Masih inget ngga gejala daya gaya tarik bumi akibat bentuk lekuk bumi serta adanya densitas tinggi yang menjadi sumber daya tarik ? Gejala itu mengakibatkan permukaan air laut tidak merata di bumi ini.
“Wharakadah … tulisane Pakdhe sudah banyak banget sih gimana ngingetnya, Pakdhe ?Dongengan itu ada disini bercerita mengapa muka air laut tidak merata. Disitu dijelaskan bahwa gaya gravitasi bumi itu dapat terdistorsi akibat bentuk roman muka bumi.
Lah sekarang pernah ngga mendengar ada mobil yang bisa naik sendiri padahal mesin dimatikan ? Seperti yang tertulis di koran ini ? Apakah gejalanya sama ?
Mobil bergerak naik tanpa mesin.
Tentunya salah satu yang menarik disini adalah apakah ada gaya tarik bumi atau magnet yang menarik mobil sehingga ada yang mengatakan dan menyatakan bahwa badan mobil dapat naik keatas tanpa mesin ? Gejala ini banyak yang diakui pernah diamati dibanyak tempat. Ada yang bilang ada di Arab, tapi saya belum pernah melihatnya. Juga ada yang ada di Gunung Kelud Jawa Timur yang bahkan hingga menarik minat MIPA Geofisika ITS untuk membuktikannya.
Saya tertarik dengan yang telah diteliti oleh kawan-kawan saya Pak Seno (Dosen Geofisika) dan Pak Amin (Dosen Teknik Sipil) dari ITS, karena beliau berdua menyatakan misteri mobil berjalan naik di Gunung Kelud tidak terbukti adanya gaya magnet sehingga mobil berjalan keatas. Bahkan Pak Amien pernah menyatakan jalan itu justru miring 5% menurun sesuai arah pergerakan mobil. Pak Amien-pun menyatakan Jalan Misteri di Gunung Kelud Ternyata Hanya Ilusi
Lantas seperti apa ilusinya ? Sayangnya, di semua berita yang ada tidak ada penjelasannya bahkan fenomenanya tidak ditegaskan atau dijelaskan secara mudah. Juga uraian Pak Yohannes Suryapun tidak dijelaskan secara grafis. Ah kurang matep ya ?
“Lah ya uwis pakdhe, jelasnya saja gimana ? Jangan nambahin, Thole jadi penasaran gitu”Ilusi
Ketika
mobil berjalan pada tempat yang datar, maka yang dilihat oleh mata kita
adalah pohon-pohon yang ada di kiri kanan jalan. Secara logika
sederhana, dan sudah otomatis di otak bahwa pohon ini akan berdiri tegak
ke atas. Begitu juga ketika jalanan menurun, maka pohon ini akan tetap
terlihat tegak vertikal keatas.
Gambar disebelah ini memperlihatkan secara normal bahwa mobil dengan
mesin menyala berjalan sesuai dengan arah dan pohon berdiri vertikal
sebagai acuan mata untuk melihat mana atas dan bawah.
Bagaimana mungkin kita berilusi ketika berada dalam kendaraan (mobil) ?
Ketika jalan itu miring sedangkan pohon yang sering kita pergunakan sebagai “acuan vertikal” juga miring maka yang terjadi seperti dalam gambar disebelah ini. Klick gambarnya untuk memperbesar. Sebanrany amobil ini mundur sendiri ketika mesin dimatikan. Arah kemiringan jalan sebenarnya ke arah kanan (sebelah kanan rendah), namun pepohonan ini miring dengan arah yang berlawanan dengan kemiringan jalan. Sehingga pikiran kita “tertipu” oleh mata kita yang seolah-olah melihat kemiringan jalan kearah kiri. Logika kita menyatakan seperti gambar normal diatas.
Pada ruas-ruasa jalan tertentu gejala ini akan lebih mudah menipu mata kita apalagi kalau kita sedang pada sebuah tempat atau jalan panjang yang secara naik (menanjak) tetapi ada ruas kecil menurun seperti dibawah ini. ketika mobil pada posisi di ruas jalan yang menurun ini akan terasa seolah-olah mobil tetap menanjak karena kemiringan jalan sangat landai dan pepohonan menipu persepsi otak.
” Lah Pakdhe, Mengapa pepohonan ini kok bisa miring seperti itu ? Emangnya pohonnya menari-nari karena mataharinya bergerak dari barat ketimur, ya ?Nah inilah yang lebih menarik melihat gejala tipuan yang dibuat oleh alam. Bagaimana mungkin pohon dapat meliuk-liuk. Pohon akan selalu menuju matahari, begitu kata ahli perpohonan (biologist).
“Lah ini Thole, ada pelajaran khusus tentang ilmu kebumian untuk menjelaskannya namanya Soil creep atau rayapan tanah”
“Oh tanahnya ada rayapnya ya, Pakdhe ?”
“Hust, bukan itu, tanahnya yang bergerak merayap. Tak kuethak kowe!”
Soil Creep atau Rayapan Tanah
Gejala rayapan tanah ini sering ditandai dengan bentuk pohon yang miring atau bahkan melengkung. Profil tanahnya akan terlihat melengkung pada bagian permukaan. Pelengkungan tanah bagian atas (soil) ini terjadi karena proses pemanasan (pemuaian) dan pendinginan (penyusutan) yang terjadi secara berulang-ulang.
Secara sederhana dapat digambarkan seperti ini
- Pada waktu siang hari tanah mengambang karena panas. Maka permukaan tanah miring ini akan memuai mengikuti garis 1→ 2. Yaitu tegak lurus dari bidang permukaan.
- Pada waktu malam hari terjadi pengurangan suhu atau pendinginan tanah. Pendinginan ini tidak lagi kembali dari titik 2 kelokasi semula (1) , tetapi yang terjadi adalah penurunan dari titik 2 → 3 secara vertikal karena mengikuti gravitasi bumi.
- Proses ini mengakibatkan adanya resultan perubahan posisi dari titik-titik permukaan. Karena proses ini berulang-ulang siang malam, juga musim panas dan musim dingin, maka permukaan tanah itu menjadi terlihat melengkung.
- Pelengkungan in akan mempengaruhi pepohonan juga tiang-tiang listrik yang terpancang dipermukaan tanah ini.
“Thole, masih inget jenis jenis gerakan tanah nggak ?”
“Ya inget Pakdhe, dulu waktu pakdhe njelasin jenis tanah longsor, kan ?”
“Tumben kelingan, daya ingatmu bertambah Thole”
“Ya ngga pakdhe, saiki aku tinggal tanya sama Oom Gugle atau Tante Wiki aja kok Pakdhe”
Sumber : http://rovicky.wordpress.com/2007/07/20/misteri-jalan-bermagnet/
0 komentar:
Posting Komentar