Bermanfaat bagi yang lainnya

Alfath, Anak yang Divonis Dokter “Idiot” Ternyata Menjadi Penghafal Al-Quran

Alfath bersama ibunya. (Foto: Dok. pribadi Alfath)
Alfath bersama ibunya. (Foto: Dok. pribadi Alfath)

dakwatuna.com - Kisah seorang anak ini bisa jadi inspirasi untuk kita. Suatu ketika, ketika si anak masih dalam kandungan ibunya, si anak diperiksakan kondisinya ke dokter. Ternyata, di otak kecil si anak, terdapat tumor. Si anak yang masih belum keluar dari rahim ibunya ini, sudah divonis ini-itu oleh dokter. Kurang lebih, dokter mengatakan bahwa si anak akan menjadi bocah idiot, yang tidak berguna, malah justru menyusahkan orang tuanya sepanjang hayatnya. Bahkan, parahnya lagi, dokter menawarkan satu jalan pintas: aborsi.

Namun, di saat-saat seperti itu, apakah si ibu menerima saja opsi yang ditawarkan dokter itu; mengingat kondisi si anak – menurut dokter – tidak baik bila sampai lahir? Ternyata, orang tua si jabang bayi mengambil keputusan yang cukup mencengangkan, yaitu tetap melanjutkan kehamilan hingga lahirnya.
Dan alhamdulillah, si anak lahir, dan sejak itu, orang tuanya merawat dengan penuh kesabaran. Bahkan, sang ibu sampai harus pensiun dini dari kerjanya demi mengasuh anaknya itu.

Orang tuanya telah mendidik, merawat, dan mengajarkan banyak hal. Mulai dari berbicara, membaca cerita, hingga membaca Al-Qur’an.

Singkat cerita, di ulang tahun si anak yang ke-13, ia menyelesaikan hafalan Al-Qurannya. Apa yang menjadi motif si anak menyelesaikan hafalan Al-Qurannya? “Aku ingin memberi sebuah kebahagiaan besar untuk orang tuaku”, ujarnya.

Si anak yang dulu divonis ini-itu oleh dokter, kini sudah meraih banyak prestasi di bidang Al-Qur’an, baik nasional maupun internasional. Bermula dari keyakinan kuat orangtua si anak, bahwa dibalik ujian tersimpan berjuta karunia. Dan akhirnya, Allah lah yang menentukan nasib hamba-Nya, tergantung seberapa besar usaha hamba-Nya untuk mengubah nasibnya, dari yang nelangsa jadi bahagia. Dari yang sengsara jadi gembira. Dari pecundang menjadi pemenang. Dari tak bernilai menjadi tak ternilai. Benarlah firman Allah:

إن الله ﻻ يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada dalam suatu kaum, sampai mereka mengubah apa yang ada dalam diri mereka sendiri” (QS 13: 11).

Apa hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari kisah nyata di atas? Banyak, di antaranya ketabahan dan kesabaran seorang ibu yang luar biasa, meski jabang bayinya sudah divonis idiot oleh dokter, ia tidak putus asa untuk tetap merawat dan mendidiknya hingga dewasa, hingga akhirnya berbuah manis, akhirnya bocah idiot tadi tumbuh menjadi anak yang cerdas bahkan telah menghafalkan Al-Qur’an secara sempurna di umur 13 tahun (umurnya kini 17 tahun). Hebatnya lagi ia telah memenangkan kejuaraan menghafal Al-Qur’an beserta tafsirnya dalam bahasa Arab di tingkat nasional dan internasional.

Inilah buah dari ketabahan, kesabaran dan usaha maksimal. Allah itu Maha Adil dan Maha Bijaksana. Jadi, jangan menyerah dan jangan pernah putus asa, sebelum bergerak maju. Doa, usaha, tawakkal! Semangat!

Irhamni Rofiun

Tentang Irhamni Rofiun

Moderat, pecinta Al-Quran, suka menulis dan berbagi informasi, juga blogger mania. [Profil Selengkapnya]

Cinta Terbaik Cinta Sentuhan Fisik

Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com - Bicara tentang cinta memang tidak akan ada habisnya. Berbagai cita rasa cinta menghiasi kehidupan kita, beragam, penuh warna dan cerita yang menyertainya. Cinta memiliki arti yang luas, tidak terbatas hanya pada perasaan antara laki–laki dan perempuan. Kasih sayang terhadap orang tua, kepedulian terhadap sesama, perhatian terhadap mereka yang membutuhkan, semua itu adalah implementasi dari cinta. Namun yang saya tulis kali ini adalah cinta yang paling sering didengung–dengungkan yaitu cinta antara laki–laki dan wanita.

Cinta antara kaum Adam dan Hawa ini begitu menakjubkan. Kita semua pasti pernah atau mungkin ada yang sedang mengalaminya saat ini. Perasaan cinta pada seseorang yang dikagumi dan ingin dimiliki. Cinta seperti ini bisa membuat seseorang mabuk kepayang. Makan tak enak, tidurpun tak nyenyak. Selalu si dia yang terbayang di mata. Hal seperti ini yang dialami oleh Evi Tamala saat dia merasakan kerinduan pada sang pujaan jiwa,

Di manapun ada bayanganmu
Ke manapun ada bayanganmu
Di setiap waktuku ada bayangmu kekasihku….

Begitu juga khayalan Nurhana saat dia sedang kasmaran kepati–pati pada seorang pria,

Nadyan mung ngimpi ora popo
Yen ati iki biso dadi lego
Deweke teko lan kondho yen tresno
Ning ati aku pasrah lan lilo….

Lalu, ada juga cinta yang membuat seseorang menjadi begitu riang meskipun cinta yang dijalani cenderung berorientasi untuk have fun. Yang penting dijalani, seru, happy, tapi entah bagaimana nanti. Cinta seperti ini yang kebanyakan dialami oleh remaja–remaja usia sekolah. Cinta bagi mereka adalah semata. Terkadang malah hanya untuk menjaga gengsi karena tidak ingin disebut jomblowan jomblowati. Cinta mereka seringkali berakhir begitu saja ketika tuntutan untuk merengkuh masa depan yang masih panjang menjadi hal utama yang harus diprioritaskan. Obi Mesakh pernah mengalami cinta seperti ini saat dia masih SMA. Suatu kali, dia membolos sekolah dan menunggu sang kekasih di kebun belakang sekolah sendirian hingga semut–semut kecil yang berbaris di dinding bertanya sedang apa dia di sana.

Sayang, cinta tak selamanya indah dan berbunga. Seringkali cinta menimbulkan malapetaka. Cinta seperti ini adalah cinta yang desire oriented (baca: nafsu. Memang tidak dapat dipungkiri, bukan cinta jika tanpa nafsu. Namun ketika nafsu sudah menjadi benalu di tubuh cinta, menyerap sari–sari cinta hingga cinta pun sirna, maka yang tertinggal adalah nafsu buta yang membuat pelakunya kehilangan arah.

Peluk aku
Cium aku
Bawa aku ke duniamu ….

Dan rayuan pun berkumandang memenuhi genderang telinga, merasuk dalam jiwa hingga pelakunya pun terlena. Hal–hal yang belum boleh dilakukan pun menjadi halal atas nama cinta. Berikutnya  yang terjadi adalah apa yang dialami oleh Melinda,

Aku hamil duluan
Sudah tiga bulan
Gara–gara pacaran gelap–gelapan ….

Jika sudah demikian, penyesalan yang tersisa. Cinta yang semula dipuja–puja akhirnya berbuah noda hitam yang tak kan mungkin terhapuskan. Iga Mawarni ingin kembali ke rahim ibu dan tak pernah terlahir lagi karena peristiwa seperti itu. Begitu juga dengan Ayu Ting–Ting yang  hanya bisa tersedu–sedu karena hanya mendapati alamat palsu. Sementara si Abang Toyib melenggang lari dari tanggung jawab dan tidak berani pulang.

Mengenaskan bukan? Kebahagiaan yang didamba tapi derita yang dirasa. Tapi apa lacur, nasi sudah menjadi bubur. Tak aja jalan lain yang bisa dilakukan selain memberi kuah yang gurih pada bubur itu, ditambah sedikit semur ayam bumbu kecap dan kerupuk udang hingga bubur yang tak sengaja dimasak itu tetap lezat untuk disantap.

Cinta bisa juga menjadi begitu memilukan. Membuat tetes–tetes air mata berderai karena kepedihan. Cinta seperti ini terjadi karena benih cinta tumbuh di ladang yang salah. Orang yang dicintai semestinya tidak berhak lagi untuk dicintai. Keluhan Broery Marantika begitu menyayat kalbu ketika dia mencintai Dewi Yull di saat keduanya telah sama–sama bersama orang lain.

Kupuisikan rindu di hatiku
Kuharap tiada seorangpun tahu
Biar kupendam saja
Biar kusimpan saja
Terlarang sudah rinduku padamu ….

Jika saja pelaku dari cinta seperti ini tidak dapat menahan diri, yang terjadi kemudian adalah menyakiti pasangan masing–masing dengan perselingkuhan. Akibat lebih jauhnya, tentu saja keluarga akan berantakan, hancur karena pengkhianatan. Tapi beruntung, Broery dan Dewi  memberi kita contoh untuk melepaskan cinta seperti itu. Melihat realita yang ada bahwa cinta hanya bisa sebatas dirasa, namun tak mungkin menjadi nyata. Dengan derai air mata, Broery pun pamit pada Dewi,

Selamat tinggal
Kudoakan kau selalu bahagia
Hanya pesanku
Jangan lupa kirimkan kabarmu ….

Dengan air mata pula Dewi menjawab, “Jujur saja … aku masih merindukanmu ….”
Begitu berwarnanya cinta dengan suka duka yang mengirinya. Lalu seperti apa cinta benar–benar membuat bahagia???

Menurut Anis Matta, tidak ada cinta jiwa tanpa sentuhan fisik. Semua cinta yang tak berakhir dengan penyatuan fisik hanya akan menimbulkan penderitaan. Namun dengan satu catatan TEBAL, sentuhan fisik yang HALAL.

Ada sebuah cerita di zaman Khalifah Umar bin Khattab. Tersebutlah seorang pemuda bernama Nasr bin Hajjaj. Dia pemuda yang sangat tampan. Gadis–gadis Madinah secara diam–diam menyukainya.

Suatu saat, Khalifah Umar mendengar seorang gadis menyebut nama Nasr bin Hajjaj dalam bait–bait syairnya. Umar pun mencari Nasr karena penasaran dengan pemuda itu. Beliau terpana ketika bertemu dan melihat sendiri Nasr yang rupawan. Umar berkata pada Nasr bahwa ketampanannya telah menjadi fitnah para gadis. Akhirnya, Umar mengirim Nasr ke Basra.

Di Basra, Nasr bermukim pada sebuah keluarga kaya dengan nyonya rumah yang begitu mempesona. Sedangkan sang tuan rumah adalah seorang laki–laki yang matanya buta. Seiring waktu berjalan, benih cinta tumbuh antara Nasr dan istri tuannya. Perasaan itu tidak dapat mereka bendung. Hingga akhirnya tuan rumah mengetahui hal tersebut dari sahabatnya.

Nasr merasa malu dan meninggalkan keluarga itu. Namun cintanya pada sang nyonya tidak hilang. Dia kemudian sakit dalam perantauannya karena membawa beban batin derita cinta. Suatu saat sang nyonya mendengar hal itu dan memerintahkan dokter istana untuk mengobati Nasr. Betapa gembiranya Nasr ketika perempuan itu datang. Namun tetap saja cinta mereka tidak bisa sampai di pelaminan. Nasr semakin kurus kering dan meninggal setelah itu. Memang mereka tidak melakukan dosa. Namun cinta mereka membuahkan derita yang ditanggung hingga akhir hayat.

Benar apa yang dikatakan oleh Ust. Anis Matta, ”Cinta akan menemukan kekuatannya ketika terjadi sentuhan fisik.”

Semakin intens sentuhan fisik terjadi, cinta akan semakin kuat. Ketika sentuhan fisik itu mustahil, cinta yang ada adalah cinta yang menyakitkan. Maka jauhilah dan lupakanlah cinta yang tidak memungkinkan untuk dibawa  pada penyatuan fisik. Tinggalkanlah segala cinta yang tidak terbuka jalan baginya menuju mahligai pernikahan. Mahligai yang menjembatani adanya cinta yang halal, cinta sebenarnya yang membahagiakan yang pada Sang Khaliq kita berdoa seperti ucapan Marc Anthony kepada Tina Arena “I want to spend my lifetime loving you…”. So sweet love. Insya Allah.

Tentang Nimas Kinanthi

Profesi sebagai PNS di lingkup Pemkab. Tulungagung Jawa Timur. Menekuni dunia literasi sejak dua tahun terakhir. Tulisannya tergabung dalam 40 antologi, buku solo Love and Live Undercover, Meraup Pahala Kala… [Profil Selengkapnya]

Jodoh, di Manakah Engkau Berada…

Ilustrasi. (arinarizkia.wordpress.com)
Ilustrasi. (arinarizkia.wordpress.com)

dakwatuna.com - Detik demi detik terus terlewati, begitu cepat waktu berlalu. Bagaikan, debu yang terbang dihembus angin. Ranting, terjulur dan patah. Daun-daun berjatuhan, menembus asa yang tak kunjung pudar. Berharap penantian berujung indah, tanpa ada keraguan yang membawanya. Siklus kehidupan tak pernah berubah, begitulah awal dan akhirnya.

***

Malam pun semakin larut, jam telah menunjukkan pukul 00.00 WIB, mata pun tak ingin terpejam barang sejenak. Entahlah, apa yang menjadi kegundahan pada diri ini. Aku pun tak tahu, dan hinggaa pada akhirnya, aku mengizinkan jari ini untuk menari di atas balok-balok keyboard lappy kesayanganku.

***

Siang itu, aku bersama kedua temanku, Aprina dan Pungkas memutuskan untuk mengerjakan tugas di kost-ku. Banyak sekali, tugas kuliah yang harus dikerjakan dan diselesaikan. Tengah sibuk mengerjakan tugas masing-masing, Aprina nyeletuk, “hai teman-teman, siapa ya jodoh kita nanti?”

Aku dan Pungkas kaget, dan kami hanya bisa tertawa.
Hingga pada akhirnya aku menjawab “Iya, ya, siapa jodoh kita nanti?”
Ya, aku sendiri pun tak tahu jawabannya.

Aprina, tersenyum dan berkata “lucu ya kita ini, dulu tak pernah terpikir sedikit pun tentang jodoh, sekarang dengan semakin bertambahnya umur barulah sadar, ternyata memikirkan jodoh itu lebih rumit dari pada ujian tesis”. Aku tertawa dan mengiyakan perkataan Aprina.

Pungkas pun berseloroh, “iya nih, umur sudah 24 tahun, tetapi gambaran tentang jodoh pun belum ada, kira-kira kapan ya kita bertemu jodoh kita, siapa ya jodoh kita?”.

Aku menjawab “tenang saja kawan, Insya Allah, jika Allah mengizinkan akan tiba waktu itu”.

Dalam hati ini, aku pun ingin segera bertemu jodohku. Siapa yang tak ingin bertemu dengan jodohnya? Sebagai makhluk Allah yang memiliki keinginan untuk menyempurnakan separuh agama, tentunya ingin. Bertemu jodoh yang telah dipilih oleh Allah untuk membawaku menuju surga-Nya. Aamiin, Insya Allah….

***

Berbicara tentang jodoh, aku jadi ingat lagu dangdut yang dipopulerkan oleh “manis manja group” (jodoh, jodoh, jodoh tak usah di kejar-kejar, tak usah diramal-ramal, tiba saatnya kan datang juga). Menurutku, makna dari lirik lagu ini, ada benarnya. Jodoh tidak dapat di­hindari manakala kita belum menginginkannya, dan sebaliknya ia juga tidak dapat dikejar ketika kita su­dah teramat ingin men­dapatkannya. Bukankah Rasul pun telah bersabda, Ketika di­tiupkan ruh pada anak manu­sia tatkala ia masih di dalam perut ibunya sudah ditetap­kan ajalnya, rezekinya, jodohnya dan celaka atau bahagianya di akhirat”. Karena Allah telah menentukan jodoh kita maka tidak layak bagi kita untuk bimbang dan risau. Kalau sudah sampai waktunya jodoh itu pasti akan datang sendiri.

***

Bagiku, jodoh adalah amanah, amanah yang hanya akan diberikan pada seseorang yang dianggap te­lah mampu memikulnya karena amanah merupakan se­suatu yang harus dipelihara dengan baik dan dipertanggungjawabkan. Manakala kita belum dikaruniai amanah jodoh oleh Allah, mungkin belum waktunya untuk kita memikul amanah tersebut. Segala sesuatu yang ada di permukaan bumi ini Allah ciptakan berpasang-pasangan

Ada siang dan ada malam.
Ada bahagia dan ada sedih.
Ada kaya dan ada miskin.
Ada hidup dan ada mati.
Ada lapang dan ada sempit.
Ada laki-laki dan ada perempuan.

Allah sudah mengatur siapa jodoh kita, mulai dari siapa namanya, dari mana asalnya, bagaimana keadaannya dan kapan kita akan dipertemukan dengannya. Karena hanya Dialah yang menentukan dengan siapa kita akan berjodoh. Sebagai makhluk Allah yang lemah dan tak berdaya, untuk menjemput jodoh tentu diperlukan suatu usaha. Usaha yang nampak dan tak tampak, artinya ada doa serta ikhtiar terhadap apa yang kita lakukan.

Satu hal yang perlu kita ingat, bahwa si­kap kita yang paling baik da­lam hal ini adalah senantiasa bersangka baik (husnuzhan) kepada-Nya. Karena sesuatu yang kita cintai atau sesuatu yang kita anggap baik (jodoh) belum tentu baik bagi kita menurut Allah. Begitu pula sebaliknya sesuatu yang kita anggap buruk bagi diri kita belum tentu buruk menurut ilmu Allah. “Boleh jadi kamu mencintai sesuatu padahal se­suatu itu amat buruk bagimu, dan boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu. Kamu tidak menge­tahui sedangkan Allah Maha Mengetahui” (QS. 2:216) dan Allah tidak menguji seorang hamba di luar batas kemampuannya. Seperti janji Allah pada surah Al-Baqarah Ayat 286 “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. Selain berhusnuzhan kepada Allah, tak lupa pula kita harus memiliki sikap ‘sabar’ dalam meng­hadapi jodoh yang mungkin belum juga menghampiri kita padahal usia kita telah sema­kin senja. Firman Allah dalam Surah AI-Baqarah ayat 45, “Dan jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya yang demikian itu amat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Rabbnya, dan mereka akan kembali pada-Nya”.
***
Tuhanku
Dalam termangu.
Aku masih menyebut nama-Mu
Walau susah sungguh
Mengingat kau penuh seluruh
Tuhanku Aku hilang bentuk Remuk
Tuhanku Di pintu-Mu aku me­ngetuk
Aku tidak bisa berpaling
(petikan puisi ‘DOA’ – Khairil Anwar)
Sahabat, takkan lari gunung dikejar. Begitu pula dengan jodoh, ia takkan pernah pergi ketika kita tak memintanya untuk pergi. Ia tak akan pula datang, jika kita tak menjemputnya. Berdoa dan terus berikhtiar, yakinlah semua akan indah pada waktunya. Insya Allah….

Afifa Izzatunisa

Tentang Afifa Izzatunisa

Mahasiswi Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Program Studi Pendidikan Dasar semester III. Lahir bulan Februari tahun 1990, Tembilahan, Riau. [Profil Selengkapnya]

Subhanallah! Oasis Berusia 2.000 Tahun di Tengah Gurun China


Menakjubkan! Oasis Berusia 2.000 Tahun di Tengah Gurun China
Liputan6.com, Dunhuang : Ada oasis kecil di tengah hamparan gurun pasir nan luas, terletak 6 km sebelah selatan Dunhuang, Provinsi Gansu, China.

Diperkirakan berusia 2.000 tahun, oase itu memiliki danau berbentuk bulan sabit yang dinamai Yueyaquan, sejumlah bangunan tua dari masa Dinasti Han, dan hijau pepohonan yang menyejukkan mata di tengah gersangnya pasir.

Seperti dimuat News.com.au, Selasa (14/5/2013), oasis kecil itu di masa lalu menjadi bagian dari rute perdagangan Jalur Sutra, sekaligus pusat perdagangan antara China dan Barat.

Seperti halnya situs kuno lainnya, danau yang ada di sana mulai menua, ditelan pasir, dan terhapus selamanya dalam sejarah. Nyaris kering kerontang!



Danau sepanjang 218 meter, berisi air tawar. Berdasarkan pengukuran tahun 1960, kedalaman danau adalah 4-5 meter, dengan maksimal kedalaman 7,5 meter.

Pada 40 tahun berikutnya danau itu menyempit, luasnya menjadi 5.500 meter persegi, dengan kedalaman rata-rata hanya 0,9 meter atau maksimal 1,3 meter.

Namun, berkat pariwisata dan intervensi pemerintah, Yueyaquan Crescent Lake tetap lestari dan jadi tujuan wisata.

Pada 2006 pemerintah lokal dibantu pemerintah pusat mengisi danau, dan mengembalikan kedalamannya. Danau dan gurun sekitarnya kini sangat populer di kalangan turis, menawarkan atraksi menunggang unta atau melaju di tengah gurun memakai jeep.

Sementara, wilayah Dunhuang memiliki iklim kering. Amat panas di musim panas dan bikin menggigil di musim dingin.

Hujan hanya terjadi dalam jumlah kecil dan cepat menguap, sehingga pemandangan di sana didominasi gurun.

Untuk mencegah pertumbuhan gurun yang makin tak terkendali, pemerintah telah berusaha untuk mengatasi dengan berbagai cara. Salah satunya menciptakan 'green wall' atau 'tembok hijau' -- berupa hutan untuk mencegat makin meluasnya hamparan pasir. (Ein/*)



Sumber : http://news.liputan6.com/read/585846/menakjubkan-oasis-berusia-2000-tahun-di-tengah-gurun-china

Pemkot Bengkulu Bikin Perda Wajib Shalat Jumat


Pengertian Shalat Jum'at, Hukum, Syarat, Ketentuan, Hikmah Dan Sunah Solat Jumat


BENGKULU, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bengkulu menyiapkan rancangan Peraturan Daerah yang mewajibkan warga untuk shalat Jumat. Jika tidak, warga akan dikenai sanksi.

"Iya, saat ini Perda tersebut sedang kita siapkan. Nama Perdanya 'Bengkuluku Relijius', tidak saja shalat Jumat wajib berjamaah, tapi shalat lima waktu juga diwajibkan. Perda Wajib pajak saja ada apalagi Perda wajib shalat berjamaah tentu harus ada juga," kata Kepala Kementerian Agama Kota Bengkulu, Mukhlis, Jumat (17/1/2014).

Mukhlis mengatakan, pembuatan Perda tersebut merupakan tekad dari Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan guna meningkatkan keimanan menuju Bengkulu yang relijius.

Saat ini, shalat Jumat wajib tersebut telah diterapkan di lingkungan Pemkot Bengkulu.

Pelaksanaan shalat Jumat wajib tersebut telah diinstruksikan Wali kota kepada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Dalam satu bulan tepatnya Jumat pertama masing-masing SKPD wajib shalat Jumat berjamaah di masjid yang telah ditentukan.

Direncanakan juga dalam perda tersebut diatur mengenai sanksi bagi masyarakat yang tidak menaati. Namun sanksi tersebut saat ini masih dalam tahap pembahasan antara instansi terkait.


Sumber :  http://regional.kompas.com/read/2014/01/17/1353206/Pemkot.Bengkulu.Bikin.Perda.Wajib.Shalat.Jumat

Sungguh Ironis, Masjid Megah tapi Sepi Jamaah

Masjid Raya Baitul Izzah di kota Tarakan, Kalimantan Utara (Foto: masjidkita.org)
Masjid Raya Baitul Izzah di kota Tarakan, Kalimantan Utara (Foto: masjidkita.org)


dakwatuna.com – Jakarta.  Berkembangnya masjid agung yang megah dan besar di berbagai daerah di Indonesia memberi kebanggaan tersendiri bagi umat Islam. Namun di sisi lain memberi keprihatinan tersendiri bagi Ulama, karena pembangunan masjid seringkali tidak dibarengi dengan semangat umat beribadah di masjid.

