Shirath adalah jembatan menuju surga. Siapa yang dapat melaluinya, ia
akan masuk surga, sedangkan siapa yang terjatuh/terlempar dari shirath,
ia akan masuk ke dalam neraka.
Yang pertama-tama tiba di surga adalah mereka yang melewati shirath
dengan kecepatan seperti kilat. Sedangkan yang terakhir kali masuk
surga, kisahnya sungguh mendebarkan, mengharukan, sekaligus ‘lucu’.
Berikut kisah lengkapnya seperti diriwayatkan Imam Ahmad dalam
Musnad-nya:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ آخِرَ مَنْ يَدْخُلُ
الْجَنَّةَ رَجُلٌ يَمْشِي عَلَى الصِّرَاطِ فَيَنْكَبُّ مَرَّةً وَيَمْشِي
مَرَّةً وَتَسْفَعُهُ النَّارُ مَرَّةً فَإِذَا جَاوَزَ الصِّرَاطَ
الْتَفَتَ إِلَيْهَا فَقَالَ تَبَارَكَ الَّذِي نَجَّانِي مِنْكِ لَقَدْ
أَعْطَانِي اللَّهُ مَا لَمْ يُعْطِ أَحَدًا مِنْ الْأَوَّلِينَ
وَالْآخِرِينَ قَالَ فَتُرْفَعُ لَهُ شَجَرَةٌ فَيَنْظُرُ إِلَيْهَا
فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَدْنِنِي مِنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ فَأَسْتَظِلَّ
بِظِلِّهَا وَأَشْرَبَ مِنْ مَائِهَا فَيَقُولُ أَيْ عَبْدِي فَلَعَلِّي
إِنْ أَدْنَيْتُكَ مِنْهَا سَأَلْتَنِي غَيْرَهَا فَيَقُولُ لَا يَا رَبِّ
وَيُعَاهِدُ اللَّهَ أَنْ لَا يَسْأَلَهُ غَيْرَهَا وَالرَّبُّ عَزَّ
وَجَلَّ يَعْلَمُ أَنَّهُ سَيَسْأَلُهُ لِأَنَّهُ يَرَى مَا لَا صَبْرَ
لَهُ يَعْنِي عَلَيْهِ فَيُدْنِيهِ مِنْهَا ثُمَّ تُرْفَعُ لَهُ شَجَرَةٌ
وَهِيَ أَحْسَنُ مِنْهَا فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَدْنِنِي مِنْ هَذِهِ
الشَّجَرَةِ فَأَسْتَظِلَّ بِظِلِّهَا وَأَشْرَبَ مِنْ مَائِهَا فَيَقُولُ
أَيْ عَبْدِي أَلَمْ تُعَاهِدْنِي يَعْنِي أَنَّكَ لَا تَسْأَلُنِي
غَيْرَهَا فَيَقُولُ يَا رَبِّ هَذِهِ لَا أَسْأَلُكَ غَيْرَهَا
وَيُعَاهِدُهُ وَالرَّبُّ يَعْلَمُ أَنَّهُ سَيَسْأَلُهُ غَيْرَهَا
فَيُدْنِيهِ مِنْهَا فَتُرْفَعُ لَهُ شَجَرَةٌ عِنْدَ بَابِ الْجَنَّةِ
هِيَ أَحْسَنُ مِنْهَا فَيَقُولُ رَبِّ أَدْنِنِي مِنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ
أَسْتَظِلُّ بِظِلِّهَا وَأَشْرَبُ مِنْ مَائِهَا فَيَقُولُ أَيْ عَبْدِي
أَلَمْ تُعَاهِدْنِي أَنْ لَا تَسْأَلَنِي غَيْرَهَا فَيَقُولُ يَا رَبِّ
هَذِهِ الشَّجَرَةُ لَا أَسْأَلُكَ غَيْرَهَا وَيُعَاهِدُهُ وَالرَّبُّ
يَعْلَمُ أَنَّهُ سَيَسْأَلُهُ غَيْرَهَا لِأَنَّهُ يَرَى مَا لَا صَبْرَ
لَهُ عَلَيْهَا فَيُدْنِيهِ مِنْهَا فَيَسْمَعُ أَصْوَاتَ أَهْلِ
الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ الْجَنَّةَ الْجَنَّةَ فَيَقُولُ عَبْدِي
أَلَمْ تُعَاهِدْنِي أَنَّكَ لَا تَسْأَلُنِي غَيْرَهَا فَيَقُولُ يَا
رَبِّ أَدْخِلْنِي الْجَنَّةَ قَالَ فَيَقُولُ عَزَّ وَجَلَّ مَا
يَصْرِينِي مِنْكَ أَيْ عَبْدِي أَيُرْضِيكَ أَنْ أُعْطِيَكَ مِنْ
الْجَنَّةِ الدُّنْيَا وَمِثْلَهَا مَعَهَا قَالَ فَيَقُولُ أَتَهْزَأُ بِي
وَأَنْتَ رَبُّ الْعِزَّةِ قَالَ فَضَحِكَ عَبْدُ اللَّهِ حَتَّى بَدَتْ
نَوَاجِذُهُ ثُمَّ قَالَ أَلَا تَسْأَلُونِي لِمَ ضَحِكْتُ قَالُوا لَهُ
لِمَ ضَحِكْتَ قَالَ لِضَحِكِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَلَا تَسْأَلُونِي لِمَ ضَحِكْتُ قَالُوا لِمَ ضَحِكْتَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِضَحِكِ الرَّبِّ حِينَ قَالَ أَتَهْزَأُ بِي
وَأَنْتَ رَبُّ الْعِزَّةِ
Dari Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya yang terakhir kali masuk surga
adalah seseorang yang berjalan di atas shirath, sesekali terpeleset,
berjalan dan sesekali api menghanguskannya. Ketika telah melewati
shirath, ia menoleh kepadanya seraya berkata; Maha Suci Yang telah
menyelamatkanku darinya, sungguh Allah telah memberiku apa yang belum
pernah diberikan kepada seorang pun dari awal sampai akhir." Beliau
melanjutkan: "Lalu sebuah pohon diangkat untuknya, ia pun melihatnya
seraya berkata; Wahai Rabbku, dekatkanlah pohon ini hingga aku dapat
bernaung di bawah naungannya dan meminum airnya. Maka Dia berfirman:
Wahai hambaKu, semoga selalu kepadaKu, jika Aku dekatkan pohon itu
kepadamu, maka kamu akan meminta yang lain kepadaKu. Ia pun berkata;
Tidak wahai Rabbku. Dan ia membuat perjanjian kepada Allah untuk tidak
meminta yang lainnya kepadaNya sedangkan Rabb adalah Maha Perkasa lagi
Maha Tinggi, Dia mengetahui bahwa ia akan meminta kepadaNya karena ia
melihat sesuatu yang membuat ia tidak bersabar atasnya. Maka pohon itu
didekatkan kepadanya kemudian diangkat pohon yang lebih indah dari pohon
itu untuknya. Ia pun berkata; Wahai Rabbku, dekatkanlah pohon itu
kepadaku hingga aku dapat bernaung di bawah naungannya dan meminum
airnya. Maka Dia berfirman: Wahai hambaKu bukankah kamu telah membuat
perjanjian kepadaKu bahwa kamu tidak akan meminta yang lainnya kepadaKu.
Ia berkata lagi; Wahai Rabbku, yang ini aku tidak akan meminta yang
lainnya kepadaMu, dan ia pun membuat perjanjian kepadaNya, sedangkan
Allah mengetahui bahwa ia akan meminta yang lainnya kepadaNya. Maka
pohon itu pun didekatkan kepadanya, lalu diangkatlah sebuah pohon di
dekat pintu surga yang lebih indah dari pohon itu untuknya. Ia pun
berkata; Wahai Rabbku, dekatkanlah pohon ini hingga aku dapat bernaung
di bawah naungannya dan meminum airnya. Maka Dia berfirman: Wahai
hambaKu, bukankah kamu telah membuat perjanjian kepadaku untuk tidak
meminta yang lainnya kepadaKu? Ia pun berkata; Wahai Rabbku, pohon ini
saja, aku tidak akan meminta yang lainnya kepadaMu, dan ia membuat
perjanjian kepadaNya sedangkan Rabb mengetahui bahwa ia akan meminta
yang lainnya kepadaNya karena ia melihat sesuatu yang membuat ia tidak
bersabar atasnya. Maka pohon itu didekatkan kepadanya lalu ia mendengar
suara penghuni surga, ia pun berkata; Wahai Rabbku, surga surga. Maka
Dia berfirman: Wahai hambaKu, bukankah kamu telah membuat perjanjian
kepadaKu bahwa kamu tidak akan meminta yang lainnya kepadaKu? Ia pun
berkata; Wahai Rabbku, masukkan aku ke surga." Beliau bersabda: "Maka
Allah Azza wa Jalla berfirman: Apalagi yang harus aku singkirkan darimu
sehingga tidak memintaKu lagi, wahai hambaKu? Apakah kamu merasa puas
jika Aku memberimu surga dunia dan yang sepertinya sekaligus? Ia
bertanya; Apakah Engkau mengejekku sedangkan Engkau adalah Pemilik
Kemuliaan?" Perawi berkata; Maka Abdullah tertawa hingga terlihat gigi
gerahamnya kemudian berkata; Tidakkah kalian bertanya kepadaku mengapa
aku tertawa? Mereka bertanya kepadanya; Mengapa kamu tertawa? Ia
menjawab; Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa
kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami:
"Tidakkah kalian bertanya kepadaku mengapa aku tertawa? Mereka bertanya;
Mengapa engkau tertawa wahai Rasulullah? Beliau menjawab: "Karena Rabb
tertawa ketika orang itu bertanya, apakah Engkau mengejekku sedangkan
Engkau adalah Pemilik Kemuliaan." (HR. Ahmad)
Wallahu a’lam bish shawab. [IK/bersamadakwah]
Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2014/01/kisah-orang-terakhir-yang-berhasil.html
alhamdulillah semua ummat islam akan masuk surga ketika dia akan kembali kejalan allah
BalasHapus