Bermanfaat bagi yang lainnya

Di Akhir Zaman, Muncul Orang Berwajah Manusia, Berhati Syetan

akhir zaman kiamat 490x326 Di Akhir Zaman, Muncul Orang Berwajah Manusia, Berhati Syetan

“KELAK  akan datang di akhir zaman segolongan manusia, di mana wajah-wajah mereka adalah wajah manusia, namun hati mereka adalah hati syaitan; seperti serigala-serigala buas, tidak sedikit pun di hati mereka rasa belas kasihan. Mereka gemar menumpahkan darah dan tidak berhenti dari (melakukan) kekejian.

“Apabila kamu mengikuti mereka, maka mereka akan memperdaya kamu. Akan tetapi, apabila kamu menghindari mereka, maka mereka akan mencela kamu. Apabila berbicara dengan mereka, mereka akan membohongi kamu. Dan apabila kamu memeberinya kepercayaan, mereka akan mengkhianatinya.

“Anak kecil mereka jahil, pemuda mereka licik. Sementara yang tua tidak memnyuruh berbuat baik dan melarang yang mungkar. Mereka itu senantiasa membanggakan diri dalam kehinaan. Dan meminta apa yang ada pada mereka berarti kesusahan.

“Orang yang santun di tengah mereka adalah sesat, dan orang yang menyuruh kepada perbauatan ma’ruf malah menjadi tertuduh. Orang beriman di kalangan mereka adalah lemah, sedangkan orang fasiq menjadi mulia. Sunnah di tengah mereka adalah bida’ah, sedangkan bida’ah itu sendiri adalah sunnah. Maka ketika itu mereka dikuasai oleh orang-orang paling jahat di antara mereka. Sedangkan orang pilihan apabila ia menyeru, pasti tidak akan dihiraukan.” [Hadith Riwayat Thabrani- Kitab Al-Mu’jam Al-Kabir]

Mendengar informasi yang mengagetkan itu, para sahabat ingin memperjelas lebih dalam, “Ya Rasulullah, sesudahku nanti adakah orang yang memiliki keistimewaan?”

Rasul menjawab ; “Ya masih ada.”

“Adakah mereka bertemu denganmu?” tanya para sahabat lagi.

Rasul menjawab, “Mereka sudah tidak bertemu lagi denganku.”

“Ya Rasulullah , masih adakah wahyu yang diturunkan kepada mereka?” tanya para sahabat.

Rasulullah menjawab lagi, “Sudah tidak ada lagi wahyu yang diturunkan kepada mereka.”

“Ya Rasulullah bagaimana keadaan mereka?”

Sambil bereksperesi sedih, Rasul menjawab, “Hati mereka rapuh bagaikan garam dimasukkan ke dalam air.”

Karena merasa penasaran, para sahabat memperjelas lagi kepada Rasulullah. “Ya Rasulullah, bagaimanakah pola hidup mereka di zaman itu?”

“Mereka hidup bagaikan ulat yang sangat kecil yang berada di dalam cuka,” jawab Nabi SAW.

“Ya Rasulullah, terus bagaimana mereka dapat memelihara agama?” desak para sahabat.

“Ibarat memegang api yang membara. Bara diletakkan, api itu akan padam. Dan bila dipegang, tentu akan membakar dirimu,” Kata Rasulullah dengan mimik serius.

Para sahabat pun terdiam. Mereka membayangkan betapa di akhir zaman kelak keadaannya sangat mengerikan, sebab kebanyakan dari mereka telah terseret ajaran bid’ah dan membuang jauh-jauh sunnah Rasul. Hidup mereka dipenuhi dengan nafsu syahwat dan keserakahan, sehingga mereka menghalalkan segala cara. Memegang ajaran agama -diibaratkan nabi SAW – seperti memegang api yang membara, jika dipegang teguh akan mendapatkan cacian dan dijauhi teman-temannya, tapi bila dilepaskan agamanya akan hancur dan berakibat murka Allah SWT. Para sahabat pun membayangkan betapa mulia nya orang-orang diakhir zaman nanti yang tetap memegang teguh ajaran agama, tanpa mempedulikan keadaan yang carut marut.

Para sahabatpun makin merasa prihatin dan ngeri lebih dalam begitu mendengarkan keterangan Rasulullah tentang manusia akhir zaman – sebagaimana diriwayatkan ibnu Abbas- dengan sabdanya, “Di akhir zaman nanti akan datang sekelompok manusia yang wajahnya manusia , tapi hatinya setan. Sifat mereka sangat buas seperti harimau, tidak terbersit sedikitpun dalam hatinya rasa kasih sayang, suka membunuh, dan biasa melakukan perbuatan kotor. Bila didekati mereka mencintaimu. Tapi bila dijauhi mereka mengumpat dan membencimu. Bila dipercaya mereka khianat. Anak-anak kecil dilingkungan mereka sudah terbiasa berhutang, remajanya sudah bejat moralnya, sedangkan yang sangat jahat Mereka tidak mau lagi melaksanakan Amar makruf nahi Munkar (mengajak kebaikan dan mencegah kejahatan).”

Belum sempat sahabat bertanya, Rasulullah SAW telah menandaskan lagi sabdanya, “Siapa orang yang memuji dan memuliakan mereka akan menjadi orang yang hina, dan siapapun yang meminta sesuatu kepada mereka akan menjadi orang fakir. Sebab yang mereka tegakkan adalah yang Bid’ah. Dan yang mereka jauhi adalah yang sunnah Rasul. Ketika keadaan sudah demikian, maka Allah menguasakan mereka kepada pemimpin yang jahat, dan doa mereka tidak lagi dikabulkan Allah.” []

*http://www.islampos.com/di-akhir-zaman-muncul-orang-berwajah-manusia-berhati-syetan-100296/

Selama 62 Tahun, Nenek 100 Tahun ini Rawat Anaknya yang Cacat


kasih ibu Selama 62 Tahun, Nenek 100 Tahun ini Rawat Anaknya yang Cacat

KASIH ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah. Mungkin inilah ungkapan yang sesuai untuk menggambarkan kondisi nenek asal Malaysia ini. Menurut laporan, nenek berusia 100 tahun selama ini terus menjaga anaknya yang berusia 62 tahun yang cacat. Satu-satunya hal yang diinginkan si nenek adalah ia ‘tidak ingin meninggal sebelum anaknya.’

Berita tentang seorang perempuan lansia Malaysia 100 tahun yang merawat anak cacatnya berusia 62 tahun telah membuat mata media dunia terarah kepadanya, demikian sebagaimana dikutip dari AFP pada Kamis (13/3/2014).

Nenek ini merawat anaknya yang cacat sejak lahir dengan penuh kecintaan. Ia mengaku telah kehilangan ketiga anak lainnya dan menjanda, dan anak laki-laki cacat ini merupakan satu-satunya anaknya yang masih hidup.

Setiap pagi, nenek ini memandikan anaknya yang sudah berusia senja. Setelah itu ia juga membuatkan sarapan untuknya.

“Satu-satunya hal yang saya harapkan adalah meninggal setelah anak saya, karena tak ada seorangpun yang akan merawatnya setelah saya,” ujar nenek tersebut.

Berita tentang kehidupan nenek ini telah menggugah Ketua Komisi Perumahan Malaysia untuk mengunjunginya dan banyak masyarakat yang mendatangi untuk membantunya.

Keluarga miskin ini hidup dalam kondisi yang sangat menyedihkan dan belum memperoleh tunjangan apapun dari pemerintah. [sm/islampos/sha]

*http://www.islampos.com/selama-62-tahun-nenek-100-tahun-ini-rawat-anaknya-yang-cacat-101795/

Astaghfirullah, “Video Mesum Ulama” Jadi Trending di Pencarian Google

Logo Google Trends
Beredarnya video asusila yang diduga dilakukan oleh oknum pengurus MUI Kabupaten Bogor bersama dua orang perempuan telah mencoreng nama ulama. Meski sudah tidak aktif dari kepengurusan MUI sejak 2011 lalu, SS masih diidentikkan dengan gelar ulama. Salah satu efeknya, kata kunci “video mesum ulama” kini menempati urutan kedua di Google Trends dalam pencarian melalui Google untuk negara Indonesia.

Menyikapi kasus tersebut, MUI Kabupaten Bogor mengambil langkah tegas memberhentikan SS dengan tidak hormat. Karena, meskipun sudah tidak aktif sejak lama, namanya masih tercatat di kepengurusan.

"Dengan adanya dugaan kasus asusila tersebut maka MUI Kabupaten Bogor memberhentikan dengan tidak hormat Saudara SS sebagai pengurus MUI," ujar Ketua MUI Kabupaten Bogor KH Ahmad Mukri Adji usai memimpin rapat di kantornya, Kamis (13/3), seperti dikutip Republika Online.

Dalam rapat koordinasi yang diikuti oleh seluruh pengurus MUI Kabupaten Bogor tersebut, MUI mengeluarkan empat pernyataan sikap.

Pertama, membenarkan bahwa SS tercatat sebagai pengurus.

Kedua, SS diberhentikan secara tidak hormat sebagai pengurus dan apa yang dilakukannya adalah kesalahan pribadi untuk dipertanggungjawabkan secara hukum positif maupun hukum Allah dan tidak ada hubungannya dengan organisasi.
Jadi kata kunci trending peringkat #2

Ketiga, MUI Kabupaten Bogor mengimbau seluruh ulama, ustad, pendidik dan tokoh dakwah untuk terus menjaga aqidah dan akhlak yang baik serta menjadikan dugaan kasus ini menjadi cobaan dan pelajaran yang luar baisa bagi dunia dakwah.

Keempat, MUI mengajak seluruh pihak untuk menjaga persatuan, kerukunan dan kondusifitas ummat dan masyarakat di Kabupaten Bogor. [IK/bersamadakwah]
 
*http://www.bersamadakwah.com/2014/03/astaghfirullah-video-mesum-ulama-jadi.html

Inilah 51 Nama Bayi yang Dilarang Arab Saudi

Bayi - ilustrasi
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menambahkan 51 nama bayi dalam daftar nama terlarang untuk anak-anak yang dilahirkan di kerajaan itu.

Dalam pernyataannya, Departemen Status Sipil mengatakan, nama-nama tersebut tidak sesuai dengan tradisi masyarakat, tidak sesuai dengan kaidah agama, atau berakar dari nama-nama Barat, lansir Saudi Gazette, Kamis (13/3), dan dipantau Hidayatullah.

Berikut daftar 51 nama bayi yang dilarang tersebut:

  1. Abdul Ati
  2. Abdul Mo’een
  3. Abdul Mosleh
  4. Abdul Nabi
  5. Abdul Nasser
  6. Abdul Rasool
  7. Abrar
  8. Aileen
  9. Aiman
  10. Ainar
  11. Alas
  12. Al-Mamlaka
  13. Als
  14. Arm
  15. Barah
  16. Baseel
  17. Basmalah
  18. Bayan
  19. Binyameen
  20. Eleen
  21. Emir
  22. Jibreel
  23. Kibriyal
  24. Lareen
  25. Laureen
  26. Linda
  27. Loland
  28. Loran
  29. Malak
  30. Maleen
  31. Malika
  32. Malkiteena
  33. Mamlaka
  34. Maya
  35. Milak
  36. Nabi
  37. Nabiya
  38. Nardeen
  39. Nareej
  40. Narees
  41. Rama
  42. Randa
  43. Rilam
  44. Rital
  45. Sandi
  46. Sitaf
  47. Somu
  48. Tabaraka
  49. Tilaj
  50. Tuleen
  51. Yara
*http://www.bersamadakwah.com/2014/03/inilah-51-nama-bayi-yang-dilarang-arab.html

Kapolri: Tidak Berjilbab Insya Allah Tidak Berdosa

dakwatuna.com
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Sutarman mengatakan bahwa polisi wanita yang tidak berjilbab untuk mematuhi aturan kepolisian adalah tidak berdosa.

“Insya Allah tidak berdosa karena termasuk kita merelakan hak asasi kita ini, karena memproklamirkan diri menjadi anggota Polri,” katanya.

Peraturan pemakaian jilbab untuk polisi wanita hingga saat ini masih dievaluasi karena akan berdampak pada perubahan peraturan dasar kepolisian.

“Ini kami masih evaluasi, bukan tidak kami evaluasi, karena itu menjadi tuntutan masyarakat,” kata Sutarman kepada wartawan saat berkunjung di Markas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis 13/03.
Menurut dia, perubahan peraturan pemakaian jilbab bagi polisi wanita (polwan) memiliki konsekuensi mengubah peraturan dan ketentuan dasar terkait seragam kepolisian (gampol). Sehingga hal itu memerlukan banyak pertimbangan.

“Polri itu kan memiliki peraturan seragam kepolisian (gampol) yang diatur oleh ketentuan dan aturan. Mengubah aturan itu harus kami lakukan secara benar melalui kajian dan melalui pertimbangan yang banyak,” katanya.

Sementara itu, selama proses pembahasan perubahan peraturan itu, menurut dia, anggota kepolisian harus tetap melakukan tugas dengan maksimal.

“Pemakaian jilbab merupakan hak asasi setiap anggota masyarakat. Tetapi karena kita memproklamirkan maka kita juga harus merelakan hak asasi kita untuk dibatasi, bukan hanya persoalan jilbab saja, namun termasuk hak memilih dan dipilih,” kata dia.

“Yang ingin menjadi anggota polri kita sendiri, sehingga setelah menjadi anggota jangan banyak menuntut. Berbuatlah yang terbaik demi bangsa dan negara, bukan menuntut,” katanya menambahkan.

November 2013 lalu, Jenderal Sutarman mengizinkan polisi wanita atau polwan menggunakan jilbab meskipun belum ada keputusan tertulis soal pemberian izin pemakaian jilbab. “Itu hak asasi seseorang. Saya sudah sampaikan pada anggota, kalau ada yang mau pakai, silakan,” ujar Sutarman saat itu.

Saat itu Sutarman menambahkan, para polwan yang ingin mengenakan jilbab tidak perlu lagi menunggu turunnya peraturan tertulis. “Mulai besok, kalau ada yang mau pakai saat tugas, tidak masalah,” katanya.

*http://news.fimadani.com/read/2014/03/14/kapolri-tidak-berjilbab-insya-allah-tidak-berdosa/

Astaghfirullah! Ibu Tenggelamkan Anak Kandung di Tangki Air Hingga Tewas

Balita 2,5 tahun ditenggelamkan di tangki air oleh ibu kandung hingga meninggal. (ilustrasi bayi)
Balita 2,5 tahun ditenggelamkan di tangki air oleh ibu kandung hingga meninggal. (ilustrasi bayi) (newsanchormom.blogspot.com)

VIVAnews - Sadis. Entah apa yang ada di pikiran Dedeh Uum Fatimah. Wanita 38 tahun itu tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri. Peristiwa itu terjadi hari ini, Selasa, 11 Maret 2014 sekitar pukul 03.00 WIB.

AF, balita berusia 2,5 tahun, meregang nyawa ditenggelamkan Dedeh ke dalam tangki air di rumahnya di Kampung Cijengjing, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Bandung Barat.

"Tersangka merupakan ibu kandung korban," kata Kapolresta Cimahi, AKBP Erwin Kurniawankepada VIVAnews.

Kata Erwin, peristiwa mengerikan itu terjadi saat Aisah yang ketika itu sedang tertidur lelap, dibawa Dedeh ke tempat penampungan air. Lalu tiba-tiba AF dimasukkan ke dalam tangki berisi air penuh oleh ibu kandungnya sendiri. "Hingga meninggal tenggelam," kata Erwin.

Peristiwa ini terungkap setelah Dedeh sengaja menceritakan perbuatannya kepada kerabat. "Setelah itu melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian," katanya.

Hingga kini, pihak penyidik Satreskrim Polresta Cimahi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Belum diketahui motif Dedeh menghabisi nyawa darah dagingnya sendiri.

Sementara itu, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk dilakukan autopsi. (umi)

Sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/487664-sadis--ibu-tenggelamkan-anak-kandung-di-tangki-air-hingga-tewas

Anda Pengangguran? Menikahlah!

Menikah - ilustrasi kompasiana
Jika masih ada yang benar-benar menganggur, atau merasa menjadi pengangguran, maka menikahlah. Insya Allah, selepas itu akan banyak kesibukan. Mulai dari mencari nafkah, antar-jemput istri, nemenin belanja, bersih-bersih rumah, membantu istri memasak, dan banyak lagi yang lainnya. Termasuk; ngobrol santai bersama mertua, mijitin mertua, ngaji bareng mertua, dan silaturahim ke keluarga baru kedua belah pihak.

Jika kesemua hal itu dilakukan di sepanjang hari saja, insya Allah tak ada waktu kosong. Bahkan mungkin, anda kekurangan waktu untuk melakukan itu semua. Belum cukup?

Silahkan dilanjutkan dengan ngaji bersama istri/suami, membaca buku bersama, menelaah kitab, menulis sambil berdiskusi, gantian membuatkan minuman, bercanda, musyawarah merencanakan masa depan cemerlang, mendiskusikan aneka hal yang terjadi di dunia Islam, juga membahas untuk kemajuan keluarga, masyarakat juga negeri dimana kita berpijak, dan seterusnya.

Insya Allah, semua kesibukan itu sangat berharga. Dan, bernilai surga.

Apalagi, pernikahan yang suci ini, akan merubah drastis semua tentang diri kita. Baik itu status, tanggung jawab, kewajiban, hak dan juga terkait apapun yang kita lakukan.

Bahkan, dari pernikahan yang disucikan ini, sesuatu yang awalnya dilarang, berdosa dan menimbulkan kerusakan, lantaran ijin Allah melalui ijab qobul, menjadi sesuatu yang halal, baik, dianjurkan dan menjadi sumber ketenangan diri juga masyarakat sekitar serta menjadi sarana untuk masuk surga.

Masih banyak hal lain yang bernilai ibadah selepas kita menikah. Termasuk di dalamnya, canda diantara suami-istri. Yang dalam sebuah hadits, perbuatan itu dikategorikan dalam bermain-main yang diajurkan dan diganjari pahala, setara dengan mempersiapkan kendaraan di medan perang. Lebih lanjut, jika pun bercanda ini dilakukan di malam hari, maka ia menjadi berpahala. Padahal, selain canda dengan istri dan berjaga di jalan Allah, menghabiskan waktu selepas isya’ masuk dalam kategori kesia-siaan.

Sehingga, selepas kita menggenapkan setengah din ini, akan banyak ibadah yang bisa dioptimalkan. Tentu, dengan tidak mengabaikan setengah yang lainnya, yakni taqwa kita kepada Allah subhanahu wa Ta’alaa.

Penting diingat. Selain berpotensi menghasilkan banyak amal berpahala, menikah juga bisa menjadi pemicu timbulnya banyak dosa. Bahkan, dosa baru yang diakumulasikan karena dilakukan oleh banyak orang.

Misalnya, ketika masih sendiri, kita bisa membuang sampah sembarangan di kamar, dosa dan kerugiannya pun untuk diri sendiri. Tapi selepas menikah, jika kebiasaan ini berlanjut, bisa ditiru oleh pasangan kita. Dan, ia bisa berdalih, “Kan, niru kamu!” Jika tetap tidak berubah, dan suami-istri berada dalam kebiasaan buruk serupa hingga kemudian memiliki anak, maka tak menutup kemungkinan, anak-anak yang lahir kelak, akan berkata dengan mudahnya, “Kan, niru abi dan umi?”

Sehingga, hal ini harus menjadi perhatian serius bagi kita yang sudah maupun akan mengambil langkah besar ini. Prinsipnya, tidak ada yang instan. Niatkan karena Allah, maka Dia akan memberikan jalan yang terbaik.

Tak kalah pentingnya, untuk saling melengkapi. Jadilah seperti toples dan tutupnya. Atau, ember dan airnya. Atau, pot dan bunganya. Jangan sebaliknya. Dengan demikian, kita akan selalu sibuk untuk berbuat baik. Termasuk di dalamnya, memperbaiki diri. Karena hal itu merupakan kesibukan yang tak akan pernah usai, hingga ajal menjelang.

Dengan menikah, kita tak akan lagi menjadi pengangguran. Tak percaya? Buktikan saja! []


Penulis : Pirman
Redaksi Bersamadakwah.com


*http://www.bersamadakwah.com/2014/03/anda-pengangguran-menikahlah.html

Saat Polwan ‘Dikalahkan’ Pesepakbola

Polwan berjilbab - Foto: detakpelalawan.com
Polwan berjilbab – Foto: detakpelalawan.com

dakwatuna.com – Jakarata.  Mandeknya legalisasi penggunaan jilbab bagi polisi wanita oleh Polri terus mendapat kecaman. Usai aksi pengumpulan ribuan tanda tangan di Islamic Book Fair (IBF) 2014 untuk mendukung polwan berjilbab, Kongres Muslimah Indonesia pun mengkritik Polri yang tampak memperlambat proses tersebut.

Tak kurang, Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) membandingkan apa yang terjadi di tubuh Korps Bhayangkara dengan proses serupa di tubuh Badan Sepak Bola Dunia (FIFA).  ”Untuk apa lagi ditunda-tunda, FIFA saja sudah mengizinkan pemain bola wanita untuk berjilbab,” ujarnya, Jumat (7/3).

FIFA resmi mengumumkan aturan pengenaan jilbab kepada para pemain sepak bola perempuan pada awal Maret lalu. Aturan tersebut melegalisasi pesepakbola berjilbab untuk bermain sepak bola atas pertimbangan religiusitas.

Aturan tersebut dikeluarkan agar para pesepakbola Muslimah yang sehari-hari menutup aurat juga dapat mengenakan jilbab ketika bertanding. Badan sepak bola tertinggi di dunia itu melarang jilbab bagi para pemain bola perempuan pada 2007 dengan alasan keselamatan.

Larangan tersebut membuat gadis berusia 11 tahun di Kanada dilarang menggunakan jilbab dengan alasan keselamatan. Tim sepak bola putri Iran pun  didiskualifikasi karena menolak melepaskan penutup kepala mereka sebelum pertandingan melawan Yordania pada putaran kedua kualifikasi Olimpiade 2012.

Sama dengan Polri, FIFA pun mendapat kecaman. Alhasil,  IFAB yang berpendapat lain dengan larangan FIFA memberi rekomendasi. Dewan asosiasi sepak bola dunia itu kemudian membolehkan pengenaan penutup kepala bagi para pemain untuk diuji coba selama periode dua tahun.

Khofifah heran bukan kepalang. Faktanya, banyak pejabat badan sepak bola tersebut yang notabene bukan beragama Islam. Berbeda dengan para pejabat Polri yang di KTP nya menuliskan Islam. “Ini negara dengan mayoritas Islam terbesar di dunia kok, masih mikir-mikir. Heran saya.”

Dia pun menyatakan, minimnya anggaran yang selama ini menjadi dalih Polri tak bisa dijadikan alasan. Jikapun benar, Khofifah menegaskan, semua Muslimah di Indonesia siap membantu para Polwan yang ingin berjilbab. Menurutnya, para Muslimah akan memberikan jilbab kepada para Polwan.

Khofifah mengungkap, para Polwan juga punya hak, sebagai manusia yang ingin mendapatkan keadilan hak asasi manusia. Inikan bangsa yang mayoritas muslim, masa masih bingung,” ujar Khofifah kepada Republika saat ditemui pasca menyampaikan materi di Kongres Muslimah Indonesia, Jumat malam lalu.

Ketua Pengarah Kongres Muslimah Indonesia Welya Safitri mengungkap, semua organisasi masyarakat Muslimah yang hadir pada kongres berkomitmen  siap memperjuangkan Polwan yang ingin berjilbab. Menurutnya, mereka akan tetap bersuara hingga para polwan Muslimah mendapatkan hak untuk berjilbab.

“Kami sudah melakukan berbagai langkah untuk memperjuangkan hak jilbab untuk Polwan, kami sudah mengirimkan surat ke Presiden, bertemu dengan ketua DPR RI, berbincang dengan Polri,” kata Welya.

Ketua Umum Perempuan ICMI ini menambahkan bahwa, kami akan memberikan waktu paling lama tiga bulan untuk Polri, agar segera mengesahkan SK Jilbab Polwan. Jika, sampai tiga bulan tidak ada kemajuan dari SK ini, maka kami akan memprosesnya lagi.

“Bahkan, kami siap turun ke jalan untuk mendukung para Polwan yang ingin berjilbab. Menuntut keadilan hak asasi manusia untuk para polwan,” tegas Welya Safitri saat ditemui Republika, Sabtu malam (8/3). (ROL/sbb/dakwatuna)

Wasiat dan Khutbah Legendaris Umar Saat Penaklukan Persia


Khalifah Umar mengangkat Sa'ad bin Malik az-Zuhri (lebih dikenal dengan nama Sa'ad bin Abi Waqqash) sebagai pemimpin pasukan menaklukan Syam.
Khalifah Umar berwasiat kepada Sa'ad dan berkata,

“Janganlah engkau merasa bangga dengan kedudukanmu sebagai keponakan Rasulullah dan sekaligus sebagai sahabatnya. Sesungguhnya Allah tidak akan menghapus kejelekan dengan kejelekan, tetapi Dia akan menghapus kejelekan dengan kebaikan. Sesungguhnya tidak ada manfaatnya berbangga dengan keturunan di sisi Allah kecuali dengan kepatuhan yang tulus kepadaNya.”

“Seluruh manusia baik yang berasal dari keturunan mulia maupun dari keturunan yang hina hakikatnya adalah sama dalam pandangan Allah. Mereka semua adalah Hamba Allah dan Allah Rabb (Pencipta dan Pengatur) mereka. Tingkat mereka akan berbeda-beda sesuai dengan kemaafan yang diberikan Allah padanya dan sedikit banyaknya ketaatan mereka kepada Allah.”

“Lihatlah seluruh perkara yang telah diperbuat (sunnah) Rasulullah sejak dia diutus hingga berpisah dengan kita, kemudian ikuti jejaknya karena sesungguhnya itulah kebaikan yang hakiki. Inilah nasihatku padamu dan jika engkau menolaknya dan membencinya maka amalanmu akan gugur sia-sia dan engkau akan menjadi orang yang merugi.”

Ketika melepas kepergiannya Umar berkata,

“Engkau akan menghadapi suatu perkara yang sangat berat. Maka bersabarlah terhadap apapun yang menimpamu maka akan terkumpul dalam dirimu rasa takut kepada Allah, dan ketahuilah sesungguhnya takut (khasyah) kepada Allah akan dapat melekat dengan dua perkara; yaitu dengan mentaatiNya dan menjauhi segala yang dilarangNya. Sesungguhnya barangsiapa yang dapat selalu patuh dan tunduk kepadaNya adalah orang-orang yang membenci dunia dan mencintai akhirat. Sebaliknya orang-orang yang bermaksiat melanggar perintahnya adalah orang-orang yang mencintai dunia dan membenci akhirat.”

“Sesungguhnya hati itu diciptakan Allah memiliki hakikat, ada yang bersifat rahasia dan ada yang bersifat terang-terangan. Adapun hakikat hati yang terang-terangan yaitu jika dia merasa bahwa orang yang memujinya dan menghinanya sama saja tidak dapat mempengaruhi dirinya dalam berbuat kebaikan …”

Khalifah Umar berpesan, “Janganlah kamu merasa gentar melihat banyaknya jumlah musuh dengan perlengkapannya yang sempurna. Sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang banyak tipu muslihatnya. Jika kalian bersabar dan berbuat yang benar dengan niat yang tulus untuk menjalankan amanah ini, aku berharap besar kalianlah yang akan keluar sebagai pemenang. Setelah itu tidak akan mungkin lagi kembali kekuatan mereka selama-lamanya, kecuali kembali bersatu walaupun sebenarnya hati mereka bercerai berai. Jika ternyata kondisi berbalik maka mundurlah ke arah bebatuan sebab kalian lebih berani dan terbiasa dengan medan seperti itu. Sementara mereka lebih penakut dan tidak mengenal medan, hingga Allah akan memberikan kemenangan kepada kalian dan akan mengembalikan kemenangan setelah kalian mundur terdesak.”

Khutbah khalifah Umar
Kemudian Umar berdiri berpidato di hadapan khalayak dan berkata,

“Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada kalian contoh permisalan dan memberikan kepada kalian firmanNya agar hati menjadi hidup. Sesungguhnya asal hati itu adalah mati hingga Allah menghidupkannya. Maka barangsiapa yang mengetahui sesuatu hendaklah mengambil manfaat darinya. Sesungguhnya al-'adalah (keadilan) itu memiliki tanda-tanda dan sikap. Adapun tanda-tandanya yaitu sifat malu, dermawan, mudah dalam bergaul dan lemah-lembut, adapun dalam bentuk sikap yaitu selalu bersikap rahmat terhadap makhluk.”

“Allah telah menjadikan segala sesuatu itu memiliki pintu, dan Allah mudahkan pintu-pintu itu dibuka dengan kunci-kunci. Pintu keadilan adalah banyak mengambil i'tibar, dan kuncinya adalah zuhud. Adapun i'tibar akan didapat dengan mengingat kematian dan mempersiapkan diri menyambutnya dengan amal. Sedangkan zuhud yaitu mengambil kebenaran dari semua orang yang membawanya, dan menyampaikan hak kepada pemiliknya dan mencukupkan diri dengan apa-apa yang ada pada dirinya. Jika tetap merasa tidak cukup dengan apa yang ada pada dirinya maka dia tidak akan pernah merasa kaya selamanya.”

“Sesunggunya antara kalian dan Allah ada diriku, sementara tidak seorangpun antara aku dan Allah. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas diriku menahan orang untuk meminta haknya. Oleh karena itu laporkan segala kezhaliman kepadaku pasti akan aku selesaikan dan aku rebut hak darinya untuk keberikan kepada pemiliknya.”

Maka Sa'ad berangkat dengan membawa 4000 pasukan, menghadapi 120.000 pasukan Persia yang dipimpin panglima Rustum. Khalifah Umar mengiringi pasukan Sa'ad dari Shirar hingga al-A'wash (suatu tempat di arah menuju jalan ke Irak, tempat ini adalah sebuah lembah yang merupakan tempat mengalirnya air ketika hujan dari arah Utara, di sinilah berkumpulnya air Madinah sekarang jika hujan).

Sejarah kemudian mencatat suatu peperangan legendaris 'Perang Qadisiyah' dimana akhirnya tentara Persia yang berlipat ganda jumlahnya mengalami kekalahan yang telak.

__
*sumber: al-Bidayah wan Nihayah karya Ibnu Katsir
(Sa’ad bin Abi Waqqash adalah salah seorang diantara sepuluh sahabat yang mendapat kabar gembira masuk surga. Beliau dijuluki 'Singa yang mencengkram dengan kukunya'. Beliau adalah orang pertama yang melontarkan panah dalam perang di jalan Allah dan sebagai orang yang ke empat mendapat hidayah merasakan indahnya Islam melalui dakwah Abu Bakar radhiyallahu 'anhu ketika umurnya 17 tahun.)
*http://www.pkspiyungan.org/2014/03/wasiat-dan-khutbah-legendaris-umar-saat.html

Hati Manusia


Hati manusia itu bagaikan bejana berisi air. Bila ia tenang maka air yang bercampur dengan lumpur dan kotoran pun akan kelihatan jernih.

Bila ia dituangkan, maka akan pindah air jernihnya dan akan mengendap kotoran di dalamnya.

Untuk mengetahui hakikat sebenarnya bejananya perlu digoyang dulu, atau airnya diaduk.

Makanya Allah kadangkala menurunkan persitiwa, cobaan, bala' dan fitnahan untuk menggoncang dan mengaduk hati itu, supaya ketahuan apa sebenarnya yang berada di dalamnya.

Dalam kondisi normal orang yang sebenarnya di dalam hatinya ada kotoran akan mampu mengeluarkan kata-kata manis nan bijak dan menampilkan perangai nan menawan.

Kecuali yang memang kekotorannya sudah betul-betul menyatu secara permanen dengan airnya. Tanpa digoncang atau diadukpun, bila dituangkan akan keluar air yang kotor dengan bau yang menyengat.

Maka di saat datang cobaan, keluarlah aslinya. Yang bersih lagi bening tidak akan terpengaruh oleh goncangan, bahkan adukan. Tapi yang mengandung kotoran akan mengeluarkan kalimat kotor dan kata-kata yang menyengat pendengaran serta sikap yang membikin kening mengkerut.

Ada baiknya kita selalu membersihkan bejana kita di waktu tenang, supaya ia mengeluarkan air jernih nan suci sekalipun ujian dan cobaan datang mendera.

*by Zulfi Akmal

*http://www.pkspiyungan.org/2014/03/hati-manusia.html

Sedekah 40 Juta untuk Seorang Pelayan

Musafir
Abdullah bin Mubarok adalah tabi'in yang lahir di tahun 118 Hijriyah. Seorang yang 'alim, waro', zuhud, ahli ibadah dan; kaya raya. Beliau juga masuk dalam kategori tabi’in yang; gila baca, terdepan dalam shaf jihad, dan aneka keutamaan lainnya.

Dikisahkan, beliau mempunyai pelayan langganan di penginapan tempat beliau bersinggah dalam travelling ibadah yang beliau lakukan. Saking akrabnya, tiap kali Abdullah bin Mubarok singgah, pastilah dilayani oleh pemuda ini.

Suatu ketika, sang pelayan tak terlihat batang hidungnya. Abdullah pun bertanya kepada pelayan penggantinya. Didapatilah jawaban, "Dia sedang dipenjara karena hutangnya." Abdullah kaget. Tapi, tak berhenti di sini. Dia langsung menyelidiki.

Selepas berlalu beberapa waktu, didapatilah info bahwa pelayan langganannya tersebut ditahan oleh si Fulan, di sebuah tempat, karena hutangnya. Tak tanggung-tanggung, lantaran keadaan ekonomi yang memang buruk, pelayan itu menanggung hutang sebanyak 1000 dirham.

Lantas, dipanggilah si penahan ini oleh Abdullah, "Ini ada 1000 dirham. Untuk menebus pemuda itu. Tolong, jangan sampaikan kepada siapapun tentang aku, kecuali setelah aku meninggal. Bebaskan pemuda itu pagi ini, sebelum matahari terbit."

Pagi menjelang, Abdullah sudah melanjutkan perjalanan dakwahnya tepat setelah melaksanakan shalat subuh. Sang pemuda kaget, dan dia tidak pernah mengetahui siapa penebusnya itu hingga kemudian Abdullah bin Mubarok wafat dan diceritakanlah hal ini oleh si penahannya.

Kisah ini bukan dongeng, tapi nyata. Sebagaimana sabda nabi, bahwa zaman nabi, sahabat, tabi’in dan tabit tabi’in, adalah zaman terbaik dengan kualitas manusia terbaik yang tidak ada tandingan setelahnya. Sehingga, sebagai kaum muslimin, jika menghendaki kebaikan tak bertepi, maka diri harus selalu rajin membaca ulang sejarah kehidupan mereka agar diri termotivasi untuk selalu mnjadi yang terdepan dalam kebaikan.

Dalam kisah ini, kita menemukan banyak hikmah. Diantaranya, lantaran merasa bersahabat, Abdullah bin Mubarok dengan mudahnya mengeluarkan 1000 dirham untuk menebus hutang sang pelayan. Tanpa meminta imbalan, bahkan identitasnya tidak mau diketahui. Padahal, hubungan keduanya hanya sebatas tamu dan pelayan dari sebuah penginapan. Hal inilah yang menjadi tafsir, bahwa mukmin adalah bersaudara. Jika satu tubuh sakit, maka bagian lainnya akan merasakan hal yang serupa.

Jika kemudian kita menghitung lebih kanjut, dengan menggunakan kurs 1 dirham = 40.000 rupiah (kurs saat ini, sekitar Rp 42.000, disesuaikan dengan jenis dirhamnya). Maka jumlah uang tebusan itu sekitar Rp 40.000.000. Ya, memberi 40 juta secara cuma-suma. Maaf, 'hanya' untuk membayar hutang seorang pelayan yang hanya ditemui di setiap kali dia singgah.

Beginilah. Jika Islam sudah melebur dalam tingkah laku pemeluknya, maka kita hanya bisa dibuat berdecak kagum karena pesonanya. Semoga, kisah-kisah seperti ini, tak hanya menjadi konsumsi. Tapi dengan sekuat tenaga kita tiru dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari perbuatan yang terkecil.

Subhanallahi walhamdulillahi wa laa ilaha illallahu wallahu akbar. []


Penulis : Pirman
Redaksi Bersamadakwah.com

*http://www.bersamadakwah.com/2014/03/sedekah-40-juta-untuk-seorang-pelayan.html

HP Penumpang Malaysia Airlines Aktif

Keluarga penumpang Malaysia Airlines MH370 - straitstimes
Misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 menemukan fakta baru. Hand phone (HP) salah seorang penumpang pesawat yang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing itu ternyata masih aktif. Pihak keluarga di Cina berhasil menghubungi nomor HP tersebut, namun tidak ada yang mengangkat.

Dilansir dari straitstimes, sebuah video yang memperlihatkan seorang pria menekan nomor telepon adik tertuanya ditayangkan di Beijing Telivision's news bulletin. Sambungan telepon tersebut terhubung, hanya tak ada yang mengangkatnya.

Pria yang menolak menyatakan namanya itu mengatakan kepada reporter televisi di Beijing saat mereka berkumpul di Malaysia Airlines. Dia mengaku sudah tiga kali menelepon nomor tersebut, tapi tidak ada yang menjawab.

Anggota keluarga yang putus asa telah meminta Malaysia Airlines untuk menggunakan teknologi satelit. Mereka menilai satelit dapat mendeteksi sinyal telepon seluler para penumpang sebelum teleponnya kehabisan batere. [AM/ROL/bersamadakwah]
 
*http://www.bersamadakwah.com/2014/03/hp-penumpang-malaysia-airlines-aktif.html

5 Faktor Penyebab Selingkuh

ilustrasi selingkuh
“Mohon Bapak jelaskan, mengapa lelaki suka selingkuh?” tanya seorang ibu kepada Ustadz Cahyadi Takariawan saat Pengajian Keluarga Sakinah di Mushola KJRI California.

“Benarkah hanya lelaki yang suka selingkuh? Kalau hanya lelaki, lalu ia selingkuh dengan siapa? Apakah selingkuh dengan sesama lelaki?” jawab penulis buku Wonderfull Family ini, mencoba memberikan pemahaman bahwa lelaki dan perempuan memiliki peluang untuk selingkuh.

Agar hal itu tidak terjadi, perlu diketahui faktor-faktor penyebab selingkuh, sebagaimana ia jelaskan di buku Wonderful Husband. Berikut ringkasannya:

1. Pelarian dari Kebosanan
Ketika rumah tangga berjalan monoton, suami istri tidak memiliki cara merawat cinta, semuanya berjalan begitu saja, maka muncul kebosanan. Hubungan pun menjadi kering dan sangat mekanis.

Jika dalam kondisi bosan, suami bertemu wanita yang “luar biasa” karena berbeda dengan istrinya, atau istri bertemu lelaki yang “luar biasa” karena berbeda dengan suaminya, saat itulah perselingkuhan bisa mulai terjadi.

“Berhati-hatilah jika sudah mengalamai perasaan kebosanan hidup berumah tangga,” kata Ustadz Cahyadi Takariawan memberikan solusi, “Segera segarkan suasana rumah tangga Anda dan jangan mencari pelarian atau pelampiasan di luar rumah.”

2. Pelarian dari Konflik dalam Rumah Tangga
Jika rumah tangga menghadapi konflik yang berkepanjangan, suami istri tidak lagi merasakan suasana yang menyenangkan. Hambar, bahkan ingin menjauh. Kalaupun terlihat mesra, sering kali itu adalah pura-pura; di hadapan anak-anak dan sanak saudara. Saat itulah istri atau suami mencari pelarian. Dan jika pelarian itu ternyata adalah orang ketiga, itu bisa menjadi awal perselingkuhan.

“Segeralah selesaikan konflik antara Anda berdua, jangan biarkan konflik berlarut-larut tanpa
Usaha penyelesaian. Segera ambil tindakan untuk berdamai dengan pasangan. Jangan membiarkan konflik menjadi alasan untuk mencari pelarian kepada orang ketiga di luar rumah,” tulis Ustadz Cahyadi Takariawan.

3. Mendapatkan Tempat Curhat dan Teman Diskusi
Kadang karena alasan kesibukan, suami istri tidak bisa bercengkrama, berbagi cerita, berdialog dan bercanda. Karena kesibukan, di rumah hanya bertemu sebentar; pulang malam, tidur bersama, pagi-pagi sudah berpisah lagi. Jika suasana berlangsung lama, istri bisa kurang perhatian dan mencarinya di luar. Mungkin pertama melalui media sosial, lewat tulisan, kemudian bertemu di luar rumah. Jika yang menjadi teman curhatnya itu adalah laki-laki, maka ini bisa menjadi pintu perselingkuhan.

“Suami harus menjadi tempat curhat istrinya. Dan istri harus menjadi teman diskusi suaminya,” kata Ustadz Cahyadi Takariawan.

4. Menemukan Harapan
Komunikasi yang tidak terbangun dengan baik antara suami istri bisa membuat harapan istri tidak tersampaikan kepada suami. Pun sebaliknya. Saat sang istri berinteraksi dengan laki-laki lain dan mendapati apa yang ia harapkan ada pada laki-laki itu, ini bisa menjadi penyebab selingkuh. Demikian pula saat harapan sang suami kepada istri tak pernah tersampaikan dan karenanya tidak terpenuhi, lalu ia bertemu wanita lain yang ia dapati bisa memenuhi harapannya, pintu perselingkuhan terbuka.

Dialogkan harapan kepada pasangan, coba penuhi harapan pasangan, dan jangan berusaha mencari-cari harapan itu dari orang lain adalah tiga rekomendasi Ustadz Cahyadi Takariawan untuk mencegah terjadinya perselingkuhan dari faktor ini.

5. Komunikasi dan Interaksi yang Berlebihan
Hati manusia mudah mendapatkan pengaruh baik positif maupun negatif. Jika suami rajin berinteraksi dan komunikasi dengan wanita lain, sangat mungkin akan timbul rasa yang tak biasa. “Witing trisno jalaran soko kulino,” kata pepatah Jawa. Jika sudah ada getar-getar cinta, maka perselingkuhan mengintai di sana.

Solusinya, jaga pergaulan dan interaksi. Jika tidak dapat dihindari karena alasan pekerjaan, maka lakukan seperlunya, sesuai kebutuhan profesional.

Semoga Allah melindungi kita dan istri/suami kita dari perselingkuhan yang tentu saja dilaknat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. [IK/bersamadakwah]
 
*http://www.bersamadakwah.com/2014/03/5-faktor-penyebab-selingkuh.html

Nikah Muda? Mengapa Tidak

Nikah Muda
Melihat 'bocah-bocah' kemarin sore, yang dibilang masih 'bau kencur', dengan rentang usia antara 20-25 tahun, tapi mereka sudah berani jalan berdua dengan istri syahnya. Bahkan, diantara mereka sudah ada yang menggendong satu, dua atau tiga anaknya. Saya merasa, bahwa ini adalah kabar gembira bagi negeri yang mulai merajalela zina di dalamnya.

Bukan tanpa resiko, jika mereka memilih menikah di usia muda. Tapi, dengan keyakinan pada Allah dan Rasul yang memerintahkan mereka untuk menggenapkan separuh din-Nya itu, mereka mengambil lompatan besar di tengah kampanye mainstream yang tak lagi beralasan; menunda nikah hanya karena belum usia 25 tahun, atau cukup dengan dua anak saja sebagai wujud perencanaan keluarga yang matang.

Bukan hal yang mudah pula, jika kemudian mereka menempuh jalan yang semakin menikung, terjal, tanjakan tajam dan juga turunan hebat. Karena mengatur diri saja sudah menjadi hal yang teramat susah, bagaimana dengan mengatur istri yang anaknya orang lain itu? Belum lagi aneka persoalan, mulai dari komunikasi, keuangan dan setumpuk masalah yang pasti hadir menghiasi romantika pasangan yang baru mekar itu?

Belum lagi, dengan rangkaian proses sosialisasi, baik terhadap masyarakat sekitar. Juga keluarga baru kedua belah pihak pasangan; bapak dan ibu mertua, kakak dan adik ipar, dan keluarga besar keduanya.

Tentu, ini hal yang sangat kompleks. Dan saya yakin, tak akan selesai dibahas dalam buku, setebal apapun, kecuali satu hal; keberanian untuk terjun di dalamnya.

Hal ini, hanya bisa dilakukan oleh mereka yang benar keyakinannya kepada Allah. Bahwa Dialah yang memerintahkan menikah, maka Dia sudah barang tentu memiliki banyak solusi jika di tengah perjalanan terjadi onak dan badai.

Maka, untuk mereka, guru kehidupan yang mengambil lompatan langkah seribu dengan menikah di usia muda, saya ucap ta'dhim, "Barokallahu lakum, wa baroka 'alaikum. Wa jama'a bainakum fii khoir. Semoga Allah berkahi untuk kalian semua, semoga Allah berkahi atas kalian semua. Dan semoga kalian dikumpulkan dalam kebaikan. "

Kelak, dari mereka-mereka ini, setidaknya kita belajar tentang satu kaidah; Jika kita melakukan sesuatu karena Allah, maka yakinlah! Allah akan memberikan balasan terbaik atas apa yang kita lakukan.

Dari mereka pula, kita memahami, bahwa menanggung romantika, dinamika permasalah keluarga dalam bingkai kehalalan dan ibadah, adalah jauh lebih terhormat dibanding memperpanjang masa maksiat. Sementara diri, tak kunjung memperbaiki kualitasnya.

Tentu, kita sedang tidak menggeneralisir. Karena di luar sana, di negeri ini, banyak pula mal praktik nikah muda. Yakni mereka yang tak berilmu, kemudian nekat menjalankan ibadah itu. Karena banyak faktor;mengejar mahar yang banyak dari mempelai laki-laki, kecelakaan karena terlalu lama pacaran sehingga sudah mengandung ketika pesta pernikahan itu dilaksanakan dengan meriah, bertabur lagu oplosan di sepanjang peristiwa sakral itu. Dan, aneka perbuatan maksiat lainnya. []


Penulis : Pirman
Redaksi Bersamadakwah.com

*http://www.bersamadakwah.com/2014/03/nikah-muda-mengapa-tidak.html

Daftar Postingan Terbaru

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/