VIVAnews -
Sebuah kawasan pemakaman umum di Desa Kedang Murung, Kota Bangun, Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur, Minggu kemarin, 29 Desember 2013,
mengalami longsor.
Pemakaman umum berdekatan dengan lokasi tambang batu bara PT PJA, selaku pemilik IUP (Izin Usaha Pertambangan). Akibat longsor, 21 jasad yang sudah dimakamkan bertahun-tahun di pemakaman itu ke luar dan tulangnya berserakan.
"Hujan yang mengguyur sejak Sabtu 28 Desember, membuat tanah di lokasi pemakaman dan pertambangan tidak stabil. Akhirnya membuat longsor," ujar seorang warga, Senin 30 Desember 2013.
Melihat kondisi tersebut, keluarga dan ahli waris kemudian bersepakat memindahkan jenazah ke makam baru yang letaknya tak jauh dari penambangan batu bara. Lokasi itu dinilai aman dari longsor. Pemindahan jenazah sudah dilakukan sejak malam tadi.
Sementara itu, Kepala Polisi Resor Kukar, Ajun Komisaris Besar Polisi Abdul Karim, menuturkan pihaknya sudah mengawasi proses pemindahan sebanyak 21 mayat.
Kata Abdul Karim, pihak perusahaan batu bara siap bertanggungjawab dengan memberikan biaya proses pemakaman ulang.
"Memang di dekat pemakaman itu sejak November 2013 lalu ada penambangan. Ditambah kondisi cuaca di Kota Bangun dan sekitarnya terus diguyur hujan lebat. Sehingga kuburan yang berada di lereng bukit wilayah RT 10 Rimba Ayu terancam longsor," kata Karim. (sj)
Pemakaman umum berdekatan dengan lokasi tambang batu bara PT PJA, selaku pemilik IUP (Izin Usaha Pertambangan). Akibat longsor, 21 jasad yang sudah dimakamkan bertahun-tahun di pemakaman itu ke luar dan tulangnya berserakan.
"Hujan yang mengguyur sejak Sabtu 28 Desember, membuat tanah di lokasi pemakaman dan pertambangan tidak stabil. Akhirnya membuat longsor," ujar seorang warga, Senin 30 Desember 2013.
Melihat kondisi tersebut, keluarga dan ahli waris kemudian bersepakat memindahkan jenazah ke makam baru yang letaknya tak jauh dari penambangan batu bara. Lokasi itu dinilai aman dari longsor. Pemindahan jenazah sudah dilakukan sejak malam tadi.
Sementara itu, Kepala Polisi Resor Kukar, Ajun Komisaris Besar Polisi Abdul Karim, menuturkan pihaknya sudah mengawasi proses pemindahan sebanyak 21 mayat.
Kata Abdul Karim, pihak perusahaan batu bara siap bertanggungjawab dengan memberikan biaya proses pemakaman ulang.
"Memang di dekat pemakaman itu sejak November 2013 lalu ada penambangan. Ditambah kondisi cuaca di Kota Bangun dan sekitarnya terus diguyur hujan lebat. Sehingga kuburan yang berada di lereng bukit wilayah RT 10 Rimba Ayu terancam longsor," kata Karim. (sj)
Sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/469691-21-mayat-keluar-dari-kubur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar