Pages

Jumat, 13 September 2013

Menjadikan Keluarga 'Surga sebelum Surga' | by @salimafillah


by @salimafillah

1) Selalu ada waktu yang harus terluang untuk keluarga; yang tentang mereka Allah akan mempertanyakan kepemimpinan & bimbingan kita.

2) Seruan awal pada Baginda Nabi; “Dan beri ingatlah keluargamu yang terdekat!” (QS26:214), maka hikmah & nasehat adalah hak mereka.

3) Allah katakan jua; “Jaga dirimu & keluargamu dari api neraka!” (QS 66: 6); maka terhajat kebersamaan penuh keteladanan, penuh makna.

4) Ya, anak dan isteri adalah kesenangan hidup di dunia. Maka tugas kita mengupayakan; semoga kelak berkumpul bahagia lagi; di surga.

5) Dan juga, mereka adalah titipan; maka kita harus menjaganya agar kelak saat dikembalikan pada Allah, semua sesuai awalnya: fithrah.

6) Merekapun jadi fitnah & ujian. Dalam membersamai & menyenangkan mereka, bergulatlah hasrat dengan keterbatasan; lalu teruji ketaatan.

7) Berbahagialah suami & ayah, yang memastikan tiap suapan ke mulut isteri & anak serta tiap yang dikenakan, halal-thayyib tak meragukan.

8) Berbahagialah suami & ayah; membimbing isteri & anak mengulang hafalan, mentadabburi Quran, mengisah penuh cinta sirah Nabi & sahabat.

9) Berbahagialah suami & ayah; yang khusyu’ menangis mendoakan keselamatan, keberkahan, serta kebaikan anak-isteri & segenap keturunan.

10) Berbahagialah suami & ayah; yang mengecupkan doa perlindungan & cinta saat isteri-anaknya lelap tidur, atau kala berpamit bepergian.

11) Berbahagialah suami & ayah; bersyukur & mentakjubi kemajuan isteri & anak dalam berkebaikan; lalu ada peluk, doa, & hadiah sederhana.

12) Berbahagialah suami & ayah; menjadi kebanggaan anak-isterinya, tapi tak menumpulkan pengembangan diri mereka dalam hidup berbakti

13) Tanggungjawab suami & ayah demikian agung; seakan saat isteri dinikahi & anak dilahirkan; mereka bersabda: "Bawa kami ke surga!"

14) Bahwa ada terkisah Nuh dengan isteri & anak nan durhaka; itu penyadaran bahwa suami & ayah tak punya kuasa atas jiwa nan dicinta.

15) Bahwa hidayah bukan menjadi hak ayah & suami, hattapun seorang Nabi. Yang kita pertanggungjawabkan ikhtiyar kita, bukan hasilnya.

16) Betapa agung Allah yang mensyariatkan nikah & keluarga; sebagai amanah, ujian, & kesenangan; moga terciciplah surga sebelum surga.

*http://www.pkspiyungan.org/2013/09/menjadikan-keluarga-surga-sebelum-surga.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar