Bermanfaat bagi yang lainnya
Home » » Rasa Daging Manusia Mirip Babi

Rasa Daging Manusia Mirip Babi

Indonesia memiliki Sumanto, lelaki yang sempat dijuluki ‘’Kanibal dari Purbalingga’’. Sewaktu merantau ke Lampung tahun 1988, ia menuntut ilmu hitam pada Taslim. Kalau ingin menemukan kedamaian abadi dan bisa menghidupkan orang mati, kata Taslim, maka Sumanto harus memakan daging tujuh manusia. Sumanto menjalaninya, tapi keburu ditangkap sebelum kelar memenuhi syarat. Di persidangan, warga Desa Plumutan, Purbalingga, Jawa Tengah, ini mengaku telah memakan tiga manusia di Lampung dan kampung halamannya.
Sumanto tak sendirian. Di Jerman, ada warga yang dijuluki ‘’Si Penjagal dari Rottenberg’’. Itulah Armien Meiwes. Seperti dikutip surat kabar Hamburger Abendblatt edisi 5 Januari 2004, di persidangan Meiwes mengaku telah memakan manusia.
Bagaimana sih rasa daging manusia?

“Rasanya mirip daging babi,” kata Armien Meiwes. Hal yang sama dikemukakan Sumanto, namun menurutnya lebih enak lagi rasa daging anjing, tikus, atau kucing.

Itulah salah satu dampak memakan makanan haram (daging babi) terhadap kejiwaan manusia. Selain jadi cenderung doyan makan daging manusia, pemakan babi juga akan luruh dan hilang rasa cemburu atau decorum (girah)-nya.

Demikian disampaikan Nurbowo MBA dari Halal Watch, saat menjadi pembicara dalam Seminar Reboan di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI), Depok, Rabu sore, 22 Mei 2013.

Seminar bertajuk ‘’Bincang Halal’’ (Bilal) itu berlangsung di Ruang Seminar Gedung B Fasilkom UI Depok. Penyelenggaranya Forum Ukhuwah Kerohanian Islam (FUKI) Fasilkom UI. Sekitar 75 peserta yang kebanyakan mahasiswa, menghadiri acara tersebut.

Selain Nurbowo, seminar juga mendatangkan narasumber Kusnadi, pelaku usaha pangan organik-herbal halal yang memiliki gerai Halalmart.

Dalam pengantarnya Nurbowo mengatakan, Seminar Bilal ini sangat penting mengingat Kota Depok sejak 2011 telah dideklarasikan oleh pemerintah kota setempat sebagai ‘’Kota Halal’’.

‘’Depok dideklarasikan oleh Pemkot Depok sebagai ‘Kota Halal’ pada Maret 2011. Dengan demikian, Depok menjadi ‘Kota Halal’ kedua di Provinsi Jawa Barat setelah Kota Bogor pada 2009,’’ papar Nurbowo.

Pengasuh Rubrik ‘Info Halal’ di Majalah AULIA dan Tazakka ini mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga sudah mencanangkan tekad untuk menjadikan Jawa Barat sebagai ‘Provinsi Halal’ pada tahun 2014.

Tekad tersebut ditandai dengan penyelenggaraan Indonesia Halal Exibition Jawa Barat (Indhex Jabar 2013) di Gasibu Bandung, 4-7 Juli 2013.

Dalam paparannya Nurbowo mengingatkan, produk halal-thayib merupakan keharusan bagi kaum Muslimin. Hal ini diamanatkan Al- Qur’an misalnya dalam Surat Al-Maidah ayat 88: ‘’Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepadanya.’’

Demikian juga firman-Nya dalam Surah Al-An’aam ayat 119 dan Al Baqoroh ayat 172.

Sesuai misi Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin, konsep halal-thayib juga berlaku universal. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam Al- Qur’an Surah Al Baqarah ayat 168: ‘’Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari yang ada di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu musuh nyata bagimu.’’

Contohnya babi, yang berbahaya bagi siapapun yang mengonsumsinya. Karena itu, tidak hanya Islam yang mengharamkan babi.

Larangan memakan babi disebut dalam Al- Qur’an Surah Al Maidah ayat 3, dan diperkuat dengan hadits nabi SAW. Yahudi ortodox juga pantang mengonsumsi babi. Injil pun melarang manusia memanfaatkan babi. Pemakan babi bakal musnah dari muka bumi karena azab Ilahi (Yes 66:1-4, 16-17; Ulangan 14: 7-8, dll).

Selain merusak kejiwaan, produk haram juga mempengaruhi spiritualitas. Dalam sebuah hadits dikisahkan, suatu ketika seorang sahabat yang bernama Sa’ad bertanya kepada Rasulullah SAW bagaimana caranya agar dia bisa menjadi orang yang doanya mustajab (diijabah oleh Allah). Maka jawab Rasul, ‘’Perbaikilah makanmu, maka Allah akan mengabulkan doamu’’ (HR Ath-Thabrani).

Sebaliknya, Nabi SAW pernah mengisahkan seorang musafir lusuh yang mengangkat tangannya ke langit sambil berdoa, ‘’Wahai Tuhan, Wahai Tuhan (perkenankan doaku)’’ tapi makanan yang dimakannya haram, minumnya haram, pakaian yang dikenakannya haram, diberi makan yang haram. ‘’Bagaimana mungkin dikabulkan doanya?” ujar Nabi (HR. Muslim melalui Abu Hurairah).

Bahkan ada peringatan yang sangat keras dari Rasulullah SAW jika umat Islam memakan barang yang haram, yaitu, ‘’Setiap daging yang tumbuh dari yang haram, maka nerakalah tempat yang pantas baginya’’ (HR At-Thurmudzi).

Sebenarnya, lanjut Nurbowo yang juga aktif di Komunitas Milis Halal-Baik-Enak, jenis barang yang diharamkan sangatlah sedikit dibanding yang halal. Karena itu para ulama membuat kaedah: al-ashl fil asyâ’ al-ibahah hattâ yadullad dalîl ‘alâ tahrîmih. Segala sesuatu hukum asalnya (default) adalah halal kecuali ada dalil yang mengharamkannya.

Namun, melalui industrialisasi modern kapitalisme yang berazas al-ghoyah tubarrir al-washilah (tujuan menghalalkan cara) dan berprinsip zero wasting (minimalisasi sampah) untuk profit maximazing (memaksimalkan keuntungan), yang sedikit itu justru menjadi sangat fungsional. Dalam bahasa lain, yang minoritas ini menjadi tirani bagi mayoritas.

Pembicara mencontohkan babi. Dalam kalkulasi bisnis kapitalisme, nyaris semua bagian dari tubuh babi merupakan bahan produksi yang lebih efisien dan komersial. Misalnya sampah berupa kulit atau tulang babi, yang ternyata unggul digunakan dalam produksi gelatin (sejenis protein).

Di dunia industri, gelatin merupakan sebuah miracle food karena multifungsinya luar biasa dan tak tertandingi. Gelatin digunakan sebagai bahan pengisi, pengemulsi (emulsifier), pengikat, pengendap, dan pemerkaya gizi. Karakteristiknya yang lentur dapat membentuk lapisan tipis elastis, film transparan yang kuat, dan daya cernanya tinggi.

Bahan pangan yang mengandung gelatin memiliki sensasi istimewa ketika menyentuh lidah. Sifat melting in the mouth ini belum tergantikan oleh bahan lain.

Nah, gelatin yang lebih efisien dan ekonomis adalah yang terbuat dari tulang atau kulit babi (Encyclopedia of Chemical Technology, 2nd ed, 1996).

Berdasarkan ‘’peta kemungkinan pencemaran babi’’ yang dibuat LPPOM MUI, Nurbowo menunjukkan bagian-bagian tubuh babi bisa digunakan dalam pembuatan berbagai produk kebutuhan sehari-hari seperti makanan, obat, sikat gigi, kuas kue, sampai sepatu dan jaket kulit.

Pemaparan melalui slideshow tersebut membuat para peserta seminar terperangah. Sebenar-sebentar terdengar pekik kaget diikuti istighfar tanda keterkejutan dan penyesalan.

Pembicara kemudian memberikan tip memilih produk halal. ‘’Jadi mulai saat ini, khususnya Anda kaum Muslimah, harus meningkatkan pengetahuan agama, memahami titik kritis produk, menjadi konsumen yang cerdas dan kritis, serta mendakwahkan kesadaran untuk memilih produk halal,’’ tutur Nurbowo.

