Pages

Minggu, 01 September 2013

Mengobati Demam dan Panas Pada Anak

panas dan demam anak
Mengatasi demam pada anak.  Demam pada anak adalah sesuatu yang akan membuat kita panik.  Tapi benarkah demam adalah penyakit?  Apakah ada cara yang baik untuk mengatasi dan mengobati demam pada anak?  Apakah penanganan demam harus segera dibawa ke dokter?  Dan hal-hal apa sajakah yang membuat anak bisa terkena demam?  Lalu bagaimanakah cara dan menyikapi penyakit demam yang benar?

Orangtua ketika melihat anaknya demam biasanya hal yang dilakukannya adalah dengan mengkompres kepalanya dan memberinya obat penurun panas.  Banyak obat penurun panas yang tersedia baik itu di apotik maupun di warung-warung.  Hal tersebut dilakukan karena para orangtua beranggapan bahwa demam adalah penyakit yang harus segera diobati.  Bahkan beberapa orangtua langsung membawanya ke rumah sakit untuk segera diobati.

Lalu apakah demam itu?

Demam bukanlah penyakit.  Jadi pemberian obat penurun panas pada anak belum tentu akan bisa menurunkan demamnya.  Demam adalah tanda dimana seseorang sedang ada yang tidak beres dalam tubuhnya.  Oleh karena itu ketika anak sedang demam harus dicari apa penyebabnya.  Bisa jadi anak menjadi demam disebabkan karena sedang ada peradangan di tenggorokan, tumbuh gigi, batuk, pilek, sariawan, ataupun hal-hal lainnya.  Nah, setelah diketahui penyebabnya baru diberikan pengobatan yang benar.

Terus apakah demam bisa memberikan manfaat?

Demam pada anak, sepintas akan membuat para orangtua panik apalagi mertua ataupun saudara lainnya.  Pasti pesan yang disampaikan agar segera diobati tanpa mencari apa penyebab timbulnya demam pada anak.  Tapi ternyata demam banyak memberikan manfaat kepada kita.  Apa saja manfaat demam?

 Manfaat dan fungsi demam yaitu

1.  Memberikan informasi kepada kita bahwa anak sedang terkena virus, bakteri atau kuman, sehingga tubuh akan memberikan respon terhadap serangan kuman dan virus tersebut. Ketika ada serangan virus/kuman maka suhu tubuh akan naik untuk meningkatkan pertahanan tubuh dan melawan infeksi. 

2.  Dengan demam maka akan dapat menurunkan zat kadar besi.  Zat besi ini merupakan tumpuan kuman, virus untuk berkembang di dalam tubuh.  Sehingga dengan demam dapat melemahkan virus/kuman.

3.  Dengan demam dapat meningkatkan produksi interferon dan bahan antivirus lainnya yang bisa menambah kekebalan tubuh dan daya tahan tubuh terhadap serangan virus dan kuman.

Sebaiknya para orangtua tidak berlebihan dalam memberikan obat penurun panas kepada anak.  Batasan untuk memberikan obat adalah ketika demam anak sudah mencapai 38,5 derajat celcius atau lebih.  Pemberiannya pun tidak boleh terlalu sering.  Minimal selang waktu yang diberikan adalah 6 jam.  Para orangtua tidak perlu khawatir ketika melihat anaknya demam namun aktivitas anak masih ceria, lincah, masih mau makan dan bermain.  Demam anak tersebut bisa jadi akan sembuh dengan sendirinya.

Pemberian parasetamol atau obat penurun panas tidak akan bisa mmenyembuhkan demam selama penyebab dari demam tersebut belum diatasi. Anak akan tetap panas kembali dan efek dari parasetamol tersebut hanya sebentar saja.  Makanya diperlukan pengetahuan tentang penyebab dari demam tersebut.

Tindakan sederhana yang bisa kita berikan kepada anak ketika anak sedang demam

1.  Mengontrol dan mengukur suhu anak dengan termometer.  Bagian tubuh yang bisa diukur yaitu ketiak, dubur, mulut.  Jangan hanya mengandalkan perabaan tangan kita karena hasil perabaan tangan tidak akurat.  Bisa jadi suhu tubuh anak lebih tinggi dari hasil pengukuran menggunakan perabaan tangan.  Pengukuran dengan termometer bisa dilakukan setiap 4 jam sekali.

2.  Sebaiknya anak jangan diberi pakaian tebal, selimut tebal karena bisa menghambat penyaluran panas untuk keluar.  Berikan baju yang nyaman kepada anak agar panas anak bisa keluar.

3.  Berikan anak cukup air agar tidak dehidrasi.  Bisa dengan jus, kuah sayuran dan banyak minum.  Untuk bayi yang masih minum asi maka berikanlah asi sesering mungkin.

4.  Usahakan anak agar tetap mau makan.  Agar anak tetap mau makan maka berikan makanan yang sesuai dengan kemauannya.  Tentunya makanan yang menyehatkan dan gampang dicerna oleh tubuhnya.

5.  Istirahatkan anak dengan cukup dan kondisikan dengan suasana yang tenang dan meyenangkan.  Hal ini bisa membantu untuk memulihkan kesehatannya.

6.  Jika suhu anak tinggi maka kita bisa mengkompres anak dengan menggunakan air hangat di bagian kening, lipatan paha, ketiak, leher.  Jangan mengkompres dengan air yang dingin.

7.  Jarang sekali demam akan meyebabkan kejang.  Oleh karena itu segera turunkan panas dan demam anak.

8.  Kita bisa memberikan obat penurun panas ketika suhu tubuh anak sudah mencapai minimal 38,5 derajat celcius dan kondisi anak tidak enak/nyaman dan anak cenderung lebih rewel.  Berikan dosis yang tepat atau atas petunjuk dokter/apoteker.  Biasanya berdasarkan berat badan anak bukan bukan berdasarkan usia anak.

9.  Untuk pengobatan herbanya maka kita bisa memberikan madu dingin kepada anak.  Madu dingin bukan berarti madu yang suhunya dingin.  Bukan seperti itu.  Cara membuat madu dingin yaitu menuangkan air terlebih dahulu ke dalam gelas baru menuangkan madu.  Aduk dengan sendok berbahan plastik bukan dengan sendok berbahan besi.  Arah putaran mengaduk adalah berlawanan dengan arah jarum jam, biar sesuai dengan arah thawaf.  Setelah itu berikan air madu kepada anak.

Beberapa langkah sederhana mengobati demam pada anak di atas bisa diberikan kepada anak.  Apabila selama 3 hari demam tidak kunjung sembuh maka bisa dikonsultasikan kepada pelayanan kesehatan terdekat. Insya Allah dengan kesabaran dan doa, demam pada anak bisa diobati dengan cara yang alami.


Sumber : http://www.al-maghribicendekia.com/2013/01/mengobati-demam-dan-panas-pada-anak.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar