Bermanfaat bagi yang lainnya

Hati-hati, Obat Batuk Ilegal Mengandung Morfin Dijual Bebas

Obat Batuk - Ilustrasi (Foto: jaringnews.com)
Obat Batuk – Ilustrasi (Foto: jaringnews.com)

dakwatuna.com – Pontianak.  Koordinator Forum Relawan Kemanusian Pontianak (FRKP) Stephanus Paiman OFM Cap menyatakan, hasil penyisiran pihaknya di lapangan, banyak menemukan obat batuk luar (ilegal) yang dijual bebas di pasaran mengandung morfin.

“Hasil penelusuran kami obat batuk ilegal tersebut banyak dijual bebas di toko-toko obat, tanpa ada lebel SNI dan BBPOM, salah satunya obat batuk cair berhuruf kanji yang ditemukan mengandung morfin,” kata Stephanus Paiman OFM Cap di Pontianak, Ahad (16/2). Ia menjelaskan, obat-obatan ilegal tersebut dijual bebas, tanpa ada pantauan dari BBPOM Pontianak.

“Hasil temuan kami di lapangan obat-obatan ilegal banyak beredar di kawasan Jeruju, Kota Baru, Gajahmada, Siantan maupun di Pontianak Timur, dan itu membuktikan masih lepas dari pantauan BPPOM Pontianak,” ujarnya.

Dia mendesak, agar BBPOM Pontianak melakukan razia dan menyita terhadap obat-obatan ilegal tersebut, karena sangat merugikan masyarakat yang tidak mengetahui kalau ternyata obat tersebut mengandung zat berbahaya bagi kesehatannya.

“Kalau dikonsumsi secara terus menerus, masyarakat yang mengkonsumsi obat-obatan itu bisa kecanduan sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan mereka,” ujarnya. (rol/sbb/dakwatuna)

MUI Peringatkan Orang yang Tafsirkan Waktu Meletusnya Gunung Kelud dengan Nomor Surat-Ayat

Foto letusan Gunung Kelud (Detik.com)
Menyikapi boradcast yang beredar menyusul meletusnya Gunung Kelud, Anggota Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Fahmi Salim mengingatkan bahwa tanggal dan waktu terjadinya bencana tidak berhubungan dengan surat dan ayat Al Qur’an. Ia juga memperingatkan ancaman keras Rasulullah terhadap orang-orang yang menafsirkan Al Qur’an tanpa dasar.

“Nomor ayat atau nomor surat dalam Al Qur’an tidak berhubungan sama sekali dengan waktu atau tempat suatu bencana,” kata Fahmi Salim, Sabtu (15/2), seperti dikutip Islampos.

Fahmi kemudian mengutip dua hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.

“Dan barangsiapa mengatakan tentang Al Qur’an dengan pendapatnya, maka bersiap-siaplah menempati tempatnya di neraka,” (HR. Turmudzi dari Ibnu Abbas).

“Barangsiapa mengatakan tentang Al Qur’an dengan pendapatnya, maka ia tetap salah walaupun pendapatnya benar,” (HR. Turmudzi dari Jundub bin Abdillah)

Lebih lanjut Fahmi Salim menjelaskan bahwa tugas seorang Muslim dalam menyikapi bencana ada tiga.

“Tugas dan kewajiban kita saat terjadi musibah adalah istirja’, istighfar dan muhasabah, dosa apa yang sekiranya pernah kita buat. Wallahu a’lam,” pungkasnya.

Sebelumnya, beredar pesan berantai di WhatsApp dan BBM menyusul meletusnya Gunung Kelud, seperti di bawah ini :

Meletusnya G. Kelud tertulis jelas di Al Qur’an.

-Tanggal 13 Bulan 2 (Surat 13 ayat 2):
"Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (Makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (Kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu."

-Meletus Jam 22:49, 22:50 (Surat 22:49-50)
Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya Aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepadamu. Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia,"

-Tahun 2014 (Surat 20:14)
"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku."

---- SUBHANALLAH ----
Inilah peringatan yang NYATA dari ALLAH SWT

Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2014/02/mui-peringatkan-orang-yang-tafsirkan.html?m=1

Hanya di Mesir, Tahanan Melahirkan dengan Tangan Tetap Diborgol

Dahab Hamdi setelah melahirkan (rassd.com)
Dahab Hamdi setelah melahirkan (rassd.com)
dakwatuna.com – Kairo. Dahab Hamdi Abdul ‘Aal, seorang tahanan wanita di penjara kudeta Mesir, baru saja melahirkan anaknya, Jumat (14/2/2014) kemarin. Anaknya, yang diberi nama Huriyah (kebebasan) adalah anak pertama yang dilahirkan dalam penjara kudeta.

Bukan melahirkan di penjara yang membuat sedih banyak kalangan, tapi sikap keamanan kudeta yang memperlakukan Dahab tidak manusiawi. Ketika sedang merasakan sakitnya melahirkan, tangan Dahab harus tetap diborgol.

Dahab adalah salah seorang wanita penentang kudeta militer di Mesir. Dia ditangkap pada tanggal 13 Januari yang silam saat sedang pergi ke dokter untuk memeriksakan kandungannya di daerah Syubra, Kairo. Saat dia melintas di jalanan, terjadi demonstrasi, dan dia ditangkap. Polisi tidak peduli dengan kondisinya yang sedang hamil. Selain Dahab, ada 7 orang wanita yang ditangkap saat itu, di antara seorang wanita yang sudah lanjut usia berumur 86 tahun. (msa/dakwatuna/swefonline)

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/02/15/46298/hanya-di-mesir-tahanan-melahirkan-dengan-tangan-tetap-diborgol/#ixzz2tPtVZ6PA
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Menikah, Mimpi Indah Sampai ke Langit

Ilustrasi (inet)
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – Akhirnya aku menikah. Bahagia sekali dalam proses ijab kabul berjalan dengan lancar. Keluarga besarku hadir, tetangga dan teman-teman dekatku ikut memberikan doa restunya. Namun aku tak mengenal siapakah lelaki ini yang lancar sekali dalam ijab kabul. Dia, tak jelas wajahnya, yang menjadi suamiku setelah prosesi ijab kabul ini. Siapa dia? Aku tak tau namanya, tak terlihat wajahnya, aku hanya bisa melihat dari belakang saja, kami tak disandingkan dalam prosesi ini. Aku duduk bersama Ibuku di belakang lelaki ini. Siapakah dia? Mungkinkah ini nyata. Semoga benar. Tapi, siapakah dia?

Aku terbangun dari tidur dan mimpi itu, suara adzan Subuh dari mushola terdekatlah yang membangunkanku dalam tidur lelap tadi malam. Itu hanya mimpi saja. Aku bingung dan bertanya siapakah lelaki itu. Selesai Subuh, kubuka HP. Ada SMS yang tiba tadi malam, baru kubaca, dari tim redaksi tempatku bekerja, SMS dari Mbak Lestari dalam bahasa santun yang aku kenali sekali.

“Dewi, cepat  mana tulisanmu, deadline nih,” aku tak ingat lagi deadline yang mana. Sesuai permintaan Mbak Lestari, kubuka-buka buku kecil batikku. Hmm… ini berat sekali, aku sudah hubungi Ustadz Abdullah Zakaria untuk secara rutin mengirim kolom Hikmah pada majalah kami, rupanya pekan ini beliau belum mengirim tulisannya.  Aku bingung di pagi hari selesai Subuh ini, dibuat sibuk dengan kejadian tersebut. Kutelpon Ustadz Abdullah tak diangkat. Ini bukan waktunya pas untuk menelpon. Mungkin beliau masih beraktivitas di masjid mengisi kuliah Subuh.

Aku SMS saja beliau, pikirku. “Ustad Abdullah, mohon tulisan kolom Hikmahnya di kirim via email seperti biasa, jika tidak bisa mohon kontak saya. Terimakasih. Dewi.”

Ahh pagi ini begitu dikejar banyak deadline, membeli tiket pesawat karena Ibu mau pergi ke Medan menjenguk kakaknya yang sedang sakit, mengerjakan tiga makalah tugas kuliah S2-ku, novelku yang ketiga dengan tema religi yang sudah ditunggu penerbit bulan ini harus sudah terkirim, ohhh… kepala ini terasa mau pecah! Aku harus tarik nafas, aku harus tenangkan diri dahulu. Jalan kaki di Subuh hari pas tuk menenangkan ketegangan. Sehabis itu pastilah kumemulai tilawah Al-Quran satu juz.

Aku keluar dari komplek kos-kosanku, menikmati sesegar udara, angin terhembus menyentuh kulit dan rambutku. Angin sepoi ini menerbangkan beberapa helai rambut panjangku. Sudah saatnya jilbab kukenakan di masa muda, masa sekarang. Aku ingin sekali. Aku ingin. Panggilan hati sudah sangat terasa. Kebenaran itu pasti. Hati kecilku selalu iri melihat wajah wanita muslimah menggunakan jilbab dengan rapinya.

Klakson motor mengganggu ketenanganku. Suara itu dari belakang, ahh.. Rohmat teman baruku ini selalu saja begitu. Mentang-mentang motor baru dan seragam pegawai pabrik botol saos itu selalu ia kenakan. “Dew, kemana, olahraga dengan sandal jepit, jika tak serius duduk saja di teras sana… hehehe…” guyonan Rohmat seperti bisa itu sudah kuhapal sekali. “Saya pergi dulu yaa Dew, assalamualaikum,” Rohmat pergi dan sampai hilang dari penglihatan.

Yang satu ini aneh, selalu begitu. Dia hanya say hello. Sudah lama sekali kami tak ngobrol panjang lebar kesana kemari. Ah, biarkan Rohmat pergi, iklan berjalan. Ingat kejadian tadi barulah aku bisa tertawa lepas. Sandal jepit.

Sudah jauh aku melangkah pagi ini di komplek perumahan Intan, sejauh ini aku baru menemukan suara kicauan burung. Burung dalam sangkar itu bisa menunjukan dirinya dengan suara-suara merdu. Hmm, apakah para burung bisa bicara? Kira-kira mereka akan bicara tentang apa? Bebas lepas merdeka di hutan lindung aman dari polusi, serta dari gangguan tangan manusia.

Aku terus berjalan sehat. Aku harus menikmati hari-hari yang terus berganti ini. Hargailah nikmat sehat dengan berjalan kaki. Cukup dengan waktu 30 menit saja, semoga bisa.

***

“Baik ustad, kami tunggu emailnya sampai sore, malam akan kami edit dan naik cetak majalahnya,” jawaban SMS-ku pada Ustad Abdulah. Aku maklumi kesibukan beliau. Semoga sore hari bisa ada kabar baik.
Tiga makalah kuselesaikan perlahan-lahan, tiket pesawat sudah kupesan via rekan kantor yang biasa urus tiket pesawat.

“Dew, sudah pukul 13.00 nih, jangan lupa dikirim,” ahh Mbak Lestari ini, “Belom Mbak, sore hari Ustad Abdulah baru bisa kirim, nanti aku kabari lagi. Beres lah. Okee?” balasku di SMS.

Ringtone HP berbunyi… “Dewi, bagaimana tiket Ibu sudah kamu pesan? Bibimu sudah dipindahkan ke kamar khusus di Rumah Sakit Islam, Ibu harus pasti berangkat besok.”

“Oke bu, tiket satu jam lagi, Deni temanku akan mengantar tiketnya ke rumah,” balasku.

“Dew, mana powerpoint-nya? Lusa kamu harus sudah siap mengisi materi seminar menulis fiksi di komunitas baca Indonesia. Panitia menanyakannya malah ke aku. Kamu langsung kirim ke Riza ya. Dia seksi acaranya. Ditunggu cepat jangan pake lama,” kata-kata di SMS. Wow ampun dah makin banyak yang harus kukerjakan.

Ditambah lagi SMS dari pak Budiman, “Dewi, kerangka pidato Direktur Utama sudah dibuatkan dalam menyambut hari Pers Nasional, akan dimuat di halaman khusus majalah kita,”  bebanku nambah lagi.
Piring kotor masih numpuk di belakang, pakaian numpuk belum disetrika… makin numpuk nih! Malang hidup sebagai anak kost. Sampai kapan ini bisa berhenti, aku letih merintih sampai tertatih. Aku letih dengan banyak rutinitas deadline, aku mau lepas saja. Merdeka saja! Aahhh geram sekali!

Kulihat HP ada SMS, kubaca, “Maaf Mbak Dewi, saya tidak bisa mengirim tulisan tuk pekan ini, karena belum rampung, pada saat yang bersamaan saya harus segera ke Ponorogo, guru saya sedang sakit. Maaf ya mbak. Terima kasih,” SMS Ustad Abdullah.

Di saat yang sama ada SMS dari Rohmat, “Dewi, saya sudah kirim tulisan ke emailmu. Saya sudah sepekan ini membuat tulisan dengan tema Persatuan Umat Islam, sebenarnya saya masih belajar. Mohon masukannya ya!”

Dilihat dari gaya tutur bahasa tulisan Rohmat bisa sangat pas dimasukan dalam kolom Hikmah. Tak disangka pegawai pabrik saos ini, punya kelebihan. Kubalas SMS-nya, “Oke bagus tulisannya, aku masukan ke majalahku ya, klo sudah terbit kuberikan majalahnya padamu. Tolong kirim CV-mu ke aku.”

Maa syaa Allah, CV-nya membuatku kagum. Rohmat semuda itu sudah menjadi ketua DKM Masjid Hidayah. Dia ustadz pula, sering mengisi majelis taklim Ibu-Ibu, juga  sering ikut seminar kepenulisan. Beberapa pernah menulis untuk media koran lokal. Akan kujuluki dia Ustadz Rohmat Maulana di kolom hikmah. Bagus sekali ada variasi nama penulis kolom ini.

Kenapa hatiku deg-degan ya membaca CV Rohmat ini? Dari wajah dia tak jelek-jelek amat tapi dia terlihat shalih sekali. Inginnya… ohh… sudah hampir berumurkah aku, ingin sekali sudah memiliki imam dalam hidupku yang selalu sendiri ini. Memiliki imam di tahun 2014 ini.

***

Ibu kosku memberikan bungkusan kiriman, tampaknya kiriman dari Rohmat. Kubuka bungkusan dengan perlahan, ada dua buah jilbab putih, satu surat yang siap kubaca. Isinya kurang lebih ucapan terima kasih tulisannya sudah dimuat di majalah tersebut dan mendapatkan honor pula. Kado ini hanya ucapan terimakasih dan dia meminta agar saya menggunakan Jilbab yang rapi. Dan bertanya apakah saya sudah memiliki calon suami.

Hatiku bergetar dibuatnya. Tak disangka ada lelaki yang bertanya seperti ini, pertanyaan serius. Di awal tahun 2014 ini, wow! Hatiku melayang tak menentu. Ada secercah harapan dalam tulisan surat ini. Apakah dia ya Rabb, imamku di masa nanti? Selama penantiaan yang lama ini, umurku hampir mendekati 30 tahun. Sudah sewajarnya di umurku ini aku telah menikah dan memiliki anak seperti teman-temanku. Apakah ini jawaban dari Allah SWT atas doa-doaku dalam shalat malamku dan shalat hajat dalam hari-hariku, atau doa dari orangtuaku.

Dua jilbab putih ini, hmm… aku tak bisa membayangkanya jika terpakai, kucoba di cermin, rasanya diriku tampak cantik tampak nyaman hati ini. Rasanya sudah waktunya aku menggunakan jilbab ini, memang sudah waktunya. Tak bisa ditunda-tunda. Sudah banyak artikel Islam dan kolom hikmah yang aku baca sebelum diterbitkan di majalah. Aku editor dalam tim redaksi. Aku yakin ini pertanda jilbab sudah harus kukenakan, karena ini hukumnya wajib bagi muslimah.

Nada musik klasik ringtone-ku berbunyi. Ustadz Rohmat menelponku bertanya apakah kiriman itu sudah tiba dan dibuka. Ustadz Rohmat meminta aku jika berkenan mengenakan jilbab yang rapi dan datang ke rumah Ustadzah Herlina esok lusa.  Aku jawab insya Allah.

***

Pagi ini rasanya lain. Kukenakan jilbab putih dan pakaian bernada coklat muda. Kusiapkan diri datang ke rumah Ustadzah Herlina. Rasa penasaran itu makin tak menentu. Jantungku mulai berdegup-degup kencang. Semoga tak grogi, semoga saja, aku terus berdoa. Apakah ini proses ta’aruf itu? Dalam benakku aku terus bertanya-tanya. Apakah Ustad Rohmat mau ta’aruf denganku lalu melamarku? Ahhh… apakah sejauh itu apakah seserius itu?

Ustad Rohmat, Ustadzah Herlina serta suaminya dan aku dengan rasa gugup ini sudah berada di ruang tamu. Tersaji teh madu hangat dan cemilan kue-kue kering. Aku masih gugup. Mereka bertiga sesekali melihatku sepertinya mereka takjub atas perubahanku terkait pakaian yang kugunakan. Ustadzah Herlina memulai pembicaraan dalam keheningan ruangan itu.

“Saya ucapkan terimakasih Dewi sudah bisa datang dalam undangan ini. Subhanallah ya dengan Dewi gunakan jilbab jadi terlihat lebih anggun, lebih bersinar wajahnya,” aku tersipu-sipu atas pujian itu.
“Langsung saja ke intinya ya. Ustadz Rohmat ini dua minggu lagi akan menikah dengan Mbak Tias, mungkin Ustadz Rohmat hari ini akan memberikan undangan pernikahannya ke kamu, hadir yaa!“

Mendengar kabar itu, rasanya badan ini lemas. Harapanku mulai hancur lebur berkeping-keping jadi debu. Seperti jatuh dari ketinggian gedung berlantai 30, remuk. Ini salahku, mengapa kubiarkan perasaan dan harapan-harapan berhembus dalam pikiranku. Ahh.. belum rejeki menikah di tahun ini. Harapan tinggal harapan… kuterima surat undangan itu. Tanganku tak kuat menerimanya. Senyumku kupaksa keluar kuterima dengan berat hati. Hatiku terus bicara, begitu senangnya Tias mendapatkan suami seperti Ustad Rohmat. Beruntung sekali dia.

Mataku terus tak percaya melihat undangan pernikahan putih ini. Aku tak percaya. Lalu hadiah jilbab itu untuk apa? Apa pesan yang akan disampaikan Ustad Rohmat? Hanya inikah, hurat undangan pernikahanya? Pertanyaan berkelebat dalam benakku.

“Dew, ada hal yang penting juga yang akan disampaikan Ustadz Rohmat ke kamu selain berita undangan pernikahannya. Silahkan Ustadz disampaikan, semoga sukses rencana baik ustadz,”  Ustadzah Herlina memecah keheningan lagi.

“Begini Dewi, terima kasih kamu sudah menyediakan waktu untuk datang ke sini. Saya dapat amanah dari Ibu saya untuk mencari wanita solehah yang baik sejak dua bulan yang lalu, tapi saya belum menemukannya, namun saya melihat dan bertanya pada Ustadzah Herlina, berdiskusi tentang kamu, apakah bisa dijadikan calon Istri.”

“Calon Istri? “ aku memotong.

Kenapa aku, kenapa calon istri, apakah aku solehah, untuk siapa calon istri yang dimaksud? Benakku banyak bertanya.

“Ya calon istri buat adikku, Andriansyah, dua bulan lagi dia selesaikan kuliah S2-nya di Universitas Islam Internasional Islamabad, Pakistan. Bidang sejarah. Dia juga pandai dalam menulis, banyak tulisan artikelnya sudah terpublikasi. Ibuku meminta dia agar segera menikah juga di tahun ini dengan orang Indonesia. Ibu mengkuatirkan jangan sampai dia suka dengan muslimah Timur Tengah. Ibuku nekat banget dengan ilmu ‘pokoke’ si Andriansyah harus menikah dengan orang Indonesia. Syukur-syukur dapat orang Jawa. Semoga kamu bersedia untuk kami jodohkan dengan adikku ini. Ini foto dan CV-nya. Bisa kamu pelajari dan istikharah, dan tambahan info dia juga seorang ustadz muda sering diminta untuk ceramah, karena memiliki latarbelakang pesantren di Gontor Jawa Timur.”

“Dew, ini bukan paksaan lho, kita cuma berusaha saja, siapa tau kalian berjodoh. Namanya juga ikhtiar ya,“ Ustadzah Herlina senyum-senyum menggodaku.

***

Tanpa diduga, aku akhirnya menikah dengan Andriansyah. Inilah jodoh. Inilah takdir. Datangnya tak terduga, tak terkira. Alhamdulillah shalat malamku terus kujalani dan shalat hajatku serta shalat sunah-sunah tetap kujalani. Aku selalu kubersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmatnya. Suamiku orang yang shalih, perhatian sekali, baik sekali, dia membimbingku, hobi kami sama di bidang tulis menulis dan mengajar di seminar-seminar. Kami bersatu padu dalam mimpi-mimpi kami, dalam jalan dakwah. Ini barulah mimpi, yang kunamakan mimpi indah sampai ke langit.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/02/14/46250/menikah-mimpi-indah-sampai-ke-langit/#ixzz2tPt5fqhJ
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Berkah Abu Kelud Bagi Warga Kediri

Abu vulkanik Kelud menutupi Jalan Raya Simpang Lima Gumul, Kediri.
Abu vulkanik Kelud menutupi Jalan Raya Simpang Lima Gumul, Kediri. (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)
VIVAnews - Tumpukan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Kelud yang menggunung di semua ruas jalan di Kediri, Jawa Timur, boleh jadi membawa berkah bagi sebagian warga. Mereka mengumpulkan abu vulkanik untuk kemudian hari bisa dipakai sendiri atau bisa dijual.

Kamdir (53), warga Dusun Reco, Kecamatan Kandat, Wates, Kediri, mengaku sengaja mengumpulkan abu atau pasir halus untuk dinaikkan ke truk dan dibawa ke sebuah tempat.

"Ya, nanti dipakai sendiri, suatu saat pasti butuh," ujar Kamdir saat ditemui VIVAnews, Sabtu 15 Februari 2014. Pengakuan Kamdir itu juga dibenarkan oleh tiga rekannya.

Kamdir, bersama rekannya membersihkan debu yang berserakan di area jalan persawahan di Desa Reco. Sejak pagi tadi, lima orang itu, mengumpulkan debu-debu ke atas truk. "Ini sudah dapat satu engkel truk," ujarnya.

Dia mengatakan,  pasir-pasir itu juga akan digunakan untuk memperbaiki rumahnya yang rusak akibat hantaman debu dan kerikil saat erupsi. Di samping kata dia, debu atau pasir itu juga bisa dijual bila ada yang membutuhkan.

"Kalau tahun 2007, satu engkel truk dihargai Rp400 ribu oleh pengepul, sekarang belum tahu, sampai berapa," terang Kamdir. Ia menyatakan, erupsi Kelud memang suatu bencana, tapi juga membawa manfaat.

"Semua ini berkah dari Gusti Allah. Pasir ini bisa dimanfaatkan, ini juga rezeki yang harus disyukuri. Memang bencana yang merusak rumah, sawah dan harta lainnya, tapi diganti sama Allah dengan pasir," kata rekan Kamdir menambahkan.

Dengan menggunakan sekop dan cangkul, warga tampak semringah mengumpulkan pasir yang menggunung di jalanan untuk dinaikkan ke truk. Warga lainnya, selain membersihkan, juga ikut mengumpulkan pasir menjadi gundukan di halaman rumahnya. Beberapa di antaranya terlihat memasukkan pasir ke dalam karung-karung untuk disimpan untuk digunakan kemudian hari.

Sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/481595-berkah-abu-kelud-bagi-warga-kediri

Mengapa Hewan Turun Gunung Sebelum Kelud Meletus? Ini Penjelasan Sains dan Agama

Hewan turun gunung - ilustrasi
Sebuah fenomena alam terjadi beberapa saat sebelum Gunung Kelud meletus. Harimau, kera, rusa, hingga ular tampak berbondong-bondong turun dari gunung yang kemudian mengalami erupsi pada Kamis (13/2) malam sekitar pukul 22.50 WIB itu.

"Kemarin sore, ada tanda-tanda alam di Jawa Timur. Alam memberikan sinyal, di samping data ilmiah yang kita monitor. Ada harimau, ular, dan kera yang turun dari Gunung Kelud. Alam memberi tanda bahwa sebentar lagi Kelud meletus," ucap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, seusai rapat terbatas dengan Presiden di Kantor Kepresidenan, Jumat (14/2) seperti dikutip Tribunnews.

Mengapa hewan-hewan itu seakan memberikan pertanda bahwa Gunung Kelud akan meletus sebentar lagi? Berikut penjelasan dari segi sains dan agama.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, mengatakan fenomena ini sebenarnya bisa terjelaskan secara ilmiah. Menjelang letusan Kelud pada tahun 1990, Surono memasang alat pemantau akustik di gunung itu untuk kepentingan disertasinya di Universitas Grenoble, Perancis.

Dia memasang alat yang bisa memantau gelombang suara berfrekuensi rendah (0,1-50 Hz), menengah (200 Hz- 5.000 Hz), dan tinggi (di atas 15 kHz).

”Saya memasang tiga alat pendeteksi frekuensi itu untuk mengetahui mekanisme yang terjadi di tubuh Kelud saat kegiatannya meningkat,” ujarnya seperti dikutip sains.kompas.com.

Menjelang Kelud meletus pada 1990, gunung ini sangat tenang dan sepi dari gempa sehingga diperlukan indikator lainnya, yaitu suara. ”Sebelum gunung meletus, ada tekanan fluida (bisa berupa gas, uap air, atau magma) yang mendorong sumbat gunung,” katanya. Namun, tekanan ini masih bisa ditahan sumbat gunung itu. Batuan juga memiliki daya elastisitas tertentu.

Ketika ditekan, dia akan melentur sebelum pada suatu titik akan jebol. Dorongan tekanan tinggi yang membentur sumbat gunung itulah yang memunculkan frekuensi tinggi yang suara bisingnya hanya bisa didengar hewan tertentu.

”Pada saat itulah hewan-hewan yang tak tahan suara bising ini berlarian turun dari gunung,” kata Surono.

Suara dengan frekuensi tinggi ini tidak bisa didengar manusia yang hanya mampu mendengar suara dengan frekuensi 20 Hz- 20 kHz. Berbeda dengan binatang, misalnya kelelawar atau lebah, yang bisa menangkap suara dengan frekuensi hingga di atas 100 kHz.

Dari segi agama, inilah kasih sayang Allah kepada makhluknya. Gunung dan hewan-hewan yang membentuk ekosistem di atasnya adalah sama-sama makhluk Allah. Mereka memiliki kesamaan yakni tunduk kepada Allah, namun berbeda dalam cara ketundukannya. Mereka juga sama-sama “menolak” amanah dari Allah dengan alasan tidak sanggup menjalankannya.

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia...” (QS. Al-Ahzab : 72)

Gunung yang tidak sanggup menerima amanah tersebut, mendapatkan amanah lain sebagai penyeimbang bumi.

“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.” (QS. Luqman : 10)

Fungsi gunung sebagai pasak ini telah dijelaskan secara ilmiah oleh Harun Yahya dalam beberapa buku dan video-nya.

Sebagaimana manusia dan makhluk hidup lain yang bisa sakit dan mati, gunung juga memiliki ajal dan takdir. Kapan ia meletus dan kapan ia berubah dari gunung berapi aktif menjadi separuh aktif, juga dari separuh aktif menjadi mati.

Saat gunung akan mengalami erupsi, Allah memberikan rahmatNya kepada makhlukNya yang lain diantaranya dengan mengirim frekuensi tinggi yang membuat hewan-hewan merasa terancam bahaya dan turun menjauh dari pusat letusan.

“Sesungguhnya Allah memiliki 100 rahmat. Salah satu di antaranya diturunkanNya kepada kaum jin, manusia, hewan, dan tetumbuhan. Dengan rahmat itulah mereka saling berbelas kasih dan menyayangi. Dengannya pula binatang liar mengasihi anaknya. Dan Allah mengakhirkan 99 rahmat untuk Dia curahkan kepada hamba-hamba-Nya pada hari kiamat.” (Muttafaq ‘alaih)

Subhanallah... [Danil S]
Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2014/02/mengapa-hewan-turun-gunung-sebelum.html

Mimpi Shalat, Bos PT Sritex Memeluk Islam

Muhammad Lukminto (foto Tempo)
Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Telah berpulang ke rahmatullah, pengusaha dan pendiri PT Sri Rejeki Isman Textile (Sritex), Muhammad Lukminto, pada hari Rabu, 5 Februari 2014 di Singapura. Beliau meninggalkan satu istri dan lima anak.

PT Sritex sendiri merupakan salah satu pabrik tekstil terbesar di Asia yang berlokasi di Sukoharjo Jawa Tengah.

Muhammad Lukminto menjadi mualaf pada 1994 lalu. Kisah masuk Islamnya yang unik telah ditulis dalam buku “Saya Memilih Islam” terbitan Gema Insani Pers.

“Sebagian besar karyawan saya beragama Islam,” kata Muhammad Lukminto dalam buku yang disusun oleh Abdul Baqier Zein tersebut, “Sering saya saksikan, di sela-sela waktu istirahat makan siang, mereka tak lupa menunaikan sembahyang (belakangan saya tahu itu disebut shalat). Meskipun waktu itu di pabrik ada tempat khusus untuk shalat (mushala atau masjid), namun mereka tetap mendirikan shalat di beberapa tempat seperti di gudang dan di lorong-lorong pabrik.”

“Sering saya amati, usai shalat wajah mereka tampak begitu cerah. Seakan terpancar dari jiwa mereka yang tenang. Padahal saya tahu pasti, gaji mereka tak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kekayaan yang saya miliki. Suatu kali, secara iseng pernah saya tanyakan kepada salah seorang karyawan, mengapa mereka begitu disiplin melaksanakan shalat.”

Jawaban karyawan tersebut membuat Muhammad Lukminto terkejut. "Kami shalat sernata-mata untuk mencari keridhaan Allah, sebab hidup di dunia hanya sementara. Ada kehidupan yang kekal di akhirat kelak, yang harus kami persiapkan sebelum mati," jawab mereka.

Muhammad Lukminto yang tidak pernah berpikir tentang mati, sejauh itu hanya tahu bahwa kematian itu hanyalah akhir dari kehidupan. Dari para karyawannya yang muslim ia mendapatkan informasi, kematian adalah pintu atau jalan antara untuk menuju alam lain yang disebut akhirat, di mana segala perbuatan manusia akan diperhitungkan sesuai baik-buruknya.

“Mengingat itu semua, bulu kuduk saya berdiri. Sungguh, saya amat takut menghadapi kematian dalam keadaan saya yang bergelimang dosa,” tuturnya.

Sejak itu, Muhammad Lukminto jadi pendiam. Ia jadi lebih suka merenung dan berpikir tentang dirinya saya sendiri. Ia juga mulai suka mengikuti siaran Mimbar Agama Islam yang ditayangkan TVRI setiap Kamis malam.

Hingga tibalah malam itu. 10 Januari 1994 bertepatan malam 27 Rajab (Isra Mikraj). Muhammad Lukminto bermalam di vilanya yang di daerah Tawangmangu (Solo). Dalam tidurnya ia bermimpi diberikan sehelai sajadah oleh teman karibnya, lalu disuruh melaksanakan shalat.

"Saya nggak bisa shalat," jawab Muhammad Lukminto. Lalu, sang teman memberi contoh bagaimana caranya shalat.

“Setelah paham, saya pun disuruh mengulangi gerakan shalat yang ia peragakan,” kenangnya, “Lalu, saya pun shalat. Tapi, baru separo jalan, saya pun terjaga. Temyata, itu hanya mimpi.”

Sejak bermimpi seperti itu, Muhammad Lukminto jadi gelisah. Istrinya pun sempat bingung melihat dirinya. Tapi Muhammad Lukminto tak menceritakan mimpi itu kepadanya. Untuk beberapa waktu lamanya, mimpi itu hanya menjadi rahasia pribadi.

“Tapi lama-lama saya tak tahan juga untuk tidak bercerita,” lanjutnya.

“Kebetulan, saya mempunyai tukang pijat pribadi, namanya Pak Edi. la seorang muslim yang taat. Ketika pada suatu malam saya minta dipijat olehnya, saya ceritakanlah mimpi itu kepadanya. Mendengar cerita mimpi saya itu, Pak Edi spontan bergumam, "Subhanallah, insya Allah tak lama lagi Bapak akan masuk Islam," katanya mantap. "Benarkah?" tanya Saya. "Insya Allah," jawabnya pasti.”

Sejak itu, Edi mulai membimbingnya untuk melaksanakan shalat. Muhammad Lukminto pun mengikuti sarannya untuk berkhitan. Tapi itu semua dilakukannya secara sembunyi-sembunyi. Ia dikhitan di Jakarta. Dan ketika masuk bulan suci Ramadhan, Muhammad Lukminto pun ikut melaksanakan ibadah puasa dan mengeluarkan zakat (mal).

“Karena sudah merasa mantap dengan pilihan hati saya itu, Pak Edi menyarankan agar keislaman saya itu harus segera diproklamirkan. Alasannya, agar semua orang tahu bahwa saya sudah muslim. Sarannya itu pun saya terima” tambahnya.

Singkat cerita, pada tanggal 11 Maret 1994 bertepatan dengan peringatan Supersemar, Muhammad Lukminto mengucapkan ikrar dua kalimat syahadat di hadapan umat Islam dan karyawan PT Sritex, dibimbing oleh pimpinan Pondok Pesantren al-Mukmin, Ngruki, Ustadz H. Moh. Amir, S.H.


Lukminto telah berpulang. Semoga amalnya diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’alaa. Kita, wajib mengambil pelajaran dari kisah berharga ini. Agar kelak, bisa mati dalam keadaan Islam. Allahummaghfirlahu war hamhu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu. [Pirman]

Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2014/02/mimpi-shalat-bos-pt-sritex-memeluk-islam.html

Foto Ini Penampakan Wajah Seram di Atas Letusan Gunung Kelud atau Lafadz Allah? Awas Syirik!

Foto letusan Gunung Kelud (Detik.com)
Mungkin hanya di Indonesia, umat Islam mudah mengaitkan peristiwa dengan hal-hal mistis. Di hampir setiap kejadian besar, baik kematian tokoh maupun bencana, beredar keyakinan adanya penampakan “sesuatu”. Tidak terkecuali saat meletusnya Gunung Kelud.

Sejumlah pengguna internet, Jum’at (14/2), mengklaim foto ini adalah penampakan wajah angker di langit saat Gunung Kelud meletus. Foto yang sebenarnya hasil jepretan Alif, wartawan Detik, ini pun menjadi cukup populer di Kaskus, bahkan diposting beberapa kali oleh TS. Di Facebook, foto ini juga beredar dengan keterangan “penampakan.”

Jika dipersepsikan membentuk wajah angker, dengan cara memutar gambar 30 derajat berlawanan arah jarum jam, memang akan didapatkan gambar yang agak mirip dengan wajah. Tentu saja, sangat tidak jelas dan harus dimirip-miripkan. Padahal, dalam satu gambar perpaduan warna hasil kombinasi kilatan petir, lava pijar dan kepulan abu vulkanik seperti ini, bisa saja dimirip-mirikan dengan bentuk yang lain. Misalnya, lafadz Allah. Yakni dengan memutar foto tersebut 60 derajat searah jarum jam. Tentu saja, sama dengan cara sebelumnya, tidak jelas dan harus dimirip-miripkan.
Bisa dimirip-miripkan dengan wajah angker. Bisa dimirip-miripkan dengan lafadz Allah. Awas, jangan syirik.

Yang juga perlu diketahui, satu detik peristiwa seperti letusan Gunung Kelud tersebut bisa menghasilkan ratusan foto yang berbeda. Sehingga, sangat mungkin dari ribuan foto yang berhasil dipotret akan didapati foto yang mirip dengan bentuk sesuatu.

Lebih dari itu, yang terpenting adalah mewaspadai adanya campur tangan syetan dalam memandang foto-foto tersebut. Jika “penampakan” dalam foto hanya dipandang sebagai sebuah “hiburan”, mungkin tidak masalah. Namun jika telah disertai dengan keyakinan yang bertentangan dengan aqidah Islam atau mengaitkan peristiwa tersebut dengan hal-hal mistis, inilah yang perlu diwaspadai. Jangan sampai kita justru terjebak pada kesyirikan.

Keyakinan yang seharusnya tertanam adalah sebagaimana firman Allah:

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al Hadid : 22)

[IK/bersamadakwah]
 
*http://www.bersamadakwah.com/2014/02/foto-ini-penampakan-wajah-seram-di-atas.html?m=1

Tiga Bahaya Abu Vulkanik


Seorang pengendara motor di Yogyakarta terkena abu dari Gunung Kelud (REUTERS/Dwi Oblo)

VIVAnews - Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengingatkan bahaya abu vulkanik bagi masyarakat. Abu ini menyebar setelah Gunung Kelud di Jawa Timur meletus pada Kamis malam.

Dalam wawancara di Apa Kabar Indonesia tvOne, Sabtu 15 Februari 2014, Ali mengatakan, abu vulkanik sangat berbahaya karena mengandung silika, memiliki sudut tak beraturan, dan sangat tajam. Selain itu juga ukurannya yang sangat kecil, sehingga mudah terbawa angin. "Ada yang ukurannya kurang dari 10 mikro," katanya.

Menurut dia, ada tiga bahaya abu vulkanik bagi kesehatan, yaitu pernafasan, mata, dan kulit.

Bagi pernafasan, jika abu ini terhirup bisa akut atau kronis. Bila akut akan memicu radang, infeksi, dan batuk. Apalagi bagi penderita asma, tentu akan cepat kambuh. "Nafasnya bisa sampai bunyi-bunyi," katanya.

Bagi mata, abu bisa bikin iritasi. Mata bisa abrasi dengan mengeluarkan kotoran. Ini sangat bahaya bagi pengguna lensa kontak. "Baiknya gunakan kaca mata."

Lalu bagi kulit, abu juga akan bikin iritasi. Kulit bisa memerah, gatal, dan lain-lain. Karena itu ia mengimbau sebaik mungkin menghindari abu. "Jika tidak perlu usahakan tidak ke luar rumah.Pakailah masker jika daerah Anda sedang terkena hujan abu," kata dia. (umi)

Sumber : http://life.viva.co.id/news/read/481520-tiga-bahaya-abu-vulkanik

Khutbah Jum’at: 3 Sikap Muslim Menyikapi Meletusnya Gunung Kelud

Gunung Kelud meletus
Gunung Kelud meletus, Kamis (13/2) malam. Hujan abu vulkanik mengguyur berbagai daerah hingga 300 Km dari lokasi gunung itu di Kediri. Daerah lainnya, seperti Jawa Barat, Jakarta dan Luar Jawa mungkin tidak merasakan dampaknya. Namun demikian, meletusnya Gunung Kelud dan bencana alam sejenis perlu disikapi dengan benar oleh umat Islam. Untuk itulah, khutbah Jum’at edisi 14 Rabi’ul Akhir 1435 H yang bertepatan dengan 14 Februari 2014 ini menghadirkan tema 3 Sikap Muslim Menyikapi Meletusnya Gunung Kelud.

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah,
Sebuah kabar duka dari Jawa Timur pagi tadi memenuhi media. Bahkan, sebagian daerah bukan hanya dapat menyaksikan dan membaca berita, tetapi langsung bisa merasakan dampaknya. Gunung Kelud meletus. Dan sejumlah daerah diguyur hujan abu vulkanik.

Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah,
Ada tiga sikap Muslim menyikapi bencana alam yang tidak dapat dicegah seperti meletusnya Gunung Kelud ini. Sikap ini terutama untuk kita yang tidak terkena dampaknya secara langsung.

Pertama, meyakini bahwa ini adalah takdir Allah. Keyakinan ini seiring sejalan dengan kesabaran dalam menghadapinya, dan kesabaran itu pertama-tama akan tampak dalam ucapan istrirja’; inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al Hadid : 22)

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At Taghabun : 11)

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
“(Orang-orang yang sabar) adalah orang-orang yang ketika ditimpa musibah, mereka mengatakan ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’” (QS. Al Baqarah : 156)

Kedua, membantu dan meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena dampak langsung bencana ini.

Seperti kita tahu, puluhan ribu orang mengungsi akibat meletusnya Gunung Kelud ini. Mereka meninggalkan rumah, yang juga kemudian akan menghadapi berbagai kendala seperti tempat penginapan maupun terbatasnya konsumsi dan sarana aktifitas lainnya. Anak-anak mereka juga pada hari-hari ini tiak bisa sekolah. Bahkan, ada yang kehilangan rumah karena ambruk terkena getaran. Atau yang mengalami kerusakan baik parah maupun ringan.

Sebagi umat yang bersaudara dalam keimanan, yang tidak terpisah oleh teritorial, daerah dan wilayah, sudah seharusnya kita mengulurkan tangan untuk meringankan beban mereka.

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى
“Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa” (QS. Al Maidah : 2)

اللّٰهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ
”Allah senantiasa menolong hambaNya, selama hambaNya suka menolong saudaranya” (HR. Muslim)

Ketiga, kita ingat akhirat, kita ingat kiamat

Setiap peristiwa dalam hidup ini, semestinya mengingatkan kita dengan akhirat. Terlebih, ketika terjadi peristiwa dahsyat seperti meletusnya Gunung Kelud ini. Bayangkan, meletusnya gunung Kelud ini didahului dengan kilat dan petir yang menyambar-nyambar. Lalu saat meletus, getarannya membuat rumah ambruk. Dentumannya terdengar hingga Yogyakarta. Abu vulkaniknya menghujani berbagai daerah hingga radius 300 Km. Laharnya panas luar biasa. Dan tidak ada teknologi sehebat apapun yang dapat mencegah gunung Kelud meletus sebagaimana gunung-gung berapi lainnya jika masanya tiba. Padahal, ini baru satu gunung.

Bagaimana jika Allah meletuskan semua gunung yang ada di bumi ini. Itulah peristiwa yang direkam Allah dalam surat Al Waqi’ah

إِذَا رُجَّتِ الْأَرْضُ رَجًّا . وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا . فَكَانَتْ هَبَاءً مُنْبَثًّا
“Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan,” (QS. Al Waqi’ah : 4-6)

Jika hari kiamat demikian dahsyat, jika hari pengadilan akhirat bahkan lebih dahsyat. Pertanyaannya adalah, sudahkah kita menyiapkan bekalnya? Selagi Allah memberikan kesempataan kepada kita, mari kita persiapkan bekal sebaik-baiknya.


إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ

Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba selagi ia belum sekarat
(HR. Tirmidzi, Ahmad, Thabrani, Ibnu Hibban, dan Abu Ya'la)

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِىءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِىءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا
Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari agar orang yang berbuat maksiat di siang hari bertaubat, dan Allah membentangkan tangan-Nya di siang hari agar orang yang berbuat maksiat di malam hari bertaubat. (Demikian itu tetap terjadi) sampai matahari terbit dari barat. (HR. Muslim)

وقل رب اغفر وارحم و انت خير الراحمين

KHUTBAH KEDUA


الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا


اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا مُنِيْبًا، وَعَمَلاً صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلْمًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيْمَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزْقًا حَلاَلاًَ طَيِّبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ.

اللَّهُمَّ رَبَّنَا احْفَظْ أَوْطَانَنَا وَأَعِزَّ سُلْطَانَنَا وَأَيِّدْهُ بِالْحَقِّ وَأَيِّدْ بِهِ الْحَقَّ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
اللَّهُمَّ رَبَّنَا اسْقِنَا مِنْ فَيْضِكَ الْمِدْرَارِ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الذَّاكِرِيْنَ لَكَ في اللَيْلِ وَالنَّهَارِ، الْمُسْتَغْفِرِيْنَ لَكَ بِالْعَشِيِّ وَالأَسْحَارِ
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.

عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
[Khutbah Jum'at edisi 14 Rabiul Akhir 1435 H bertepatan dengan 14 Februari 2014 M; Bersama Dakwah
 
Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2014/02/khutbah-jumat-3-sikap-muslim-menyikapi.html

Subhanallah. Gunung Kelud meletus, hujan abu hingga wilayah Jateng

kelud

Warga yang terdampak letusan Gunung Kelud, Kamis (13/02) telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Hujan abu akibat dampak letusan Gunung Kelud telah menerpa hingga sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Yogyakarta, yang berjarak lebih dari 200km dari gunung Kelud.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB, menyebutkan hujan abu menyebar di beberapa wilayah, seperti Kediri, Malang, Blitar, Surabaya, Ponorogo, hingga Pacitan, Solo, Yogya, Boyolali, Magelang, Purworejo, serta Temanggung.
 
Sejumlah laporan menyebutkan, masyarakat di sejumlah kota di Jatim, Jateng hingga pulau Madura, merasakan langsung terpaan hujan abu tersebut. 
 
Gunung Kelud yang terletak di perbatasan Kediri-Blitar, Jawa Timur, telah meletus sekitar pada pukul 22.50 WIB, Kamis (13/02) malam, demikian Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB, dalam keterangan resminya.

Seorang pembaca BBC Indonesia yang tinggal di Magelang, Jateng, mengatakan, hujan abu terjadi di wilayah tempat tinggalnya.

"Agak parah, Magelang masih hujan abu, deras," kata Faisal Alib dalam pesannya di situs Facebook BBC Indonesia, Jumat (14/02) pagi, sekitar pukul 08.30 WIB.

kelud

Hujan abu menerpa wilayah Kediri hingga sejumlah wilayah di Jawa Tengah.
"Abu vulkanik gunung Kelud sampai ke kota Kamal, Madura," kata Muhammad Taufik, dalam komentarnya.

Sementara, seorang warga di Surabaya, Merynda, mengatakan menyaksikan hujan abu di kotanya pada Jumat pagi. "Hujan abu lumayan tebal," tulisnya di laman situs Facebook Indonesia.

Evakuasi warga

BNPB menyatakan, proses evakuasi terhadap warga yang terdampak letusan gunung Kelud, yaitu mereka yang tinggal di radius 10 km.

Mereka yang diungsikan adalah warga dari 35 desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Blitar, Kediri, dan Malang.

"Jumlah penduduk terpapar sekitar 201.228 jiwa atau sekitar 58.341 jiwa kepala keluarga," ungkap data BNPB.

Menurut BNPB, masyarakat yang tinggal di radius 15 km banyak yang kerja bakti membersihkan pasir dan abu di jalan, meskipun hujan abu masih berlangsung.


Warga yang tinggal di wilayah terdampak diungsikan ke lokasi aman.
"Pembersihan dilakukan secara swadaya agar tidak ada kecelakaan lalu lintas karena tebal abu pasir sekitar 3-5 cm," kata BNPB dalam situs resminya.

Sementara, menurut BNPB pada Jumat (14/02) pagi, dampak langsung letusan gunung Kelud ini menimpa tiga desa di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

"Yang terdampak tiga desa di Kecamatan Kepung, yakni Desa Kebonrejo, Desa Besowo, serta Desa Kampung baru," demikian keterangan resmi BNPB.

Menurut BNPB, kebutuhan mendesak bagi warga yang tinggal di sekitar desa tersebut adalah masker, mck, air bersih, air minum dan makanan.

Sumber : http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/02/140214_gunung_kelud_meletus.shtml

Innalillah! Gunung Kelud Meletus, Kediri Hujan Kerikil

Gunung Kelud meletus (foto fajar.co.id)
Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur yang sudah beberapa hari menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik akhirnya meletus, Kamis (13/2) tengah malam. Getaran dahsyat akibat letusan gunung Kelud itu membuat sejumlah rumah di Kediri ambruk. Dentumannya bahkan terdengar hingga Yogyakarta.

Letusan Gunung Kelud juga mengakibatkan Kediri diguyur hujan kerikil sejak tengah malam. Awalnya sedikit, tapi lama-lama turun dengan kencang.

"Saya terbangun dan ketika keluar rumah ada suara gemerisik, saya pikir itu hujan air, tapi ternyata kerikil," kata Irma, salah seorang warga Kota Kediri, Jumat (14/2) dini hari seperti dikutip liputan6.com.

Ia mengaku suasana terlihat sangat mencekam, terlebih lagi cuaca juga mendung. Suara halilintar saling bersahutan, terutama di wilayah Gunung Kelud.

"Rasanya ngeri dan membuat merinding," katanya.

Hujan kerikil bukan hanya di luar ruangan, tapi juga sampai masuk ke dalam rumah. Kerikil lebih kasar daripada pasir itu memenuhi seluruh atap, lantai dan jalan.

Warga Kediri, khususnya dari empat kecamatan yang terdampak, berbondong-bondong mengungsi mencari tempat yang lebih aman. Jumlah mereka yang harus dievakuasi mencapai 66 ribu jiwa, yakni warga Kecamatan Ngancar, Kepung, Plosoklaten, dan Puncu.

Letusan Gunung Kelud ini juga mengakibatkan hujan abu di sejumlah daerah di Jawa Timur hingga Yogyakarta. Di Jawa Timur, hujan abu mengguyur hingga Gresik dan Lamongan. [AM/bersamadakwah]
 
*http://www.bersamadakwah.com/2014/02/innalillah-gunung-kelud-meletus-kediri.html

Heboh Video Injak Kepala Orang, Ini Jawaban Ustadz Hariri

Video ustadz Hariri injak kepala orang (Youtube)
Ustadz Hariri jadi sorotan di media massa dan di-bully oleh pengguna media sosial. Pasalnya, Ustadz yang beken lewat sinetron "Islam KTP" itu, terekam kamera menekan kepala pria yang membungkuk, dengan kakinya yang ditekukkan.

Dalam video yang diunggah di youtube dengan judul “Ustad Hariri Ngamuk dan Injak Kepala Orang” itu, ia kelihatan emosional. Namun, kalimat yang diucapkannya tidak begitu jelas terdengar dalam rekaman tersebut.

Dikutip dari Tribunnews, saat dihubungi wartawan via telepon, Ustadz Hariri membenarkan pria berjubah putih dengan sorban itu adalah benar dirinya. Namun, ia membantah apabila dalam video itu sedang marah-marah.

"Saya enggak marah. Itu beritanya sepotong sepotong, enggak ada awalan dan enggak ada akhiran. Jadi tanggangannya beragam, ditambah audio yang buruk dan yang dipakai bahasa daerah jadinya multi inteprtasi," ucapnya, Rabu (12/2), di ujung telepon.

Ustadz Hariri menceritakan bahwa peristiwa tersebut, terjadi satu bulan yang lalu saat ia berceramah di kawasan Cakuang, Bandung, Jawa Barat. Saat itu, ia menegur petugas sound system karena ada masalah pada audio.

"Saya hanya minta audionya diangkat, saya malah diteriakin. Reaksi orang-orang jadi heran, saya juga merasa heran. Dia cenderung menantang. Dan, ketika saya tanya dia malahan menantang. Terus saya bilang, daripada teriak-teriak mending minta maaf," lanjutnya.

Ustadz Hariri juga membantah jika disebut mendaratkan tendangan. Ia hanya mengunci supaya tidak pergi ke mana-mana sampai dirinya selesai berbicara. "Saya bukannya menendang tapi mengunci, saya bilang jangan ke mana-mana sampai saya selesai ngomong," ucapnya.

Ia juga menegaskan dirinya tidak minta orang yang dikuncinya untuk mencium kakinya. "Saya enggak minta cium kaki, enggak ada niat seperti itu," tandasnya. []
 

*http://www.bersamadakwah.com/2014/02/heboh-video-injak-kepala-orang-ini.html

Misteri jalan bermagnet di Gunung Kelud


mukalaut2.jpgMasih inget ngga gejala daya gaya tarik bumi akibat bentuk lekuk bumi serta adanya densitas tinggi yang menjadi sumber daya tarik ? Gejala itu mengakibatkan permukaan air laut tidak merata di bumi ini.

:( “Wharakadah … tulisane Pakdhe sudah banyak banget sih gimana ngingetnya, Pakdhe ?
Dongengan itu ada disini bercerita mengapa muka air laut tidak merata. Disitu dijelaskan bahwa gaya gravitasi bumi itu dapat terdistorsi akibat bentuk roman muka bumi.

Lah sekarang pernah ngga mendengar ada mobil yang bisa naik sendiri padahal mesin dimatikan ? Seperti yang tertulis di koran ini ? Apakah gejalanya sama ?

Mobil bergerak naik tanpa mesin.

Tentunya salah satu yang menarik disini adalah apakah ada gaya tarik bumi atau magnet yang menarik mobil sehingga ada yang mengatakan dan menyatakan bahwa badan mobil dapat naik keatas tanpa mesin ? Gejala ini banyak yang diakui pernah diamati dibanyak tempat. Ada yang bilang ada di Arab, tapi saya belum pernah melihatnya. Juga ada yang ada di Gunung Kelud Jawa Timur yang bahkan hingga menarik minat MIPA Geofisika ITS untuk membuktikannya.

Saya tertarik dengan yang telah diteliti oleh kawan-kawan saya Pak Seno (Dosen Geofisika) dan Pak Amin (Dosen Teknik Sipil) dari ITS, karena beliau berdua menyatakan misteri mobil berjalan naik di Gunung Kelud tidak terbukti adanya gaya magnet sehingga mobil berjalan keatas. Bahkan Pak Amien pernah menyatakan jalan itu justru miring 5% menurun sesuai arah pergerakan mobil. Pak Amien-pun menyatakan Jalan Misteri di Gunung Kelud Ternyata Hanya Ilusi

Lantas seperti apa ilusinya ? Sayangnya, di semua berita yang ada tidak ada penjelasannya bahkan fenomenanya tidak ditegaskan atau dijelaskan secara mudah. Juga uraian Pak Yohannes Suryapun tidak dijelaskan secara grafis. Ah kurang matep ya ?
:( “Lah ya uwis pakdhe, jelasnya saja gimana ? Jangan nambahin, Thole jadi penasaran gitu”
Ilusi
ilusi_jalan_1.jpgKetika mobil berjalan pada tempat yang datar, maka yang dilihat oleh mata kita adalah pohon-pohon yang ada di kiri kanan jalan. Secara logika sederhana, dan sudah otomatis di otak bahwa pohon ini akan berdiri tegak ke atas. Begitu juga ketika jalanan menurun, maka pohon ini akan tetap terlihat tegak vertikal keatas.
Gambar disebelah ini memperlihatkan secara normal bahwa mobil dengan mesin menyala berjalan sesuai dengan arah dan pohon berdiri vertikal sebagai acuan mata untuk melihat mana atas dan bawah.

Bagaimana mungkin kita berilusi ketika berada dalam kendaraan (mobil) ?

Ketika jalan itu miring sedangkan pohon yang sering kita pergunakan sebagai “acuan vertikal” juga miring maka yang terjadi seperti dalam gambar disebelah ini. Klick gambarnya untuk memperbesar. Sebanrany amobil ini mundur sendiri ketika mesin dimatikan. Arah kemiringan jalan sebenarnya ke arah kanan (sebelah kanan rendah), namun pepohonan ini miring dengan arah yang berlawanan dengan kemiringan jalan. Sehingga pikiran kita “tertipu” oleh mata kita yang seolah-olah melihat kemiringan jalan kearah kiri. Logika kita menyatakan seperti gambar normal diatas.
ilusi_jalan_2.jpg
Ilusi mobil jalan naik.
Pada ruas-ruasa jalan tertentu gejala ini akan lebih mudah menipu mata kita apalagi kalau kita sedang pada sebuah tempat atau jalan panjang yang secara naik (menanjak) tetapi ada ruas kecil menurun seperti dibawah ini. ketika mobil pada posisi di ruas jalan yang menurun ini akan terasa seolah-olah mobil tetap menanjak karena kemiringan jalan sangat landai dan pepohonan menipu persepsi otak.

ilusi_jalan_4.jpg :( ” Lah Pakdhe, Mengapa pepohonan ini kok bisa miring seperti itu ? Emangnya pohonnya menari-nari karena mataharinya bergerak dari barat ketimur, ya ?
:D “Lah ini Thole, ada pelajaran khusus tentang ilmu kebumian untuk menjelaskannya namanya Soil creep atau rayapan tanah”
:( “Oh tanahnya ada rayapnya ya, Pakdhe ?”
:D “Hust, bukan itu, tanahnya yang bergerak merayap. Tak kuethak kowe!”
Nah inilah yang lebih menarik melihat gejala tipuan yang dibuat oleh alam. Bagaimana mungkin pohon dapat meliuk-liuk. Pohon akan selalu menuju matahari, begitu kata ahli perpohonan (biologist).
Soil Creep atau Rayapan Tanah 

ilusi_jalan_3.jpg
Soil creep - Click to enlarge Gejala rayapan tanah ini sering ditandai dengan bentuk pohon yang miring atau bahkan melengkung. Profil tanahnya akan terlihat melengkung pada bagian permukaan. Pelengkungan tanah bagian atas (soil) ini terjadi karena proses pemanasan (pemuaian) dan pendinginan (penyusutan) yang terjadi secara berulang-ulang.

soil_creep.jpgSecara sederhana dapat digambarkan seperti ini
  1. Pada waktu siang hari tanah mengambang karena panas. Maka permukaan tanah miring ini akan memuai mengikuti garis 1→ 2. Yaitu tegak lurus dari bidang permukaan.
  2. Pada waktu malam hari terjadi pengurangan suhu atau pendinginan tanah. Pendinginan ini tidak lagi kembali dari titik 2 kelokasi semula (1) , tetapi yang terjadi adalah penurunan dari titik 2 → 3 secara vertikal karena mengikuti gravitasi bumi.
  3. Proses ini mengakibatkan adanya resultan perubahan posisi dari titik-titik permukaan. Karena proses ini berulang-ulang siang malam, juga musim panas dan musim dingin, maka permukaan tanah itu menjadi terlihat melengkung.
  4. Pelengkungan in akan mempengaruhi pepohonan juga tiang-tiang listrik yang terpancang dipermukaan tanah ini.
Jadi sekarang kalau kamu sudah mampu melihat ada gejala tanah melengkung atau pohon melengkung. Kita perlu hati-hati dan perlu mengamati lingkungan terutama pada tanah yang miring. Perlu diamati apakah disitu terjadi proses perayapan tanah yang dapat membahayakan. Pelengkungan pohon ini dapat juga disebabkan oleh proses sliding (landslide).
:D “Thole, masih inget jenis jenis gerakan tanah nggak ?”
:( “Ya inget Pakdhe, dulu waktu pakdhe njelasin jenis tanah longsor, kan ?”
:D “Tumben kelingan, daya ingatmu bertambah Thole”
:( “Ya ngga pakdhe, saiki aku tinggal tanya sama Oom Gugle atau Tante Wiki aja kok Pakdhe” :P

 Sumber : http://rovicky.wordpress.com/2007/07/20/misteri-jalan-bermagnet/

Ini Foto Gunung Kelud Saat Meletus

Headline
Gunung Kelud di Kediri Meletus - (Foto: inilah.com/Riset)

INILAHCOM, Jakarta - Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur telah dianikkan statusnya menjadi awas. Bahkan Kelud sempat meletus dan mengeluarkan materialnya.

Dari gambar yang diperoleh melalui kamera pematau, lava pijar dari Gunung Kelud sudah mulai keluar ke berbagai arah. Lava pijar itu menyelimuti hampir seluruh puncak Gunung Kelud.

Selain itu awan hitam dan petir mengelilingi Gunung Kelud saat mengeluarkan lava pijarnya. Hingga saat ini material dari letusan tersebut masih terjadi di lokasi.

Beberapa warga juga dilarang untuk berada diradius 15 kilometer karena abu vulkani sudah terus menyelimuti wilayah disekitar Gunung Kelud.[jat]

Sumber : http://nasional.inilah.com/read/detail/2073869/ini-foto-gunung-kelud-saat-meletus#.Uv1mFKJvcdU

Ini Dia Penampakan Letusan Dahsyat Gunung Kelud


Ini Dia Penampakan Letusan Dahsyat Gunung Kelud - Kelud_02.jpg




TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Gunung Kelud yang berada di wilayah Kediri, Jawa Timur meletus sekitar pukul 22.50 WIB. Ribuan warga pun berbondong-bondong mengungsi.

Hujan kerikil dan abu pekat pun tidak lama kemudian berjatuhan. Suara dentuman terdengar dahsyat bahkan hingga ke wilayah Jawa Tengah.

Tribunnews mendapatkan foto-foto letusan Gunung Kelud dari salah seorang warga bernama Ari Juliardi yang kebetulan berada di Kecamatan Wates, Kediri, Jawa Timur.

Dalam foto tersebut terlihat samar-samar dalam kegelapan adanya asap pekat dan pijaran lava berwarna merah berguguran keluar dari perut Gunung Kelud. Ada pula kilatan petir menyambar di atas letusan Gunung Kelud.

Foto tersebut kata Ari diambil menggunakan kamera dari Kecamatan Wates yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Gunung Kelud. Ari menuturkan suara dentuman Gunung Kelud terdengar seperti ledakan bom C4.

Bahkan, Kepala Pantau Pos Pantau Gunung Kelud, Khairul Huda menilai, letusan Gunung Kelud saat ini paling dahsyat diantara letusan sebelumnya, 2007 dan 1990.

"Ledakan kali ini paling dahsyat sehingga suaranya sampai Yogyakarta. Kami tidak tahu kondisi ini sampai kapan dan berakhir sampai mana," Khairul Huda, Jumat (14/2/2014) dini hari.

Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2014/02/14/ini-dia-penampakan-letusan-dahsyat-gunung-kelud

Hikmah Bencana, Kembalilah Pada Syariah-Nya

Bencana datang silih berganti. Berupa banjir, gempa bumi, tanah longsor hingga letusan gunung berapi. Bila dipandang dari sisi geologi, Indonesia memang merupakan negara yang rawan akan bencana. Menurut data, ada Sekitar 282 kabupaten di Indonesia atau setara dengan 2/3 wilayah Indonesia masuk dalam kategori rawan bencana alam.

Negri ini dilingkupi oleh cincin api atau ring of fire yang ditandai dengan adanya rangkaian pegunungan yang membentang dari Sumatera hingga kebagian timur, yakni Nusa Tenggara Timur dan Maluku, sebuah jalur rangkaian gunung api aktif di dunia.

Secara histografi, Indonesia merupakan wilayah langganan gempa bumi dan tsunami. Negri ini dikepung oleh lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Sewaktu-waktu jika lempeng ini bergeser patah menimbulkan gempa bumi. Selanjutnya jika terjadi tumbukan antar lempeng tektonik dapat menghasilkan tsunami, sebagaimana terjadi di Aceh dan Mentawai.

Akhir-akhir ini terjadi beberapa bencana yang menimpa saudara-saudara kita. Di Wasior, banjir bandang menelan banyak korban jiwa dan menghanyutkan rumah-rumah penduduk. Diikuti dengan musibah tsunami di Mentawai. Kemudian disusul meletusnya gunung merapi di Jawa Tengah. “Wedhus gembel” mengamuk, menerjang serta memanggang beberapa wilayah di kabupaten Sleman, Boyolali dan Magelang.

Pertanyaannya, apakah semua ini hanyalah sebuah fenomena alam semata yang dikarenakan letak wilayah Indonesia yang rawan terjadi bencana? Tentu saja tidak. Semua itu adalah atas kehendak Allah (Al-Jabbar). Meskipun secara geografis menjadi wilayah rawan bencana, jika Allah tidak berkehendak, maka bencana alam takkan mungkin terjadi. Dia-lah yang menguasai langit dan bumi beserta isinya. Dzat yang mengatur atau memerintah segala makhluk ciptaan-Nya sesuai dengan kehendak dan iradah-Nya.

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. al-Hadid : 22)

Ini merupakan bukti kebesaran Allah swt dan betapa kecilnya manusia. Betapa kuasanya Allah atas segala sesuatu. Maka kita harus berusaha untuk mengambil hikmahnya. Mengevaluasi atas apa yang telah dilakukan selama ini.

Adzab, cobaan atau peringatan

Bencana yang menimpa negri muslim terbesar di dunia ini bisa berupa adzab, cobaan atau peringatan dari Allah swt. Hal ini disebabkan oleh ulah tangan-tangan manusia itu sendiri yang telah melanggar tuntunan Allah swt. Menyekutukan Allah, tidak mau sholat, tidak mau zakat, homo seksual, dll.

Sebagaimana kaum-kaum yang terdahulu. Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (QS. al-Ankabut : 40)

Musibah adalah cobaan bagi orang-orang yang beriman sekaligus penebus kesalahan yang pernah dilakukan.

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun (seusngguhnya kami milik Allah dan sesunnguhnya kami sedang menuju kemabali kepada-Nya) Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah : 155 -157)

Abu Hurairah r.a. berkata: "Ketika turun ayat 'man ya'mal suuan yujza bihi' (Siapa yang berbuat kesalahan akan mendapat balasannya (QS . An-Nisa: 123), kaum muslimin kelihatan dalam keadaan susah. Rasulullah Saw bersabda kepada mereka; 'Bidiklah dan dekat-dekatkan sasaran. Sesungguhnya dalam setiap musibah yang menimpa orang Islam, ada kaffarah sampai pun duri yang mengenainya dan kecelakaan yang menimpanya”. (HR. Muslim, at-Turmudzi, dan an-Nasai)

Semoga semua bencana ini dikarenakan Allah (Ar-Rahim) masih menyayangi kita. Ibarat orang tua yang masih menyayangi anaknya, sudah semestinya ia akan selalu memperingatkan dan memberikan teguran kepada buah hatinya yang nakal, entah dengan jeweran atau apapun itu. Semoga Allah menampuni kita, dan semoga negri ini segera sadar untuk meninggalkan hukum-hukum kufur kemudian menggantinya dengan syariah Islam secara kaffah dalam bingkai Negara khilafah, niscaya Indonesia mendapat berkah. Amin.

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka menolak (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (QS. Al-A’raf : 96 – 99).

 Wallahu a'lam bi ash-shawab.

Sumber : http://www.manubanat-kudus.sch.id/index.php/agama/122-hikmah-bencana-kembalilah-pada-syariah-nya

Allah tunjukkan kebesaran-Nya melalui Gunung Kelud

Semuanya mesti tersadar, bahwa ada kekuatan besar yang mengendalikan alam ini. Suara letusan Gunung Kelud yang terdengar dari berbagai daerah membuat suatu tanda tanya dan kepanikan. Lebih seru lagi di daerah yang tidak jauh dari sekitar kelud. Kepanikan, berlari mencari tempat perlindungan yang lebih aman.

Pekik takbir mewarnai kekalutan mereka yang sedang mengalami bencana. Tak henti-hentinya dzikir dilantunkan, memohon perlindungan pada Allah. Jika kondisi sudah seperti ini, manusia akan menjadi ingat pada Allah dan mendekat yang sedekat-dekatnya pada Allah.

Allahu Akbar! Allah Maha Besar. Kita hanya makhluk yang kecil, lemah dan tak berdaya di hadapan Allah. Allah tunjukkan kekuasaan-Nya.

Suara Letusan Gunung Kelud Dahsyat, Terdengar Hingga ke Kota Kediri

Suara Letusan Gunung Kelud Dahsyat, Terdengar Hingga ke Kota Kediri

Gunung Kelud Meletus 

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Gunung Kelud akhirnya meletus, Kamis (13/2/2014) pukul 22.50 WIB. Suara ledakannya sangat dahsyat, terdengar hingga di Kota Kediri yang berjarak 45 km dari kubah lava.

"Gunung Kelud telah meletus pada pukul 22.50 WIB, suara letusan eksplosifnya sangat dahsyat," ujar Gede Suartika, Pejabat Pelaksana Bidang Pengamanan dan Penyelidikan Gunung Api saat dikonfirmasi, Kamis (13/2/2014) malam.

Suasana di kawasan lereng Gunung Kelud sendiri Kamis (13/2/2014) malam mulai dilanda kepanikan massal. Sebagian warga mulai menjauh dari radius 10 km dari kubah lava.

"Malam ini masyarakat sudah mulai berbondong-bondong mengungsi. Ada yang naik motor, ada yang naik kendaraan pribadi," ujar Parni (50) salah satu warga.

Warga mulai mengungsi secara tergesa-gesa, setelah mendapat pemberitahuan dari warga lainnya kalau Gunung Kelud meletus. Ironisnya pengungsian ini dilakukan atas inisiatif warga, tidak dikoordinir aparat desa.

Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2014/02/13/suara-letusan-gunung-kelud-dahsyat-terdengar-hingga-ke-kota-kediri

Subhanallah.... Jasad ribuan tahun masih utuh dan darah mengalir harum ....


"Janganlah sekali kali kamu mengira bahwa orang orang yang gugur di jalan Allah itu mati, tetapi mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rizki." (QS. Al Baqarah, 169)
 
JASAD SYUHADAA' dengan kulit nya, rambut nya dan kuku kuku nya tersebar bergeletakan di gurun Uhud.


Waktu terjadi banjir di madinah, kuburan 70 orang keluarga perang uhud itu kena banjir, mayatnya timbul keluar, masih utuh karena dikubur dipasir. Sampai banjir surut, darahnya masih mengalir harum. Terus dikubur lagi, tapi sudah tidak ditandai nama nama mayat tsb, yang ditandai karena dikenali cuma 2, yaitu Hamzah karena diketahui dadanya bolong dan jantungnya tidak ada karena telah dimakan oleh hindun, badannya tinggi besar. Jasadnya masih berdarah, dan harum, bahkan tangannya masih menutup lukanya dilambung yang terkena tombak, yang masih keluar darah, walaupun sudah beberapa ribu tahun. Dan yang satu lagi adalah Abdullah bin Jaz karena diketahui kuping dan hidungnya terpotong-potong karena diikat benang. Kedua orang inilah yang sekarang nisannya ada di Uhud. Jadi kalau sekarang kita berziarah ke gunung uhud, hanya ada 2 nisan saja.
Sebuah “Kesaksian”

Dr Thariq As-Suwaidan dalam kasetnya yang berharga, “Qisshatun Nihayah”, yang dinukil secara langsung dari Syaikh Mahmud Ash-Shawaf menyebutkan peristiwa besar yang dialami oleh sebagian ulama dalam penguburan ulang sebagian sahabat yang gugur syahid di perang Uhud.

Bagaimana mereka menyaksikan para sahabat setelah 1400 tahun berlalu, bagaimana jasad mereka seperti sedia kala tanpa perubahan, tanpa pembusukan. Sebagai bukti nyata atas kebenaran berita gembira dari Nabi Muhammad SAW kepada para syuhada, bahwa bumi tidak memakan jasad mereka.

Berikut adalah sebagian dari kaset pembicaraan Dr Thariq As-Suwaidan tentang peristiwa tersebut.

“Syaikh Mahmud Ash-Shawaf telah menyampaikan kepada kami bahwa dia adalah salah seorang yang diundang dari kalangan ulama besar untuk pemakaman ulang para sahabat yang gugur syahid di perang Uhud di kompleks kuburan syuhada Uhud, pekuburan yang terkenal. Karena diterjang banjir, maka sebagian jasadnya muncul ke permukaan. Para ulama diundang untuk mengubur ulang para sahabat tersebut.

Beliau berkata” Di antara orang yang aku kuburkan adalah Hamzah, badannya besar, kedua telinga dan hidungnya terpotong, perutnya terbelah, dia meletakkan tangannya diatas perutnya. Ketika kami menggerakkannya dan mengangkat tangannya, darahnya mengalir. Aku menguburkannya bersama sahabat-sahabat lainnya yang gugur syahid di Uhud.”

Dr Thariq As-suwaidan berkata,” ini adalah perkara yang terbukti secara mutawatir dan dengan mata kepala. Semoga Allah menyampaikan kita semua ke derajat para syuhada. Syaikh Mahmud telah menyampaikan kepada kami tentang aroma harum misk yang berasal darinya ketika darah mengalir dari jasad Hamzah.”

Subhanallah, setelah 1400 tahun lebih, betapa agungnya Engkau ya Allah. Alangkah besarnya kekuasaan-Mu, Maha suci Engkau. Betapa utamanya, betapa mulianya, Allah memberikannya kepada para syuhada. Jika seperti itu kemuliaan jasadnya yang terpendam di perut bumi yang tak seorangpun melihatnya, lalu bagaimanakah dengan kemuliannya di surga yang luasnya seluas langit dan bumi.

Selamat bagi yang telah melihat sahabat mulia ini, Hamzah bin Abdul Mutthalib paman Rasulullah SAW

Jasad Syuhada Yang Tidak Mengalami Pembusukkan
  
Jabir bin Abdillah bercerita, ”Menjelang perang Uhud, ayahku memanggilku pada malam hari. Ia berkata: ’Aku merasa akan menjadi orang yang paling pertama gugur di antara para sahabat Nabi SAW. Sungguh aku tidak meninggalkan sesuatupun yang lebih kusayangi selain engkau, disamping Nabi SAW. Sesungguhnya aku memiliki hutang, maka lunasilah. Dan bersikap baiklah kepada saudara-saudara perempuanmu.’ Keesokan harinya, ia pun menjadi orang yang pertama gugur. Ia dimakamkan bersama orang yang lain dalam satu lubang kubur. Tetapi hatiku merasa kurang nyaman membiarkan ayahku membagi lubang kubur bersama orang lain. Enam bulan kemudian, aku membongkar makamnya dan mengeluarkannya. Ajaib, jasadnya masih tetap utuh sama seperti pertama kali aku menguburkannya.” (HR. Bukhari, Fathul Bari, 3/214 )

Petikan hadist di atas membuktikan dimana ayah Jabir terbunuh dalam perang Uhud dan ketika enam bulan kemudian makamnya dibongkar, maka jasadnya tetap utuh. Enam bulan adalah waktu yang lama di mana tubuh mayat seharusnya sudah hancur berantakan. Penelitian membuktikan bahwa 24-36 jam pertama mayat dikuburkan, maka bola mata mulai menonjol dan kornea menghitam. Cabang-cabang urat nadi mulai terlihat di perut dan dada. 2-5 hari berikutnya, wajah dan seluruh tubuh menggelembung, dari tubuh mayat keluar bau busuk. Setelah melewati 5-10 hari, kulit mulai rapuh dan tubuh di kerubungi larva. Organ-organ tubuh meleleh ke tanah dan mulai menyisakan tulang saja. (dinukil dari buku Ushuluth Thibbisy Syar’i, Dr. Muhammad Ahmad Sulaiman)
 
Sumber : http://smart-islam.blogspot.com/2013/11/subhanallah-jasad-ribuan-tahun-masih.html

Daftar Postingan Terbaru

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/