Kusnadi melengkapinya dengan memberikan tip memilih produk daging ayam yang halal-thayib. Ia mencontohkan ayam yang diproduksi A’Baik Chicken, yakni ayam organik-herbal yang sudah bersertifikat halal.

Dalam sesi diskusi yang berlangsung dua termin itu para mahasiswa antusias menanyakan seputar alkohol dan khamar, penggunaan angciu, prosedur sertifikasi, label halal, regulasi halal, dan cara memilih produk halal.

Kepada Ketua FUKI Fasilkom UI, Abdullah Izzuddin, kedua pembicara menyarankan agar FUKI memfasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pedagang makanan dan minuman di sekitar kampus mereka. (muslimdaily)

14 komentar:

  1. mav nih mau keritik sedikit, tulisan artikelnye sedikit dirapikan agar enak dibaca, kalo bisa fontnya agak diperbesar sedikit, terima kasih

    BalasHapus
  2. Masuk akal juga artikel nya...
    Tapi di Indonesia belum ada pemakan daging babi yg di cap Teroris.
    Belum ada juga pemakan daging babi yg menghalalkan membunuh manusia atas dasar agama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya bergembiralah karena anda dan teman-teman pemakan daging Babi lainnya ternyata mungkin adalah mahluk paling mulia di muka bumi ini. gak ada yang jadi teroris dan ga ada yg menghalalkan membunuh manusia atas dasar agama.

      Hapus
    2. Kenapa Babi diharamkan ? Sy bukan Muslim, apakah karena babi memakan makanan busuk (alasan jijik?) ? Tapi di jaman modern ini, peternakan hewan sudah dilakukan secara higienis. Makanan ternak juga sudah diseleksi. Jadi label "haram" sepertinya tidak sesuai lagi dengan kondisi jaman. Haram ya, kalo makanan yang dimakan hewan potong yang bersifat najis.
      Tidak hanya makan daging babi, semua daging juga sebenarnya tidak sehat untuk tubuh manusia.....terutama korelasi ke faktor emosi kejiwaan yang memakan daging. Kenapa ? Saat hewan dipotong, dia mengeaurkan aura negatif, marah , amuk....dan aura ini ter-transfer ke dalam fisik dagingnya. Makanya, orang vegetarian , kadar emosinya lebih rendah/terjaga pada umumnya. Dan secara anatomi tubuh, usus halus kita tergolong panjang, dirancang bukan untuk mengolah daging.

      Hapus
    3. silahkan lakukan percobaan berikut.. 1 kerat daging babi taruh di atas nampan kemudian siram dengan coca cola.. biarkan selama 1 jam lalu kemudian siram lagi dengan cola.. tunggu dan lihat apa yg terjadi.. belatung2 akan keluar dengan sendirinya.. yeakhh.. cuih.. menjijikan..

      Hapus
  3. untuk Heryantika Susana Putra, wibbe, Manli Liekhadhamma, nyata bahwa Anda belum memahami haqkikat pelarangan. Anda belum memahami tekstur dan karakter daging babi, tabiat dan kelakuan babi.

    Dan kalau soal membunuh, dan teroris, agama apa dan pemakan apa yang melakukan penjajahan dengan cara2 brutal dan kejam?

    Dari komentar Anda, jelas Anda semua adalah korban.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudahkah "Anda memahami tekstur dan karakter daging babi, tabiat dan kelakuan babi."...?????
      Tau darimana...???
      Apakah melakukan penelitian langsung mengenai tabiat...???

      "Dari komentar Anda, jelas Anda semua adalah korban"... Korban dari apa dan siapa...???

      Hapus
    2. Mana bisa melakukan itu, pegang aja haram.
      bgmn mksdx itu kelakuan babi azizah? (perjelas dulueeee)

      maaf ya, daging yang paling enak itu sudah....

      Hapus
  4. silahkan lakukan percobaan berikut.. 1 kerat daging babi taruh di atas nampan kemudian siram dengan coca cola.. biarkan selama 1 jam lalu kemudian siram lagi dengan cola.. tunggu dan lihat apa yg terjadi.. belatung2 akan keluar dengan sendirinya.. yeakhh.. cuih.. menjijikan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Woooww...!!! Percobaan yg mantaf...
      Sudahkah melakukan percobaan dgn daging yg lainnya... sprti Kambing, Domba, Sapi, Ayam atau yg lainnya...???
      Tentunya percobaan itu dilakukan thdp kondisi hewan dan kurun waktu yg sama.
      Waktu yg sama saat Hewan2 tsb di potong utk diambil dagingnya dan di lakukan percobaan. Tentunya kondisi daging yg di ambil dari hewan yg tidak sakit dan masih hidup.
      BTW, anda peneliti ya...??? Atau cuman baca di artikel aja...???

      Hapus
  5. kalian yg non-muslim jangan ikut campur aturan kami, untukku agamaku, untukmu agamamu, jangan protes terhadap aturan kami dan jangan sekali-kali memadukan aturan kami dengan kalian .

    BalasHapus
    Balasan
    1. http://abangdani.wordpress.com/2011/12/27/untukmu-agamamu-dan-untukkulah-agamaku-tafsir-surah-al-kafirun/

      Allah Ta’ala berfirman,

      قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُ‌ونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦﴾

      “Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, (1) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. (2) Dan kamu bukan penyembah Rabb yang aku sembah. (3) Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (4) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Rabb yang aku sembah. (5) Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. (6)” (QS. Al Kafirun: 1-6)

      Makna Ayat

      Ayat tersebut berisi seruan pada orang-orang musyrik secara terang-terangan bahwa kaum muslimin berlepas diri dari bentuk ibadah kepada selain Allah yang mereka lakukan secara lahir dan batin. Surat tersebut berisi seruan bahwa orang musyrik tidak menyembah Allah dengan ikhlas dalam beribadah, yaitu mereka tidak beribadah murni hanya untuk Allah. Ibadah yang dilakukan orang musyrik dengan disertai kesyirikan tidaklah disebut ibadah. Kemudian ayat yang sama diulang kembali dalam surat tersebut.

      Hapus
  6. Ikut nimbrung ah. Umat muslim memang dilarang memakan makanan yang haram. Dan yang melarang itu adalah Allah SWT, dalam perintahnya pada surah Al-Maidah ayat 3 : "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan."

    Perintah Allah adalah perintah yang wajib kami laksanakan, tanpa harus bertanya ba-bi-bu, karena Dia adalah Tuhan semesta alam, segala ilmu ada pada-Nya. Kita yang hanya sekecil ini di planet bumi, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Allah yang menciptakan segalanya, menciptakan Bumi, galaksi, seluruh alam semesta. Allah Maha Besar.

    Ketika umat non-muslim ingin memakan babi ya silakan. Kita bertoleransi kok. Label Halal hanya untuk umat muslim. Anda-anda semua makan babi ya silakan, kami tidak memakan babi itu adalah hak sekaligus kewajiban kami sebagai seorang muslim. Saya juga punya teman yang Kong Hu Chu yang tidak makan daging, it's okay, tidak berhak saya memaksanya untuk memakan daging dengan berbagai dalih. Jangankan yang begitu, saya juga punya teman muslim yang tidak bisa makan ikan dan ayam. Apa saya berhak memaksanya dengan dalih ikan itu mengandung gizi yang banyak? Siapa saya? keluarganya saja tidak melarang.

    Di Indonesia ini marilah kita hidup berbangsa dan bernegara yang baik. Janganlah memaksakan sesuatu yang jelas-jelas melanggar hak privasi seseorang. Mengenai tulisan di atas, toh itu kan berita, yang artinya memang terjadi karena si penulis menyertakan sumber. Kalau memang babi rasanya seperti daging manusia kenapa? toh itu kenyataan yang terjadi setelah mewawancarai kedua orang kanibal itu ya kan? Kami tidak memakan babi sehingga tidak tahu rasanya. Kalau Anda tersinggung, ya salahkan lah kedua orang kanibal itu, mengapa mereka bisa-bisanya mengatakan kalau daging babi rasanya mirip dengan daging manusia?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jaka Permadi : Saya suka gaya anda...!!! Dan saya pribadi respect dgn anda... dari gaya tulisan anda, terlihat anda respect terhadap semua orang walaupun beda keyakinan dan beda agama. Kami rindu orang2 seperti anda di Bangsa Indonesia ini... Bangsa yg dulunya menjunjung tinggi tolerasi antar umat, suku dan agama berdasarkan Pancasila.
      Salam persatuan, Mas Jaka...!!!

      Hapus

Daftar Postingan Terbaru

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/