Tukang penjual makanan gorengan, ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA--Kerja keras pastinya membuahkan
hasil yang membanggakan. Tidak percaya? Tengok kisah inspiratif Sunarto
(54 tahun) pedagang pisang goreng di Palangka Raya, ,Kalimantan Tengah,
yang berhasil menyekolahkan anaknya hingga sarjana.
Ketika ditemui saat melayani konsumennya di Palangka Raya, Rabu, Sunarto mengatakan, profesi yang dirintis sejak tahun 1991 itu telah membuahkan hasil, yakni menyekolahkan dua anak hingga sarjana program strata satu (S-1).
"Saya menggeluti pekerjaan ini sejak tahun 1991. Alhamdulillah kedua anak saya dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi, dan yang satu lagi masih kuliah," katanya kalem. Dibantu istri dan anaknya, Sunarto terlihat sibuk melayani para pelanggannya di lokasi kawasan Universitas Palangka Raya (Unpar) Kota Palangka Raya yang juga sering disebut "Kota Cantik" itu.
Sunarto menceritakan awalnya menjual pisang goreng dekat area mainan anak-anak di jalan Yossudarso, namun petugas keamanan minta pindah ke seberang agar tidak menggangu pemandangan kota. Pisang kepok diolah menjadi pisang goreng. Sehari bisa habis 40 Kg pisang. Sunarto juga menjual aneka gorengan lainnya seperti ubi, tempe, serta bakwan.
Lokasi warungnya sangat strategis, tepatnya di pinggiran jalan kota Palangka Raya jalan Yossudarso. Banyak konsumen yang datang membeli gorengan Sunarto, terutama mahasiswa. Karena lokasinya dekat dengan Kampus Upar, banyak mahasiswa yang mampir sejenak sambil istirahat menikmati gorengan buatan Sunarto, di samping masyarakat konsumen lainnya.
Pembeli bisa mengambil sendiri gorengannya tanpa harus antre, sementara kepada konsumen dilayani sangat cepat dan pembeli tidak merasa lama menunggu. "saya suka gorengan di sini karena renyah dan sajikan selalu dalam keadaan panas. Selain itu kita juga dapat menikmati suasana jalan raya di sore hari sambil menghilangkan penat," kata seorang konsumen Puspa (21).
Ketika ditemui saat melayani konsumennya di Palangka Raya, Rabu, Sunarto mengatakan, profesi yang dirintis sejak tahun 1991 itu telah membuahkan hasil, yakni menyekolahkan dua anak hingga sarjana program strata satu (S-1).
"Saya menggeluti pekerjaan ini sejak tahun 1991. Alhamdulillah kedua anak saya dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi, dan yang satu lagi masih kuliah," katanya kalem. Dibantu istri dan anaknya, Sunarto terlihat sibuk melayani para pelanggannya di lokasi kawasan Universitas Palangka Raya (Unpar) Kota Palangka Raya yang juga sering disebut "Kota Cantik" itu.
Sunarto menceritakan awalnya menjual pisang goreng dekat area mainan anak-anak di jalan Yossudarso, namun petugas keamanan minta pindah ke seberang agar tidak menggangu pemandangan kota. Pisang kepok diolah menjadi pisang goreng. Sehari bisa habis 40 Kg pisang. Sunarto juga menjual aneka gorengan lainnya seperti ubi, tempe, serta bakwan.
Lokasi warungnya sangat strategis, tepatnya di pinggiran jalan kota Palangka Raya jalan Yossudarso. Banyak konsumen yang datang membeli gorengan Sunarto, terutama mahasiswa. Karena lokasinya dekat dengan Kampus Upar, banyak mahasiswa yang mampir sejenak sambil istirahat menikmati gorengan buatan Sunarto, di samping masyarakat konsumen lainnya.
Pembeli bisa mengambil sendiri gorengannya tanpa harus antre, sementara kepada konsumen dilayani sangat cepat dan pembeli tidak merasa lama menunggu. "saya suka gorengan di sini karena renyah dan sajikan selalu dalam keadaan panas. Selain itu kita juga dapat menikmati suasana jalan raya di sore hari sambil menghilangkan penat," kata seorang konsumen Puspa (21).
Redaktur: Stevy Maradona
Sumber: Antara
http://www.republika.co.id/berita/regional/nusantara/11/11/30/lvhbbd-inspiratif-kisah-penjual-gorengan-yang-sukses-sekolahkan-anak-hingga-sarjana
0 komentar:
Posting Komentar