
dakwatuna.com – Mesir. Seorang ibu, yang ternyata adalah isteri Mayjend Muhammad Abbas Jabar, berbicara di televisi melalui sambungan telepon bahwa suaminya termasuk polisi yang menolak pembubaran demonstran dengan kekerasan. Beliau ingin segera mengundurkan diri dari kepolisian.
Jasad Mayjend Muhammad Abbas ditemukan tergeletak di sebuah ruangan kotor pada gedung yang belum selesai dibangun. Bisa dipastikan, polisi ini tidak pernah berada di tempat ini sebelum dirinya dibunuh.
Sehingga diperkirakan beliau dibunuh oleh sesama polisi di ruangan tersembunyi salah satu kantor polisi. Sehingga tidak ada yang mengetahui eksekusi matinya, selain polisi-polisi korup pembela kudeta.
Pakaian dinas Muhammad Abbas dipreteli, mungkin sebagai penghinaan bahwa orang seperti dia tidak layak menyandang sebagai polisi.
Selain beliau, ditemukan juga jasad polisi lain berpangkat Mayjend, dan dua polisi lagi berpangkat kolonel. (msa/sbb/dkw)
subhanalloh,bener2 biadab junta itu
BalasHapusPemimpin dzalim ialah pemimpin yang membantai bangsa nya sendiri,yang harusnya justru dilindungi
BalasHapushasbiyallah wanikmal wakil ya dajjal al sisi
BalasHapuspatut dicurigai ada siapa dibelakang ini semua, tentunya ada pihak yg ingin kehancuran terjadi disana.
BalasHapusSemoga Tentara dan Polisi Mesir dibukakan pintu hatinya untuk membela Panji Islam Di Mesir !
BalasHapusHasbunalloh ... Hasbunalloh ... Hasbunalloh. Kepada siapa lagi kami berharap ya Alloh ...
BalasHapussemoga termasuk Sahid
BalasHapusjualsparepartlaptop.com