Hal itu disampaikan Imam Besar Masjid Istiqlal, Ali Mustafa Yaqub saat melakukan kunjungannya ke wilayah Kalimantan Utara di Kota Tarakan.

Ia mengungkapkan betapa megah dan agungnya Masjid Raya Baitul Izzah di kota Tarakan, Kalimantan Utara. Namun sayang masjid yang megah tersebut ternyata diisi sedikit umat Islam yang beribadah di masjid.
“Ini yang semakin kita khawatirkan ketika umat berlomba-lomba membangun masjid. Tapi di sisi lain umat semakin jauh dari aktivitas di masjid,” ujar Ali Mustafa Yaqub, Selasa (14/1). Imam Masjid Besar Istiqlal ini pun mengungkapkan, gejala ini sudah terjadi hampir di seluruh Indonesia.

Gejala tersebut, jelas dia, ketika Pemerintah Daerah (Pemda) nya begitu semangat membangun masjid raya megah. Tapi di sisi lain, umat Islam di wilayah tersebut tidak dihimbau dan diajarkan untuk selalu mengutamakan aktivitas ibadah lima waktu mereka di masjid.

Menurut Ali, ini harus menjadi keprihatinan bersama tidak hanya dari para Ulama, tapi juga Pemda terkait. Ia khawatir, apabila semangat membangun masjid megah ini tidak dibarengi dengan ajakan umat beraktivitas ibadah di masjid, maka ini seperti peringatan Nabi Muhammad SAW bahwa tanda kiamat semakin dekat.
Karenanya di saat momentum Maulid Nabi Muhammad ini, Ali kembali mengingatkan kepada umat Islam teladan yang telah dicontohkan Rasulullah. “Rasulullah mencontohkan kepada kita untuk selalu menjalankan ibadah shalat lima waktu di Masjid, apakah kita sudah mencontoh hal itu?” tegasnya. (rol/sbb/dakwatuna)

Isu Cahaya di Kuburan Baqi’, Ini Penjelasan Juru Bicara Pemerintah Al-Madinah

Foto yang disebarkan media jejaring sosial tentang cahaya dari salah satu kuburan di Baqi' (islammemo)
Foto yang disebarkan media jejaring sosial tentang cahaya dari salah satu kuburan di Baqi’ (islammemo)

dakwatuna.com – Al-Madinah Al-Munawwarah. Jika keanehan terjadi pada kuburan, biasa akan menjadi isu yang cepat menyebar dan sering membahayakan akidah umat Islam secara umum. Baru-baru ini, tersebar kabar dan foto yang menyebutkan adanya cahaya keluar dari salah satu kuburan di Makam Baqi’ di Al-Madinah Al-Munawwarah.

Dalam penyebaran isu itu, ada yang mengatakannya sebagai cahaya, karena kuburan itu milik orang sholeh. Ada juga yang mengatakannya sebagai api, karena kuburan dimiliki oleh orang yang tidak shalih.

Namun juru bicara pemerintah Al-Madinah Al-Munawwarah, Khalid Sebeh, seperti dilansir situs islammemo edisi Selasa (14/1/2014), menyatakan bahwa semua isu itu tidak benar. Yang benar adalah cahaya itu berasal dari lampu yang digunakan untuk menerangi proses penguburan seseorang yang meninggal dunia, karena dikubur pada malam hari. bukan cahaya ataupun api. Menurutnya, penyebaran isu seperti ini bisa membahayakan akidah umat Islam. Khalid meminta umat Islam lebih berhati-hati di jaman kemajuan teknologi informasi seperti saat ini. (msa/dakwatuna/islammemo)

Oki-Rio Menikah dalam Nuansa Islami yang Kental

Oki Setiana Dewi dan Ory Vitrio Resmi menikah
pada Ahad, 12/1 di menara 165 Jakarta.
Oki Setiana Dewi dan Ory Vitrio Resmi menikah pada Ahad, 12/1 di menara 165 Jakarta.

dakwatuna.com – Jakarta.  Pasangan aktris Oki Setiana Dewi dan Ory Vitrio resmi menjadi suami-istri. Dua insan itu hari ini telah melangsungkan pernikahan di Menara 165, Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan.

“Saya terima nikah dan kawinnya Oki Setiana Dewi binti Sunarto dengan mas kawin tersebut secara tunai,” ucap Rio dengan tegas kepada penghulu, Minggu (12/1/2013).

Proses ijab kabul berjalan lancar dan khidmat. Rio meminang Oki dengan mas kawin emas seberat 12 gram, uang tunai satu juta rupiah, dan 10 dinar.

Nuansa Islami begitu kental dalam proses akad nikah tersebut. Pembacaan Asmaul Husna dan  kehadiran anak yatim yang sengaja diundang pada acara tersebut turut menambah sakral dan haru prosesi akad nikah tersebut.

