VIVAlife - Banyak remaja dan orang
dewasa berusaha menerapkan pola makan rendah lemak untuk tetap langsing
dan sehat. Tapi ternyata, makanan rendah lemak tak menjamin Anda
langsing.
Menurut Pakar Gizi dari Institut Pertanian Bogor Prof Ali Khomsan,
pada dasarnya ketika membicarakan kegemukan atau obesitas, lemak bukan
satu-satunya persoalan. Sebab, kegemukan juga bisa karena kalori yang
bersumber pada karbohidrat dan protein.
"Gaya hidup masyarakat sekarang, membuat mereka akhirnya memiliki
banyak pilihan makanan. Hal itu yang sering tidak terkontrol," ujar Prof
Ali pada VIVAlife.
Berikut sumber kalori penyebab kegemukan seperti diungkap Prof Ali Khomsan.
Karbohidrat
Makanan yang mengandung karbohidrat tinggi seperti nasi, kentang,
gandum, dan roti merupakan sumber energi cadangan. Otot-otot tubuh dapat
menyimpan jenis karbohidrat yang disebut glikogen. Setiap gram glikogen
yang disimpan setara dengan sekitar 3 gram air.
Tetapi jika diikuti dengan latihan fisik atau olahraga, kelebihan
karbohidrat akan terbuang. Disaat yang sama, tubuh juga akan mengalirkan
kelebihan cairan yang tersimpan.
"Karbohidrat itu memberikan kontribusi dua kali lebih tinggi menyebabkan kegemukan dibandingkan lemak," ujar Prof Ali.
Lemak
Pendapat bahwa lemak menyebabkan kegemukan, itu benar. Tapi bukan
berarti tubuh lantas tidak membutuhkan lemak. Karena pada dasarnya tubuh
tetap membutuhkan kandungan lemak sekitar 70 gram setiap harinya.
"Intinya adalah seberapa besar porsi yang dikonsumsi. Jadi kita tidak bisa hanya menyalahkan salah satu makanan saja," ujarnya.
Protein
Saat menghindari makanan berlemak dan karbohidrat, seseorang
cenderung mengonsumsi protein sebagai pengganti. Namun menurut Prof
Ali, protein juga dapat menyebabkan kegemukan.
Telur misalnya, mengandung protein tinggi yang juga dapat
menyebabkan gemuk jika dikonsumsi secara berlebih. Begitupun dengan
kacang dan susu.
Sumber : http://life.viva.co.id/news/read/441762-tiga-penyebab-tubuh-cepat-melar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar