Seorang wanita di bagian selatan Kota Adan menggugat suaminya ke pengadilan lantaran terlalu banyak menghabiskan waktu di WhatsApp (WA). Gugatan ini menjadi kasus pertama dalam sejarah pengadilan Yaman.
Seperti dilansir WorldBulletin, Senin (20/1), wanita berusia 30
tahun tersebut telah menuduh suaminya "mengabaikan tugas perkawinannya"
dan lebih memilih untuk menghabiskan waktunya menggunakan WA.
Istri mengklaim bahwa suaminya telah menjadi "kecanduan" menggunakan aplikasi pesan pada smartphone itu.
Wanita, yang mengajukan gugatan awal pekan ini, meminta hakim untuk mewajibkan suaminya membagi waktunya sama antara dia dan WA.
WA merupakan aplikasi pesan cepat lintas platform yang dikembangkan
untuk smartphone di tahun 2009. Sejak saat itu telah ditingkatkan untuk
memungkinkan berbagi konten multi-media seperti foto dan video.
Dalam sebuah pernyataan Desember, yang berbasis di California WhatsApp
Inc mengatakan aplikasi ini memiliki lebih dari 400 juta pengguna aktif
setiap bulan. [IK/WorldBulletin/BersamaDakwah]
Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2014/01/wanita-yaman-gugat-suaminya-karena.html
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni).
Pages
▼
Senin, 20 Januari 2014
Minggu, 19 Januari 2014
Catatan Untuk Orang Tua, Balita Meninggal Saat Main Sendirian

Vemale.com - Sebuah kasus yang mengenaskan terjadi pada balita perempuan di sebuah tempat penitipan anak. Lydia Bishop yang masih berusia 3 tahun, meninggal karena lehernya terjerat sebuah tali di dekat area bermain.
Sepertinya ia hendak bermain perosotan dan menemukan tali di situ. Dan entah bagaimana, ia bisa terjerat tali itu dan meninggal di tempat. Hanya 20 menit saja ia ditinggalkan bermain sendirian di taman bermain dan nyawanya melayang.
Pekerja di York College Nursery, Sophee Redhead, menyangkal bahwa hal ini disebabkan oleh kelalaiannya menjaga anak-anak. Pihak York College sendiri juga menolak bahwa kesehatan dan keselamatan di sana tidak terjamin.
(c) dailymail.co.uk
Hal seperti ini memang masuk dalam jenis kecelakaan. Namun juga menjadi catatan bahwa anak saat bermain memang perlu pengawasan dari orang dewasa. Apalagi yang usianya belum 10 tahun, biasanya memang sering sekali mengalami jatuh, terluka dan sebagainya.
Well, semoga kisah ini tak terulang kembali dan menjadi alert bagi kita semua untuk menjaga anak-anak dan adik-adik kita yang masih kecil saat sedang bermain. terutama yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Sumber : http://www.vemale.com/relationship/ibu-bayi-dan-balita/46575-catatan-untuk-orang-tua-balita-meninggal-saat-main-sendirian.html
Tahu Lauknya Babi, Pengungsi Banjir Manado Muntahkan Makanan
Kondisi pengungsi Muslim korban banjir Manado perlu mendapatkan perhatian. Terutama, dalam hal kehalalan makanan.
Pengungsi Muslim di Kelurahan Pal II sempat menjadi "korban" makanan tidak halal. Puluhan nasi bungkus yang diberikan kepada mereka ternyata berisi lauk daging babi. Sontak, begitu mengetahuinya, pengungsi Muslim pun mengembalikan makanan itu. Sedangkan pengungsi yang terlanjur mengkonsumsi makanan itu segera memuntahkannya setelah mengetahui lauknya adalah daging babi.
“Saya kaget ternyata isinya nasi dengan daging babi, tidak jelas siapa pengirimnya, tapi alhamdulillah Allah masih menolong, bahkan ada yg langsung memuntahkannya, mungkin pengirim tidak tahu kalau disini mayoritas pengungsinya Muslim,” ujar relawan Baitul Mal Hidayatullah (BMH) Murdianto dikutip dari hidayatullah.com, Ahad (19/1).
Akhirnya Murdianto langsung meminta salah seorang pengungsi untuk mengantarkan nasi tersebut ke pengungsian warga Kristen yang lebih membutuhkan. Seperti diketahui, di Manado penduduk Muslim adalah minoritas.
Murdianto berharap agar umat Islam di semua kota di Indonesia dapat membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah banjir bandang di Manado.
Menurut Murdianto, mereka sedang membutuhkan uluran tangan kita untuk membantu dana perbaikan dan pembangunan rumah mereka kembali, pakaian layak pakai untuk bapak-bapak, ibu-ibu dan anak, alat sholat sepeti mukena, sarung, sajadah, Al Qur’an. selain itu kebutuhan logisitk dan obat-obatan juga tetap dibutuhkan. [AM/bersamdakwah]
Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2014/01/tahu-lauknya-babi-pengungsi-banjir.html?m=1
Pengungsi Muslim di Kelurahan Pal II sempat menjadi "korban" makanan tidak halal. Puluhan nasi bungkus yang diberikan kepada mereka ternyata berisi lauk daging babi. Sontak, begitu mengetahuinya, pengungsi Muslim pun mengembalikan makanan itu. Sedangkan pengungsi yang terlanjur mengkonsumsi makanan itu segera memuntahkannya setelah mengetahui lauknya adalah daging babi.
“Saya kaget ternyata isinya nasi dengan daging babi, tidak jelas siapa pengirimnya, tapi alhamdulillah Allah masih menolong, bahkan ada yg langsung memuntahkannya, mungkin pengirim tidak tahu kalau disini mayoritas pengungsinya Muslim,” ujar relawan Baitul Mal Hidayatullah (BMH) Murdianto dikutip dari hidayatullah.com, Ahad (19/1).
Akhirnya Murdianto langsung meminta salah seorang pengungsi untuk mengantarkan nasi tersebut ke pengungsian warga Kristen yang lebih membutuhkan. Seperti diketahui, di Manado penduduk Muslim adalah minoritas.
Murdianto berharap agar umat Islam di semua kota di Indonesia dapat membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah banjir bandang di Manado.
Menurut Murdianto, mereka sedang membutuhkan uluran tangan kita untuk membantu dana perbaikan dan pembangunan rumah mereka kembali, pakaian layak pakai untuk bapak-bapak, ibu-ibu dan anak, alat sholat sepeti mukena, sarung, sajadah, Al Qur’an. selain itu kebutuhan logisitk dan obat-obatan juga tetap dibutuhkan. [AM/bersamdakwah]
Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2014/01/tahu-lauknya-babi-pengungsi-banjir.html?m=1