“Sakralnya terasa, saya terharu, nuansa Islamnya dapat banget. Ritual dari awal sampai selesai, baca Asmaul Husna-nya juga. Mempelai pria dan wanita juga dipisah, tata caranya bagus, menginspirasi juga,” ungkap Soraya Larasati, Artis cantik yang hadir bersama sang suami Doni Almadi

Barakallahulaka wabaraka ‘alaika wajamaah bainahuma fiil khair. Semoga keberkaha  senantiasa menaungi kedua pasangan yang berbahagia ini.  (okezone/detik/sbb/dakwatuna)

Hari Ini, Islam Jadi Agama Terbesar di Dunia

Muslim Inggris menunaikan shalat Jumat. Islam berkembang sangat pesat di negara Ratu Elizabeth tersebut.
Muslim Inggris menunaikan shalat Jumat. Islam berkembang sangat pesat di negara Ratu Elizabeth tersebut.
 
 
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh DR M Masri Muadz MSc
(Penulis Buku Paradigma Al-Fatihah)

Dalam tulisan-tulisan atau ceramah-ceramah, selalu disebut bahwa Kristen adalah agama terbesar di dunia. Hari ini, sebutan itu tidak berlaku lagi. Karena perkembangan agama dunia sudah menunjukan hal yang lain. Mari kita cermati fakta-fakta berikut ini.

Jumlah penduduk dunia (2013) adalah 7.021.836.029. Sebaran menurut agama adalah: Islam 22.43%, Kristen Katolik 16.83%, Kristen Protestan 6.08%, Orthodok 4.03%, Anglikan 1.26%, Hindu 13.78%, Buddhist 7.13%, Sikh 0.36%, Jewish 0.21%, Baha’i 0.11%, Lainnya 11.17%, Non Agama 9.42%, dan Atheists 2.04% (www.30 days.net).

Bahkan dikatakan bahwa jumlah pemeluk Islam pada 2012 adalah 2.1 milyar. Sedangkan jumlah pemeluk Kristen dan Protestan adalah 2 milyar . Sehingga Islam saat ini, kendati dibandingkan dengan pemeluk Kristen dan Protestan sekalipun, sudah menjadi agama terbesar di dunia (www.religiouspopulation). Subhanallah.

Penduduk dunia (2011) tumbuh 137% dalam satu dekade terakhir, di mana Kristen tumbuh sebanyak hanya 46%, sebaliknya,  Islam tumbuh sebanyak 5 kali lipatnya: 235%. (The Almanac Book of Facts, 2011). Dikatakan, bila tren pertumbuhan ini terus berlangsung, diperkirakan pada tahun 2030, 1 dari 3 penduduk dunia adalah orang Islam. (www.muslimpopulation.com).

Dilihat per benua, menurut data UN (2012), sejak tahun 1989 sampai tahun 2012, perkembangan jumlah pemeluk agama Islam yang paling cepat terjadi di Australia  dan Oceania/Pacific 257.01%; kemudian berturut-turut diikuti oleh Eropa 142.35%; Amerika 25%; Asia 12.57%; Afrika 2.15%; dan Amerika Latin 4.73% (www.30-days.net).

Menurut The Almanac Book of Facts (2011), dalam sepuluh tahun terakhir, penduduk dunia bertambah sebanyak 137%. Di mana pemeluk agama Kristen bertambah sebanyak 46%. Sedangkan pemeluk agama Islam bertambah sebanyak 235% (www.geocities.com).

Sehingga disimpulkan bahwa Islam adalah agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tertinggi di dunia, setiap tahunnya. Antara 1990 sampai 2000, diperkiraan sekitar 12.5 juta orang dari berbagai agama, pindah ke agama Islam. (Guinness Book of World Records,2011).

Perkembangan Islam yang sangat cepat ini disebabkan oleh dua faktor penting. Pertama, oleh tingkat kelahiran (fertility rate) yang tinggi di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim.

Kedua, oleh jumlah orang-orang yang pindah (conversion) dari agama lain ke agama Islam yang juga tinggi, terutama di Amerika, Eropa dan Australia dalam 20 tahun terakhir (The Almanac Book of Facts, 2011).

Menurut hasil poll (2012) di Amerika, diketahui sekitar 200.000 orang setiap tahunnya pindah dari agama Kristen ke agama Islam. (www.usislam.org)

Sebuah studi oleh Faith Matters (2011) di Inggris, diketahui bahwa dalam 10 tahun terakhir, diperkirakan jumlah orang Inggris yang pindah dari agama lain (Kristen) menjadi pemeluk agama Islam adalah sebanyak 5.000 orang setiap tahun (http://insideislam.wisc.edu).

Terkait dengan perkembangan Islam yang cepat ini, menurut CNN, pemeluk Kristen semakin tidak meyakini kebenaran ajaran agama mereka. Sebaliknya pemeluk Islam, keyakinan terhadap kebenaran agama mereka semakin meningkat.

Di Indonesia tidak diketahui dengan pasti jumlah semua muallaf. Namun pemeluk agama lain yang pindah ke agama Islam merupakan fenomena sosial yang nyata dan trennya terus meningkat. Diperkirakan setiap tahun muallaf bertambah 10 sampai 15% (Syafii Antohio).

