. Jika suhu anak tinggi
maka kita bisa mengkompres anak dengan menggunakan air hangat di bagian
kening, lipatan paha, ketiak, leher. Jangan mengkompres dengan air
yang dingin.
7. Jarang sekali demam akan meyebabkan kejang. Oleh karena itu segera turunkan panas dan demam anak.
8. Kita bisa
memberikan obat penurun panas ketika suhu tubuh anak sudah mencapai
minimal 38,5 derajat celcius dan kondisi anak tidak enak/nyaman dan anak
cenderung lebih rewel. Berikan dosis yang tepat atau atas petunjuk
dokter/apoteker. Biasanya berdasarkan berat badan anak bukan bukan
berdasarkan usia anak.
9. Untuk pengobatan herbanya maka kita bisa memberikan madu dingin
kepada anak. Madu dingin bukan berarti madu yang suhunya dingin.
Bukan seperti itu. Cara membuat madu dingin yaitu menuangkan air
terlebih dahulu ke dalam gelas baru menuangkan madu. Aduk dengan sendok
berbahan plastik bukan dengan sendok berbahan besi. Arah putaran
mengaduk adalah berlawanan dengan arah jarum jam, biar sesuai dengan
arah thawaf. Setelah itu berikan air madu kepada anak.
Beberapa
langkah sederhana mengobati demam pada anak di atas bisa diberikan
kepada anak. Apabila selama 3 hari demam tidak kunjung sembuh maka bisa
dikonsultasikan kepada pelayanan kesehatan terdekat. Insya Allah dengan
kesabaran dan doa, demam pada anak bisa diobati dengan cara yang alami.
Sumber : http://www.al-maghribicendekia.com/2013/01/mengobati-demam-dan-panas-pada-anak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar