Diperkirakan berusia 2.000 tahun, oase itu memiliki danau berbentuk bulan sabit yang dinamai Yueyaquan, sejumlah bangunan tua dari masa Dinasti Han, dan hijau pepohonan yang menyejukkan mata di tengah gersangnya pasir.
Seperti dimuat News.com.au, Selasa (14/5/2013), oasis kecil itu di masa lalu menjadi bagian dari rute perdagangan Jalur Sutra, sekaligus pusat perdagangan antara China dan Barat.
Seperti halnya situs kuno lainnya, danau yang ada di sana mulai menua, ditelan pasir, dan terhapus selamanya dalam sejarah. Nyaris kering kerontang!
Danau sepanjang 218 meter, berisi air tawar. Berdasarkan pengukuran tahun 1960, kedalaman danau adalah 4-5 meter, dengan maksimal kedalaman 7,5 meter.
Pada 40 tahun berikutnya danau itu menyempit, luasnya menjadi 5.500 meter persegi, dengan kedalaman rata-rata hanya 0,9 meter atau maksimal 1,3 meter.
Namun, berkat pariwisata dan intervensi pemerintah, Yueyaquan Crescent Lake tetap lestari dan jadi tujuan wisata.
Pada 2006 pemerintah lokal dibantu pemerintah pusat mengisi danau, dan mengembalikan kedalamannya. Danau dan gurun sekitarnya kini sangat populer di kalangan turis, menawarkan atraksi menunggang unta atau melaju di tengah gurun memakai jeep.
Sementara, wilayah Dunhuang memiliki iklim kering. Amat panas di musim panas dan bikin menggigil di musim dingin.
Hujan hanya terjadi dalam jumlah kecil dan cepat menguap, sehingga pemandangan di sana didominasi gurun.
Untuk mencegah pertumbuhan gurun yang makin tak terkendali, pemerintah telah berusaha untuk mengatasi dengan berbagai cara. Salah satunya menciptakan 'green wall' atau 'tembok hijau' -- berupa hutan untuk mencegat makin meluasnya hamparan pasir. (Ein/*)
Sumber : http://news.liputan6.com/read/585846/menakjubkan-oasis-berusia-2000-tahun-di-tengah-gurun-china
0 komentar:
Posting Komentar