Sebagai contoh, dari sekian banyak muallaf di Indonesia, 7 orang terkenal  yang sudah pindah ke agama Islam adalah: Sandrina Malakiano,  Marini, Chicha Koeswoyo, Syafii Antonio, Bob Hasan, W. S. Rendra, dan El Manik.

Di dunia, 7 orang di antara jutaan muallaf yang namanya relatif dikenal adalah: Yusuf Islam (Penyanyi Inggris), Muhammad Ali (petintu Amerika), Yusuf Estes (Penghotbah Kristen, Amerika), Murad Hofmann (Diplomat, Jerman), Muhammad Assad (Wartawan Internasional, Austria), Selma A. Cook (Penulis, Australia), dan Jeffery lang (Profesor matimatika, Amerika).

Tingginya jumlah orang yang menjadi muallaf, memfasilitasi berkembangnya Islam menjadi lebih pesat lagi. Di Jeman, pernah terjadi sebanyak 1.250 orang non-Muslim yang menghadiri dakwah muallaf Amerika, Yusuf Estes, mengambil keputusan untuk menjadi Muslim dan  bersyahadat langsung dihadapan beliau. 

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/14/01/13/mzbetu-hari-ini-islam-jadi-agama-terbesar-di-dunia

Delapan Tahun Koma, Akhirnya Ariel Sharon Meninggal Dunia

Foto: reuters
Maut tak pandang tua muda. Maut juga tak pandang orang baik maupun bengis. Bila sudah waktunya pasti akan mati. Kini yang alami hal itu adalah mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon. Ia meninggal dunia dalam usia 85 tahun, Sabtu (11/1/2014).

Ariel yang dikenal sebagai pemimpin paling kontroversial di negeri yahudi tersebut telah mengalami koma selama delapan tahun setelah terserang stroke.

Sharon dirawat di Rumah Sakit Sheba, di pinggiran kota Tel Aviv. Pada Kamis lalu, para dokter di rumah sakit tersebut telah mengumumkan kondisi yang cukup mengkhawatirkan dan kondisinya terus menurun.

Ia menderita malfungsi sejumlah organ tubunhya termasuk ginjal. "Kondisinya semakin menurun dan jiwanya sudah terancam," kata humas rumah sakit tersebut.

Selain sebagai Perdana Menteri yang dikenal sangat kejam terhadap warga Palestina. (pm)

*http://www.nabawia.com/read/3560/delapan-tahun-koma-akhirnya-ariel-sharon-meninggal-dunia

Suami Oki Setiana: Saya Seperti Lihat Bidadari yang Diturunkan Allah SWT

Foto: liputan6
Bintang film islami Oki Setiana Dewi dan suaminya Ory Vitrio melakukan hal yang tak disangka ini setelah ijab kabul terucap dengan lancar.

Oki Setiana Dewi dan Ory Vitrio dengan spontan melakukan sujud syukur usai prosesi ijab kabul. Keduanya mengaku bahagia karena resmi menjadi pasangan suami istri.

"Tadi sujud syukur setelah ijab kabul selesai. Itu kami lakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Keadaan kita paling dekat kan pas bersujud ya. Ini merupakan karunia yang Allah SWT berikan. 

Alhamdulillah," ucap Oki saat ditemui bersama Rio di Menara 165, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (14/1/2013).

Meski terlihat cemas dan tegang saat prosesi akad berlangsung, Oki mengaku dirinya begitu tenang saat mendengar Rio melafalkan ijab kabul dengan tegas dan lantang. Senyuman manis pun sempat tergambar di wajah Oki setelah prosesi tersebut usai.

Setelah resmi menikah, Oki juga sempat melakukan sungkeman kepada kedua orangtua. Momen tersebut sempat membuat Oki terharu. Ia tak menyangka kini dirinya telah resmi sebagai seorang istri, otomatis kehidupannya akan berubah.

"Aku merasa sangat tenang sekali. Sempat ada rasa haru ketika minta izin kedua orangtua, waktu sungkeman."
Perasaan tersebut juga menyeruak ketika Oki memegang tangan suaminya. "Sempat merasa haru juga tadi pas pegang tangan beliau (Rio). Ini anugerah dari Allah SWT telah memberikan rezeki yang luar biasa."

Rio juga memuji penampilan Oki yang dianggapnya sangat cantik kala mengenakan busana pengantin berwarna putih saat prosesi akad nikah berlangsung. "Saya seperti lihat bidadari yang diturunkan Allah SWT. Saya bersyukur punya istri yang cantik dan solehah dari Allah," puji Rio.

Prosesi akad nikah Oki dan Rio berjalan lancar. Dengan lantang, Rio mengucapkan ijab kabul sebagai tanda sahnya pernikahan dengan artis berusia 24 tahun itu. (pm/lip6)

http://www.nabawia.com/read/3566/suami-oki-setiana-saya-seperti-lihat-bidadari-yang-diturunkan-allah-swt

Daftar Postingan Terbaru

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/