(ANTARA FOTO/Syaiful Arif)
Kamdir (53), warga Dusun Reco, Kecamatan Kandat, Wates, Kediri, mengaku sengaja mengumpulkan abu atau pasir halus untuk dinaikkan ke truk dan dibawa ke sebuah tempat.
"Ya, nanti dipakai sendiri, suatu saat pasti butuh," ujar Kamdir saat ditemui VIVAnews, Sabtu 15 Februari 2014. Pengakuan Kamdir itu juga dibenarkan oleh tiga rekannya.
Kamdir, bersama rekannya membersihkan debu yang berserakan di area jalan persawahan di Desa Reco. Sejak pagi tadi, lima orang itu, mengumpulkan debu-debu ke atas truk. "Ini sudah dapat satu engkel truk," ujarnya.
Dia mengatakan, pasir-pasir itu juga akan digunakan untuk memperbaiki rumahnya yang rusak akibat hantaman debu dan kerikil saat erupsi. Di samping kata dia, debu atau pasir itu juga bisa dijual bila ada yang membutuhkan.
"Kalau tahun 2007, satu engkel truk dihargai Rp400 ribu oleh pengepul, sekarang belum tahu, sampai berapa," terang Kamdir. Ia menyatakan, erupsi Kelud memang suatu bencana, tapi juga membawa manfaat.
"Semua ini berkah dari Gusti Allah. Pasir ini bisa dimanfaatkan, ini juga rezeki yang harus disyukuri. Memang bencana yang merusak rumah, sawah dan harta lainnya, tapi diganti sama Allah dengan pasir," kata rekan Kamdir menambahkan.
Dengan menggunakan sekop dan cangkul, warga tampak semringah mengumpulkan pasir yang menggunung di jalanan untuk dinaikkan ke truk. Warga lainnya, selain membersihkan, juga ikut mengumpulkan pasir menjadi gundukan di halaman rumahnya. Beberapa di antaranya terlihat memasukkan pasir ke dalam karung-karung untuk disimpan untuk digunakan kemudian hari.
Sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/481595-berkah-abu-kelud-bagi-warga-kediri
0 komentar:
Posting Komentar