Tip-tip Khusyu' dalam sholat
Hudzaifah pernah berkata: Apa yang
pertama hilang dari agama kalian adalah khusyu', dan apa yang paling
akhir hilang dari agama kalian adalah sholat, banyak orang sholat tapi
tidak ada kebaikan pada mereka, kalian nanti akan masuk masjid dan tidak
ada lafi orang khusyu'" (al-Madarij 1/521).
Allah berfirman :
حَـٰفِظُواْ عَلَى ٱلصَّلَوَٲتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلۡوُسۡطَىٰ وَقُومُواْ لِلَّهِ قَـٰنِتِينَ.
Peliharalah
segala shalat [mu], dan [peliharalah] shalat wusthaa [1]. Berdirilah
karena Allah [dalam shalatmu] dengan khusyu’. (al-Baqarah: 238)
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Dan
mintalah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan [mengerjakan]
shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu’, (al-Baqarah: 45)
Khusyu' merupakan
kekuatan sholat. Tanpa khusyu' sholat seakan tidak mempunyai makna bagi
pelakunya, karena sholat hanya berupa aktifitas fisik yang rutin,
tanpa kenikmatan dan tanpa rasa hidmat di dalamnya.
Menghancurkan
dan merusak kekhusyu'an dalam sholat adalah salah satu misi syetan di
dunia ini. Firman Allah dalam menceritakan misi syetan tersebut:
ثُمَّ
لَآَتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ
أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
(17)
Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari
belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan
mendapati kebanyakan mereka bersyukur [ta’at]. (al-A'raaf: 17)
Rasulullah s.a.w. bersabda
قال النبي صلى الله عليه وسلم ( أول شيء يرفع من هذه الأمة الخشوع ، حتى لا ترى فيها خاشعا .)
Yang pertama akan hilang ari umatku adalah khusyu', hingga kalian tidak lagi melihat orang khusyu'. (H.R. Tabrani. Sahih)
Hudzaifah
pernah berkata: Apa yang pertama hilang dari agama kalian adalah
khusyu', dan apa yang paling akhir hilang dari agama kalian adalah
sholat, banyak orang sholat tapi tidak ada kebaikan pada mereka, kalian
nanti akan masuk masjid dan tidak ada lafi orang khusyu'" (al-Madarij
1/521).
Maka khsyu' ini juga merupakan salah satu sifat orang beriman. Allah berfirman:
{ قد أفلح المؤمنون الذين هم في صلاتهم خاشعون }
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (1) [yaitu] orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya.
Ibnu
Katsir mengatakan: khusyu' adalah tidak bergerak, tenang, penuh
tawadlu' karena disebabkan takut kepada Allah dan perasaan diawasi
Allah. Khusyu' adalah sadarnya hati seakan berdiri di depat Allah
dengan penuh penghormatan, pengabdian. (al-Madarij 1/520).
Tempat
khusyu' adalah di dalam hari dan membekas ke seluruh tubuh manusia.
Kalau hati sudah tidak khusyu' maka seluruh anggota tubuh tidak lagi
beribadah secara serius karena hati ibarat komandonya dan anggota badan
adalah tentaranya.
Khusyu' juga menjadi bukti keikhlasan. Karena
hanya mereka yang ikhlash ibadah karena Allah dan sholat karenaNya yang
dapat melakukan khusyu' secara sempurna. Tanpa keikhlasan, maka
seseorang hanya melakukan kekhusyu'an palsu atau yang sering disebut
kekhusyu'an dusta.
Ibnu Qayyim mengatakan ada dua jenis khusyu',
yaitu khusyu' iman dan khusyu' munafik. khusyu' Iman adalah hatinya
menghadap Allah dengan penghormatan, pengagungan, ketenangan, penuh
harapan dan rasa malu, lalu hatinya penuh dengan cinta dan pengakuan
kepada Allah yang membekas ke seluruh anggota badannya.
Adapun
khusyu' munafik adalah fisiknya khusyu' tapi hatinya tidak. Para
sahabat sering berdoa: Ya Allah lindungilah aku dari khusyu' munafik.
(Ruh 314).
Ulama mengatakan bahwa hukum khusyu' adalah wajib, karena
banyaknya dalil yang menganjurkan khusyu' dan mencela orang yang tidak
khusyu' dalam sholat.
Rasulullah s.a.w. bersabda:"Lima sholat yang
diwajibkan oleh Allah, barang siapa memperbaiki wudlunya dan
melaksanakan sholat pada waktunya, menyempurnakan ruku'nya dan
kekhusyu'annya, maka ia mendapatkan janji Allah untuk mengampuninya.
Barang siapa tidak melakukan itu, maka ia tidak mendapatkan janji
Allah, kalau Allah berkehendak maka Mengampuninya, kalau Allah
berkehendak maka akan menyiksanya." (H.R. Abu Dawud – sahih)
Dalam
hadist lain Rasulullah s.a.w. bersabda:"Barang siapa berwudlu dan
memperbaiki wudlunya kemudaian ia sholat dua rakaat, ia konsentrasikan
hati dan wajahnya (dan tidak diganggu oleh nafsunya), maka ia akan
diampuni dosanya yang telah telah lewat. (H.R. Bukhari).
Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda:"Banyak sekali orang yang sholat hanya mendapatkan capek berdiri" (H.R. Nasai: hasan).
Tip menghadirkan khusyu dalam sholat
Menghadirkan
khusyu' dalam sholat dalam dilakukan melalui dua cara. Pertama:
mengupayakan amalan-amalan yang merangsang kekhusyu'an dan kedua:
menghilangkan hal-hal yang merusak kekhusyu'an.
Adapun amalan-amalan yang mengantarkan kepada kekhusyu'an adalah sbb:
1.
Persiapkan diri untuk sholat. Itu dimulai dengan mendengarkan adzan
dan mengikutinya, berdoa adzan, memperbaiki wudlu, berdoa setalah
wudlu, melakukan siwak sebelum sholat, mempesiapkan baji sholat, tempat
sholat dan menunggu waktu sholat.
Bukan bergegas sholat ketika waktu hampir lewat.
2.
Thoma'ninah: yaitu berhenti sejenak pada setiap rukun-rukun sholat.
Dalam hadist diriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w. ketika sholat, beliau
melakukan thma'ninah hingga semua anggota badan beliau kembali pada
tempatnya. (H.R. Abu Dawud dll.) Dalam hadist lain Rasulullah s.a.w.
bersabda:"Seburuk-buruk pencuri adalah pencuri sholat. Bagaimana itu
wahai Rasulullah, tanya sahabat. "Mereka yang tidak menyempurnakan
ruku' dan sujudnya. (H.R. Ahmad dan Hakim: sahih). Seseorang tidak akan
bisa khusyu' tanpa thoma'ninah ini karena cepatnya pergerakan sholat
telah menghilangkan kekhusyu'an dan konsentrasi hati.
3. Ingat
kematian saat sholat. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:"Ingatlah mati
saat kamu sholat, sesungguhnya seseorang yang ingat mati saat sholat
maka ia akan memperbaiki sholatnya, dan sholatlah seperti sholatnya
orang yang mengira itu sholatnya yang terakhir" (Dailami: sahih). Rasul
juga pernah berpesan kepada Abu Ayub r.a. "Sholatlah seperti sholatnya
orang yang pamitan" (Ahmad: sahih).
4. Tadabbur (menghayati)
ayat-ayat Quran yang dibaca saat sholat, begitu juga dzikir-dzikir dan
bacaan sholat lainnya lainnya serta menyerapkannya dalam diri mushalli.
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ (29)
Ini
adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran
orang-orang yang mempunyai fikiran. (Shad:29).
Dari Hudzaifah
r.a. :Aku sholat di belakang Rasulullah s.a.w., satu malam. Beliau
membaca dengan bebas. Ketika melewati ayat di dalamnya ada tasbih,
beliau bertasbih, ketika melewati ayat permintaan beliau meminta dan
ketika melewati ayat minta perlindungan, beliau pun meminta
perlindungan" (Muslim).
Tadabbur dan tafakkur terhadap ayat-ayat
Allah merupakan pengantar kekhusyu'an. Begitu juga menangis saat
mendengar atau membaca ayat-ayat Allah. Allah berfirman:
وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا
Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.(Isra':109).
Atho'
pernah bertanya kepada Aisyah r.a.: ceritakan kepadaku apa yang paling
kau kagumi dari Rasulullah, lalu Aisyah menangis. Suatu malam
Rasulullah s.a.w. berdiri untuk sholat, beliau berkata: Wahai Aisyah
biarkan aku menyembah Tuhanku. Sesungguhnya aku senang bersamamu dan
aku senang menyenangkanmu". Lalu beliau pun bangun dan sholat, lalu
beliau sholat sambil menangis sehingga lantai kamarku basah karena air
mata beliau. Lalu berkumandanglah adzan Bilal untuk subuh, ketika Bilal
melihat mata Rasulullah basah karena menangis, Bilal pun
bertanya:"Wahai Rasulullah, untuk apa engkau menangis padahal Allah
telah mengampunimu dosamu yang lalu dan yang akan datang? Rasul
menjawab: Wahai Bilal aku lebih suka untuk menjadi hamba yang banyak
bersyukur. Malam ini diturunkan kepadaku ayat yang ruglilah orang yang
membacanya dan tidak menghayatinya, yaitu ayat Ali Imran 190-194. (Ibnu
Hibban:sahih).
1. Membaca ayat satu-satu. Ini juga mengantarkan
kepada khusyu' karena mengantarkan kepada pamahaman dan penghayatan.
Umi Salamah berkata bahwa Rasulullah membaca fatihah dalam sholat
dengan basmalah, lalu berhenti lalu membaca hamdalah lalu berhenti lalu
membaca arrohmaanirrohiiim dan seterusnya. (Abu Dawud: sahih).
2. Memperindah bacaan Quran dan tartil dapat mengantarkan kepada kekhusyu'an. Allah berfirman:
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلۡمُزَّمِّلُ قُمِ ٱلَّيۡلَ إِلَّا قَلِيلاً۬ نِّصۡفَهُ ۥۤ أَوِ
ٱنقُصۡ مِنۡهُ قَلِيلاً أَوۡ زِدۡ عَلَيۡهِ وَرَتِّلِ ٱلۡقُرۡءَانَ
تَرۡتِيلاً
Hai orang yang berselimut [Muhammad], (1) bangunlah
[untuk sembahyang] di malam hari [1] kecuali sedikit [daripadanya], (2)
[yaitu] seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, (3)
atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan
perlahan-lahan. (Muzammil 1-4)
Rasulullah s.a.w.
berpesan:"Perindahlah al-Qur'an dengan suaramu yang merdu, karena suara
yang indah akan memperindah al-Quran" (Hakim:sahih). Dalam hadist lain
beliau bersabda:"Sesungguhnya seindah-indah suara orang membaca Quran,
adalah kalau ia membaca maka orang-orang yang mendengarnya akan takut
kapada Allah. (Ibnu Majah: sahih).
1. Beranggapan bahwa saat
sholat ia sedang menghadap kepada Allah. Dalam sebuah hadist Rasulullah
s.a.w. bersabda:"Sesungguhnya kalian apabila sholat maka sesungguhnya
ia sedang bermunajat (bertemu) dengan Tuhannya, maka hendaknya ia
mengerti bagaimana bermunajat dengan Tuhan. Hakim: sahih).
2.
Memperhatikan pembatas depan sholat. Sebaiknya ketika sholat menghadap
pembatas depan, misalnya dinding atau pembatas yang polos. Tujuannya
adalah agar pandangan mata kita tidak terganggu oleh obyek-obyek visual
yang mengganggu konsentrasi kita. Rasulullah s.a.w. bersabda"
Hendaklah kalian ketika sholat menaruh pembatas di depannya agar syetan
tidak memutuskan sholatnya" (Abu Dawud: sahih). Sebaiknya pembatas
tersebut berjarak tiga jengkal dari tempatnya berdiri dan sejengkal
dari tempat sujudnya. (Fathul Bari).
3. Meletakkan tangan kanan
di atas tangan kiri di atas dada. Rasulullah s.a.w. bersabda: Kami para
nabi diperintahkan agar dalam sholat meletakkan tangan kanan di atas
atas tangan kiri (Thabrani:sahih). Imam Ahmad menjelaskan bahwa
tujuannya adalah agar kita menundukkan diri di depan Allah dengan
khusyu'. Ibnu Hajar mengatakan bahwa sikap seperti itu adalah sikap
seorang yang meminta dengan merendahkan diri dan sikap seperti itu
lebih mengantarkan kepada kekhusyu'an.
4. Mengarahkan pandangan
mata pada tempat sujud. Dai Aisyah r.a. Rasulullah s.a.w. ketika sholat
beliau menundukkan kepalanya dan pandangannya tertuju ke tempat sujud.
(Hakim:sahih). Begitu juga ketika beliau memasuki Ka'bah beliau tidak
memalingkan pandangannya dari tempat sujudnya hingga keluar dari
Ka'bah". (Hakim: sahih).
Bagaimana dengan pendapat sebagian
orang yang melakukan sholat dengan memejamkan mata dengan dalih itu
bisa mengantarkan kepada kekhsyu'an. Sesungguhnya itu bertentangan
dengan contoh yang diberikan Rasulullah s.a.w. Beliau diriwayatkan tidak
pernah sholat dengan memejamkan mata. Namun demikian para ulama beda
pendapat mengenai masalah itu. Imam Ahmad mengatakan memejamkah mata
saat sholat hukumnya makruh karena itu kebiasaan orang Yahudi. Sebagian
ulama mengatakan tidak makruh asalnya demi tujuan baik, misalnya kalau
tidak memejamkan mata terganggu oleh obyek-obyek visual yang ada di
depannya atau di sekitar tempat sholat, maka memejamkan mata pada
kondisi seperti itu dianjurkan.
1. Sebagian ulama melihat bahwa
meragamkan bacaan sholat dapat mengantarkan kepada kekhusyu'an karena
menciptakan suasana baru dalam melaksanakan sholat. Misalnya redaksi
bacaan doa iftitah, ruku', sujud, I'tidal, duduk antara dua sujud dan
tashahhud ada beberapa riwayat sahih yang berbeda-beda. Membacanya
dengan redaksi yang berbeda-beda dapat mempersegar suasana sholat dan
mengantarkan kepada kekhusyu'an. Begitu juga bacaan-bacaan surat setelah
fatihah dapat dilakukan dengan variasi ayat yang berbeda-beda.
2.
Disunnahkan membaca ta'awwudz (أغوذ بالله من الشيطان الرجيم) ketika
merasakan ada gangguan konsentrasi dalam sholat. Konon ketika seorang
hamba hendak melaksanakan sholat, syetan menurunkan pasukannya yang
disebut Khanzab untuk mengganggu orang sholat. Abi 'Ash r.a. berkata
kepada Rasulullah, Wahai Rasulullah syetan telah mengganggu sholatnya
dan membolak balikkan bacaannya, Rasulullah bersabda: Itu syetan bernama
Khanzab kalau kamu merasakannya maka bacalah ta'wudz lalu tiuplah ke
kiri tiga kali". Iapun melakukannya dan syetan tidak lagi mengganggunya.
(Muslim).
Rasulullah juga mengingatkan: Kalau kalian sholat
maka datanglah syetan mengganggu kalian, sehingga kalian lupa hitungan
rakaatnya. Kalau kalian merasakannya maka sujudlah dua kali ketika ia
duduk (Bukhari). Rasulullah juga mengingatkan bahwa Syetan datang kepada
kalian ketika sholat lalu membuka tempat duduk kalian, lalu ia
merekayasa agar dia ragu apa kentut apa tidak, kalau kalian merasakan
itu janganlah membatalkan sholat hingga dengar suara atau mencium bau
(Thabrani: sahih). Bahkan konon syetan juga menganggu orang yang sholat
dengan isu-isu kebaikan seperti masalah dakwah, masalah sunnah, masalah
keilmuan dan politik agar sholatnya tidak lagi terfokus.
3.
Bacalah cerita orang solih terdahulu bagaimana mereka berkhusyu' dalam
sholatnya. Ali r.a. ketika hendak sholat maka mukanya berubah, lalu ia
ditanyai tentang itu, beliau menjawab: datang waktu ketika amanah
ditawarkan kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka menolak
tapi aku kini membawanya. Konon mereka ketita sholat memerah wajahnya
karena takut akan menghadap Allah. Salah seorang sahabat diceritakan
terkena panah saat berperang, lalu ia minta agar dicabut saat ia sholat
karena saat itu ia lupa semuanya dan hanya ingat Allah.
4.
Berdoa dalam sholat, khususnya saat sujud. Rasulullah s.a.w.
bersabda:"Kondisi paling antara hamba dan Tuhannya adalah saat sujud,
maka perbanyaklah doa" (Muslim).
5. Dzikir setelah sholat.
Setelah melaksanakan sholatnya hendaknya seorang hamba melakukan dzikir
selesai sholat untuk memperkuat dan menyempurnakan sholatnya. Tentu
saja tidak hanya dzikir dalam lisan tapi juga diresapi makna dan
kandungannya.
Adapun perkara-perkara yang mengganggu kekhusyu'an adalah sbb:
1.
Membersihkan tempat sholat dari hal-hal yang
mengganggu konsentrasi seperti gambar-gambar dan ornamen yang menarik
perhatian orang sholat. Aisyah r.a. pernah mempunyai kelambu di
rumahnya berwarna-warni, lalu Rasulullah memintanya agar menyingkirkan
itu karena itu mengganggu sholat beliau. (Bukhari). Maka hendaknya
melakukan sholat di tempat yang jauh dari kebisingan dan banyak orang
lalu lalang, tempat orang ngobrol, apalagi tempat hiburan dan
bersenang-senang karena itu akan mengganggu kekhusyu'an sholat. Begitu
juga agar lokasi sholat tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
Rasulullah s.a.w. memerintahkan agar para sahabat melakukan sholat
dhuhur saat cuaca agak dingin.
2. Memakai
pakaian yang polos dan tidak banyak warna. Karena itu akan menarik
pandangan mushalli dan mengganggu konsentrasinya dalam sholat.
Rasulullah pernah sholat dan terganggu dengan kelambu Aisyah yang
berwarna-warni lalu beliau meminta untuk menyingkirkannya. (Bukhari
dll.).
3. Hindari solat di waktu makan.
Rasulullah s.a.w. bersabda"Tidak baik sholat di hadapan makanan"
(Muslim). Riwayat lain mengatakan "Ketika maka malam sudah siap dan
datang waktu sholat, maka dahulukan makan malam" (Bukhari).
4.
Hindari menanah buang air besar, kecil dan angin.
Rasulullah s.a.w. melarang sholat sambil menahan kencing (Ibnu
Majah:sahih). Riwayat lain mengatakan bahwa Rasululllah s.a.w. bersabda
kalau kalian akan sholat dan ingin ke wc maka pergilah ke wc dulu (Abu
Dawud:sahih).
5. Hindari sholat dalam keadaan
ngantuk berat. Rasulullah s.a.w. bersabda "Kalau kalian sholat dan
ngantuk maka tidurlah hingga ia mengerti apa yang dikatakan" (Bukhari).
Riwayat lain dengan tambahan: ditakutkan ketika kalian ngantuk dan
melakukan sholat maka ia tidak sadar maunya meminta ampunan Allah tapi
malah mengumpat dirinya. (Bukhari)
6. Hindari
sholat di tempat yang kurang rata atau kuarng bersih karena itu akan
menganggu konsentrasi saat sujud. Rasulullah s.a.w. bersabda "Janganlah
kau membersihkan tempat sujudmu (dari kerikil) saat sholat, kalau
terpaksa melakukannya maka itu cukup sekali (Abu Dawud:sahih).
7.
Jangan membaca terlalu keras sehingga mengganggu
orang sholat di samping kita. Rasulullah s.a.w. bersabda "Ingatlah bahwa
kalian semua menghadap Allah, janganlah saling mengganggu, jangan
membaca lebih keras dari saudaranya dalam sholat" (Abu Dawud: sahih).
8.
Jangan tengak-tengok saat sholat. Rasulullah s.a.w.
mengingatkan bahwa tengak-tengok dalam sholat adalah gangguan syetan.
(Bukhari). Dalam hadist lain dikatakan "Allah senantiasa melihat
hambanya saat sholat selama ia tidak menengok, kalau menengok maka Allah
meninggalkannya" (Abu Dawud: sahih).
9.
Jangan melihat ke arah atas. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda "Ada
orang-orang sholat sambil menghadap ke atas, mudah-mudahan matanya tidak
kembali" (Ahmad:sahih).
10. menahan mulut
ketika ingin menguap. Sabda Rasulullah s.a.w. Ketika kalian menguap
saat sholat, maka tahanlah sekuatnya karena syetan akan masuk ke mulut
kalian" (Muslim).
11. Jangan sholat seperti
kebiasaan binatang. Dalam sebuah hadist Rasulullah s.a.w. melarang
sholat seperti patukan gagak, duduknya harimau dan menjalankan ibadah di
tempat yang satu seperti onta (Ahmad: sahih).
Akhirnya, khusyu'
ini berat tapi dapat kita jalankan melalui latihan dan membiasakan
diri. Salah satu upaya agar kita dapat melakukan khusyu' dengan mudah
adalah dengan memperbanyak doa:
اللَّهُمَّ طَهِّرْنِي بِالثَّلْجِ
وَالْبَرَدِ وَالْمَاءِ الْبَارِدِ ، اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِي مِنَ
الْخَطَايَا كَمَا طَهَّرْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ ،
وَبَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ ذُنُوبِي كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ
وَالْمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ ،
وَنَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ ، وَدُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ ، وَعِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ
، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ هُؤُلاَءِ الأَرْبَعِ ،
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِيشَةً نَقِيَّةً وَمَيْتَةً سَوِيَّةً
وَمَرَدًّا غَيْرَ مُخْزٍى.
Mudah-mudahan bermanfaat.
Disusun Muhammad Niam
Dari berbagai sumber.
http://www.pesantrenvirtual.com/index.php/seputar-ramadhan/15-pengajian/1221-tip-tip-khusyu-dalam-sholat
Home »
» Tip-tip Khusyu' dalam sholat
Tip-tip Khusyu' dalam sholat
Posted by Unknown
Posted on 03.58
with 2 comments
Daftar Postingan Terbaru
Agenda Harian
Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan
1. Agenda pada sepertiga malam akhir
a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,
b. Menunaikan shalat witir
c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh
Rasulullah saw bersabda:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)
2. Agenda Setelah Terbit Fajar
a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh
” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “
“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)
b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat
Rasulullah saw bersabda:
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا
“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)
وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ
“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.
c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.
Rasulullah saw bersabda:
وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)
بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)
d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat
Rasulullah saw bersabda:
الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ
“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)
e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi
Dalam hadits nabi disebutkan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ
” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)
Agenda prioritas
Membaca Al-Quran.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:
- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali
- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.
3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat
Rasulullah saw bersabda:
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى
“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)
4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah
Rasulullah saw bersabda:
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ
“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)
Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)
d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari
Allah berfirman :
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)
Rasulullah saw bersabda:
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله
“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .
5. Agenda saat shalat Zhuhur
a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki
b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).
6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar
a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid
b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ
“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)
c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah
Rasulullah saw bersabda:
وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ
“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.
Agenda prioritas:
Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:
- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali
- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.
7. Agenda sebelum Maghrib
a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran
b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media
c. Menyibukkan diri dengan doa
Rasulullah saw bersabda:
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
“Doa adalah ibadah”
8. Agenda setelah terbenam matahari
a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib
b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)
c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat
d. Membaca dzikir sore
e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً
“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)
9. Agenda pada waktu shalat Isya
a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid
b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat
c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim
d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid
e. Dakwah melalui media atau lainnya
f. Melakukan mudzakarah
g. Menghafal Al-Quran
Agenda prioritas
Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:
- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali
- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.
Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam
Jazaakillah
Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/
1. Agenda pada sepertiga malam akhir
a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,
b. Menunaikan shalat witir
c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh
Rasulullah saw bersabda:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)
2. Agenda Setelah Terbit Fajar
a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh
” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “
“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)
b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat
Rasulullah saw bersabda:
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا
“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)
وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ
“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.
c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.
Rasulullah saw bersabda:
وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)
بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)
d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat
Rasulullah saw bersabda:
الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ
“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)
e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi
Dalam hadits nabi disebutkan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ
” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)
Agenda prioritas
Membaca Al-Quran.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:
- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali
- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.
3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat
Rasulullah saw bersabda:
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى
“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)
4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah
Rasulullah saw bersabda:
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ
“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)
Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)
d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari
Allah berfirman :
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)
Rasulullah saw bersabda:
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله
“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .
5. Agenda saat shalat Zhuhur
a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki
b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).
6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar
a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid
b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ
“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)
c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah
Rasulullah saw bersabda:
وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ
“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.
Agenda prioritas:
Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:
- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali
- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.
7. Agenda sebelum Maghrib
a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran
b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media
c. Menyibukkan diri dengan doa
Rasulullah saw bersabda:
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
“Doa adalah ibadah”
8. Agenda setelah terbenam matahari
a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib
b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)
c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat
d. Membaca dzikir sore
e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً
“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)
9. Agenda pada waktu shalat Isya
a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid
b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat
c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim
d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid
e. Dakwah melalui media atau lainnya
f. Melakukan mudzakarah
g. Menghafal Al-Quran
Agenda prioritas
Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:
- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali
- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.
Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam
Jazaakillah
Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/
doakan saya bisa senantiasa sholat dengan khusyuk, dan Allah meridloi untuk senantiasa khusyuk, dan mengampuni manakala masih belum bisa dan terlepas dari khusyuk........amiin ya robb.......
BalasHapusBER;BEKAL'LAH UNTUK AKHIRATMU DENGAN HARTA YANG HALAL:
BalasHapusALLAH berfirman dalam Al Qur’an surat 2.86:
86. Itulah orang-orang yang MEMBELI KEHIDUPAN DUNIA dengan (KEHIDUPAN) AKHIRAT, Maka TIDAK AKAN DIRINGANKAN SIKSA mereka Dan mereka TIDAK akan DITOLONG.
Hadist RASULULLAH saw bersabda:
Orang yang berAKAL itu TIDAKLAH menempuh KECUALI dalam TIGA HAL, yaitu :
MENCARI BEKAL untuk HARI kembali,AKHIRAT. Atau MEMPERBAIKI KEHIDUPAN, atau didalam KELEZATAN YANG TIDAK HARAM.
MT KHAIR: Alangkah CELAKANYA diberi Allah RIZKi yang HALAL, tetapi TIDAK SABAR ! , justru MENGAMBIL yang HARAM. Bagaimana mungkin MENJADIKAN Anaknya SOLEH/SOLEHAH, sedang yang dimakan Dari yang HARAM ? AMBILLAH Dari DUNIA MU yang HALAL untuk BEKAL di AKHIRAT, Dan jangan berduka RIA dalam KEMAKSIATAN, Waspadalah .. Salam.