Jemaah Kristen berbahasa Melayu berdoa dan menyanyikan himne menggunakan kata-kata Arab, praktik ibadah yang telah mereka lakukan selama saratus tahun namun memicu ketegangan kian meningkat di negara tersebut.
“Semuanya mengandung kata ‘Allah’,” ujar seorang pastor di sebuah gereja di ibu kota Kuala Lumpur menuturkan tentang lagu-lagu yang dinyanyikan dalam gereja.
“Injil di sini (dalam bahasa Melayu) mengandung kata ‘Allah’. Ketika kita berdoa dan berkhotbah kita harus membaca teks, ini benar-benar situasi sulit,” imbuhnya seraya meminta tak memuat namanya mengingat sensitivitas terhadap isu tersebut. (rol/sbb/dakwatuna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar